ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
junghwan kita sedang duduk bersama segelas susu sambil dengerin lagu nadin amizah yang judulnya bertaut, lagu yang nadin peruntukan untuk sang bunda, lagu yang berisi isi hati anak anak mengenai sosok seorang ibu di hidup mereka.
hhh, andai junghwan bisa menyampaikan segenap isi hatinya seperti nadin kepada sang bunda, andai saja junghwan bisa bertanya banyak lalu mendapat jawaban dari mamanya tentang seisi dunia dan berbagai macam sisinya.
andai, andai junghwan tau siapa mamanya
yang junghwan tau, dia lahir dari seseorang yang entah siapa dan bagaimana rupanya saat ini, junghwan cuma di beri sebuah foto wanita muda oleh seseorang yang mengaku sebagai pamannya, om pandu namanya.
katanya wanita itu adalah mamanya junghwan, sempat bertanya lebih jauh, tentang dimana keberadaan bunda, nyatanya om pandu tidak menjawab dengan jelas. justru meminta junghwan untuk menunggu waktu yang tepat untuk tau.
lalu dengan polosnya junghwan kecil mengiyakan saja, sampai akhirnya junghwan harus hidup mandiri disini. om pandu yang mengantar junghwan menitipkan keponakannya pada jihoon, sosok yang bersedia menjaga junghwan sejak hari pertama dirinya meninggali kamar nomor sembilan belas di kosandi.
hidup itu lucu, katanya kalau sudah lelah harus rehat bukan menyerah tapi rasanya saat rehat pun hati selalu ingin menyerah.
sakit juga hidup tanpa kejelasan, junghwan ini anak siapa?
"wawan,"
"eh, mas eja?"
yoshi menepuk bahunya, lalu ikut duduk di sebelah junghwan.
"lagi ngelamunin apa dek?" tanyanya
"ngga ada, random aja," jawabnya singkat,
"udah makan?"
junghwan mengangguk,
"ngga belajar? senin mulai ulangan kan?"
junghwan menggeleng, "nanti malem ajalah. kalo sekarang belajarnya besok udah lupa," katanya.
yoshi terkekeh, lalu sekonyong konyong menarik bahu junghwan sampai anak itu jatuh ke dalam rangkulannya.
"kalau kamu kenapa napa jangan di simpan sendiri ya? kan kamu punya sembilan belas abang yang siap dengerin cerita mu tentang hari hari mu yang berat, ngerti?" ucap yoshi di sertai senyumnya
junghwan menatap lekat, kayak yang ngerasa begitu tersentuh sama ucapan yoshi pun elusan lembut di bahunya.
lantas junghwan mengangguk, "iya, wawan pasti cerita kalo kenapa napa, makasih ya udah perhatiin wawan, mas eja emang paling peka!" ucap wawan senang.
biarin tangan yoshi terus bertengger di bahunya, junghwan tersenyum sambil menunduk lalu menghapus air mata di pipinya, terharu ini tuh.
sejurus kemudian junghwan rasain tepukan kecil di kepalanya lalu usapan lembut dari tangan besar yoshi, "air mata baiknya memang di buang supaya ngga jadi penyakit tapi jangan keterlaluan, karna nanti juga bisa jadi sakit, paham dek?" ujarnya lagi, menunduk menatap junghwan yang malah semakin berkaca kaca
yoshi ini baik sekali, rasanya seperti junghwan punya kakak yang sayang banget sama dia.
"paham, makasih lagi ya mas!"
"ngga perlu makasih terus, kamu cukup hidup dengan baik aja wan, mas sama abang abang yang lain udah seneng banget liatnya."
duh, ini junghwan mau sayang mas yoshi sebagai sosok laki laki, boleh ngga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Sandi [Straykids ft. Treasure]
Fanfictiondua puluh pribadi berbeda tinggal di bawah atap yang sama. berbagi asa, cita dan rasa. dari bobrok kids, bengekers, sobat sambat, ambyarable people, panas, dingin, adem, anyep pun ada. they're having a great stay in kost sandi! pernah di : #1 on #ko...