09 ─ confess

2.5K 405 42
                                    

ini sudah malam dan mingi masih diem aja. baru kemarin mereka baikan lho.

yunho masuk ke kamar, liat mingi yang rebahan di kasur sambil munggungin dia bikin yunho berdecak pelan.

sebenernya yunho ga terlalu suka kalau harus ngebujuk mingi, ya tapi masa mereka mau gini terus. lagian aneh buat yunho kalo mingi diem mulu, kayak bukan mingi.

yunho mulai tiduran di kasur, masuk ke dalam selimut, badannya ngehadap mingi.

"gi," panggilnya pelan. mingi tetap bergeming.

"mingi liat gue," pintanya lagi.

"ish," yunho ngebalik paksa badan mingi.

terlihat mingi meremin mata, tapi yunho tau cowo itu belum tidur.

"mingi bangun, gue tau lo cuman pura-pura tidur." si manis mengguncang-guncang tubuh mingi.

"bangun ih, lo kenapa sih."

belum nyerah gitu aja, tiba-tiba terlintas ide gila di otaknya.

yunho mikir dua kali. tapi kalo cara ini bisa bikin mingi bangun, why not?

dengan hati-hati, yunho mulai mendekat. mendaratkan kecupan singkat di bibir tebal sahabatnya.

bravo! sontak kedua mata mingi terbuka dan membulat sempurna.

"gila lo yun!" pekik mingi.

yunho terkikik geli, "abisnya lo ga mau bangun." ia menatap mingi yang sekarang juga menatapnya. "lo kenapa? dari tadi nyuekin gue." bibir si manis mengerucut lucu.

"engga tuh," balas mingi

"engga mata lo! gue ada salah? maafin deh."

"ga mau." belum sempurna mingi balikin badan tapi keburu ditahan sama yunho.

"sejak kapan lo jadi ambekan gini? liat mata gue mingi," yunho menangkup kedua sisi wajah tirus itu agar mingi menatapnya.

"maafin gue, ga??" nada bicara yunho terdengar mengancam.

"ga!"

alis mata yunho mengkerut sebal. dengan cepat bibirnya kembali ditempelkan kepada lawan bicaranya, kali ini lebih lama. mingi terjekut, otaknya menolak tapi tubuhnya malah menerima perlakuan yunho.

tanpa sadar tangan mingi sudah melingkar di pinggang yunho, sedangkan tangan yunho masih menangkup wajah sahabatnya, memperdalam ciumannya. mata keduanya terpejam, yunho memberi lumatan-lumatan ringan yang kini dibalas mingi dan didominasi oleh cowo itu.

tak lama lumatan itu terputus. dapat mingi lihat samar-samar pipi yunho memerah.

bentar, apakah seorang sahabat melakukan skinship seintim itu?

yunho melepas tangannya dari mingi. "gue ga suka lo tiba-tiba nyuekin gue tanpa alesan. kalo gue ada salah ya bilang, mingi.." lirihnya.

mingi mengulas senyum tipis saat melihat mata bulat itu menyayu. "siapa om om yang lo temuin tadi, terus ngapain aja?"

yunho nampak mengingat-ngingat kejadian tadi siang. "oh itu, namanya kak podd, dia dari thailand. tadi dia cuman nganterin sama bantuin gue belanja doang, mungkin gara-gara mau balas budi karena gue udah balikin dompet dia yang jatuh."

"tuh kan, tadi mending gue aja yang nganterin."

"ntar maxwell ga betah, kalo dia nangis lo mau diemin?"

mingi menghela nafas. "ngapain dia pake pegang-pegang rambut lo, baru kenal aja udah berani gitu," cibirnya.

perkataan mingi buat yunho tersenyum aneh. "gue yang punya rambut biasa-biasa aja tuh, kenapa lo yang sewot?"

"ga sopan, yuno." gregetan, mingi nyubit pelan hidung yunho.

mata yunho memincing. "no, there are other reasons why you are like that. apa itu?"

"cause I like you?" ucap mingi lebih terdengar seperti pertanyaan.

"huh?" alis yunho terangkat satu.

mingi kembali menghela nafas, membalikan tubuhnya menghadap langit-langit kamar. "maaf, gue udah anggep lo lebih dari sekedar sahabat."

yunho masih tetap dalam posisinya, menatap mingi dari samping. "gue juga mungkin? kata orang-orang jantung kita bakal dua kali berdetak lebih cepat kalo kita lagi sama orang yang kita sayang, and I feel it when I'm with you." yunho menggigit pipi bagian dalamnya. "sayang yang melebihi dari seorang sahabat."

mingi tertawa tiba-tiba. "ini ceritanya kita lagi confess?"

"hahaha maybe." yunho juga ikut membuat posisi tubuhnya seperti mingi.

hening beberapa saat sebelum mingi kembali bersuara. "ayo belajar ngeyakinin perasaan masing-masing."

bibir si manis membentuk kurva sabit, menatap orang tercintanya, lalu mengangguk penuh yakin.

bibir si manis membentuk kurva sabit, menatap orang tercintanya, lalu mengangguk penuh yakin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kiw

kiw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
parents ' minyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang