selesai mingi pulang kuliah, dia ajak yunho ke sebuah restaurant. alasannya sih cuman mau traktir karena mingi dikasih uang tambahan dari kerjaan sampingan sambil kuliahnya.
maxwell sudah aman dititip woosan. tadinya mingi hanya mau sekedar nitip sebentar saja, tapi kata wooyoung repot, takut jemputnya kemalaman, jadi sekalian nginep semalam. dengan senang hati mingi meng-iyakan perkataan wooyoung.
yunho tidak tahu menahu soal maxwell, tapi dia mempercayai mingi kalo anaknya ga ditelantarin gitu aja. tau sendiri kadang otak mingi kayak gimana.
mereka berdua sudah duduk hadap-hadapan dengan makanan yang sudah tersaji di meja. mingi memilih tempat duduk outdoor yang terdapat di lantai 2.
yunho menatap penuh minat makanan yang ia yakin harganya mahal, matanya berbinar-binar seperti anak anjing yang meminta makan. "selamat maam!" yunho berucap girang.
mingi tersenyum gemas sebelum ikut memakan makanannya.
/ P A R E N T S /
selesai makan, mereka ngobrol-ngobrol ringan. hingga topik mingi menjadi lebih serius. ia menegakkan tubuhnya membuat yunho reflek ikut membenarkan posisi duduknya.
"gue pernah denger orientasi seksual orang ga bisa diubah, gue juga ga tau kenapa tiba-tiba tertarik ke lo. mungkin emang dari awalnya gue bisex?" mingi menatap dalam netra yunho. "eh, tapi itu kayaknya buat yang dari gay ke straight sih. ga tau intinya gitu." ia menyunggingkan senyum dan menarik nafas penjang sebelum berujar, "be my boyfriend, jeong yunho?"
yunho terkejut dalam beberapa detik. ia juga memiliki perasaan yang sama, tapi entah kenapa ia menjadi ragu untuk menerima cinta si song.
"yun?" merasa tidak ada jawaban, mingi membuyarkan lamunan yunho.
"l-lo beneran?" mata yunho bergerak gelisah. mingi mengangguk mantap.
kakinya tidak bisa diam, tangannya yang dibawah meja meremat-remat kencang, itu adalah kebiasaan yunho saat ia sedang gugup. "beneran udah move on dari yuna?"
"udah," mingi menjawabnya dengan lembut.
"t-tapi waktu itu gue ga sengaja denger pas lo ngomong sama yuna, katanya ga mau nge-homo," yunho tertunduk.
mingi mencondongkan tubuhnya, menjawil dagu yunho, mengangkatnya agar si manis mau membalas tatapannya.
"kita bestie loh, gi,"
mingi mengangkat sebelah alis. "terus?"
"kalo putus bakal jadi canggung,"
"ya jangan sampe putus,"
"kan ga ada yang tau," cicit yunho.
"ga mau putus!"
"janji ga mutusin gue?"
"janji, gue janji!" mingi berucap yakin.
"janji ga lirik-lirik uke atau cewe lain?"
"iya,"
"janji jangan sampe bosen?"
"iya,"
"janji bakal sayang terus sama gue sama maxwell?"
"iyaa,"
"janji --"
"gue butuh jawaban, bukan malah lo yang nanya balik," lelaki song memotong pertanyaan calon kekasihnya.
yunho tersenyum canggung sambil menggaruk pipi dengan jari telunjuknya, baru menyadari aksinya barusan.
"so?" mingi memiringkan sedikit kepalanya, menunggu penuh harap jawaban yunho.
"hehe yes." yunho menunduk malu, warna pipinya sudah tidak bisa dikondisikan.
ya Tuhan, mingi berani bersumpah saat ini jeong yunho gemas sekali.
"jangan gemes gemes, gue langsung nikahin nih." tangan mingi terulur, mencubit pipi tembam si manis.
yunho mengangkat kepalanya, menatap mingi dengan arogan. "omdo lo, coba buktiin lah."
kedua alis mingi terangkat, senyum miring terukir di wajah tampannya. "oke, besok ke rumah ortu gue buat minta ijin."
"dih dih, song mingi ga sopan." ga sopan bikin yunho salah tingah.
yunho bangun dari duduknya, mendekat ke mingi berniat menggebuk lelaki itu. namun dengan cepat mingi memundurkan bangkunya, menarik tangan yunho hingga si jeong terjatuh dipangkuannya.
seharusnya yunho ga nekat memukul lengan mingi kalau ujung-ujungnya seperti ini. lihatlah kedua tangannya sudah ditahan oleh satu tangan mingi, membuatnya tidak bisa berkutik. ditambah dengan jarak wajah mereka bedua.
baru saja mingi ingin menyesap ranum kembar itu, yunho lebih dulu memekik dengan mata terpejam. "ini tempat umum bangsat!"
matanya terbuka, tangannya yang sudah bebas digunakan memukul kencang dada mingi.
"ini sepi, yunho??" padahal di sana cuman ada mereka berdua.
"ya, kalau tiba-tiba ada pelayan dateng gimana? hiih bego." belum puas yunho mencaci maki kekasihnya.
"yaudah ayo di apart aja." mingi bangun membuat yunho ikut berdiri.
"bayar duluu, ga mau ye gue dikejar satpam."
"udah tadi di awal-awal. cepet ah, bawah gue kesiksa nih." tangan yunho ditarik mingi, meninggalkan area itu.
mata bulat yunho mengerjap. "anjing??"
KAMU SEDANG MEMBACA
parents ' minyun ✔
Hayran Kurgusepasang sahabat yang kehidupannya didatangi oleh bayi laki-laki yang sekarang berstatus sebagai anak mereka. di satu sisi mingi menjadi orang tua, namun di sisi lain ia juga mempunyai kekasih. s, smg ! u, jyh !