seorang pemuda yang baru saja keluar dari lift segera lari melesat ke unit apartemennya.
setelah sampai di depan pintu, ia segera memasukan password.
hal pertama yang dilihat adalah yunho berada di ruang tengah dengan sepiring makanan di meja ruang tamu itu, sedang memandangi layar ponselnya. terlihat juga kalau ia baru bangun tidur.
mingi mendekat. "yun," panggilnya pelan.
yunho menoleh, memberikan tatapan tajam pada cowo jangkung tersebut. mingi menelan ludah melihat tatapan itu.
habislah kau song mingi.
"kok pulang?" nada dingin itu terdengar menusuk di indra pendengaran si song.
"y-ya pul—"
"kenapa ga nginep lagi?" yunho memotong balasan sahabatnya.
mingi memberanikan mendekat, duduk di sebelah yunho. reflek yunho menjauh.
"lo bau jangan deket-deket! bau parfum tante-tante girang." yunho mundur hingga ujung sofa.
"jahat lo, tau ga?! gue nungguin lo sampe ketiduran, tau nya ga pulang! tadi gue dapet foto lo baru keluar dari rumah orang. habis zina semaleman sama si zella zella itu kan lo!!" cecar yunho.
tanpa sadar matanya berkaca-kaca, bibirnya bergetar. ya, anak itu kecewa merasa telah dibohongi.
mingi kalang kabut, "engga yun, astagfirullah." ia mendekat, merengkuh tubuh bergetar tersebut, menuntun kepala yunho untuk bersadar di dadanya.
tangan yunho yang terkepal menepuk - nepuk dada mingi.
"mingi jahat! mingi jahat, yuno nda suka.." lirihnya. air mata terus keluar dari manik si cantik.
"iya gue jahat, maaf ya?" ucap mingi sambil sesekali mengelus lembut rambut sahabatnya.
yunho terus menangis di dalam dekapan si song. meremat bagian belakang jaket denim mingi, menyalurkan emosinya. sedangkan mingi masih setia mengeluarkan kata penenang dan maaf.
sekitar 5 menitan isakan tangis itu mulai rada menghilang. yunho menjauhkan tubuhnya, terlihat mata dan hidungnya merah.
mingi menangkup kedua pipi gembil tersebut, diusap pelan cairan bening yang jatuh di pipinya. "udah cupcup jangan nangis lagi, yunoo."
"eung, ga tau. gue masih marah ye sama lo!" yunho menyentak kedua tangan mingi yang berada di pipinya. lantas jalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.
mingi menatap miris kepergian yunho, sepertinya bakal susah buat mendapatkan maafnya.
/ P A R E N T S /
yunho menatap maxwell yang udah ganteng habis mandi, tersenyum senang setelah memberikan minyak telon. "ayo maxwell kita minggat! marahin papi huh!" ia mengoceh. lalu berdiri buat nyiapin keperluan maxwell dan dirinya selama kurang lebih buat 2 hari.
siap dengan 1 tas gede, yunho menggendong maxwell. ojek online yang menggunakan mobil itu sudah sampai di depan gedunh apartnya. ah tadi dia sempat pesan terlebih dahulu.
"let's go, kita ngungsi di rumah uncle uyong!" yunho memekik kegirangan, membuat maxwell ikut nyengir.
yunho keluar kamar, dilihatnya ke seluruh penjuru apartemen, sepi. mingi tidak ada. mungkin dia sedang mandi, terdengar percikan air dari arah kamar mandi.
sembari menggendong maxwell dan membawa tas, yunho buru-buru keluar apart dan turun ke lobby.
sudah duduk manis di dalam mobil, lantas mobil tersebut langsung tancap gas ke rumah wooyoung ─teman baik yunho yang sudah dianggap seperti saudara sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
parents ' minyun ✔
Fiksi Penggemarsepasang sahabat yang kehidupannya didatangi oleh bayi laki-laki yang sekarang berstatus sebagai anak mereka. di satu sisi mingi menjadi orang tua, namun di sisi lain ia juga mempunyai kekasih. s, smg ! u, jyh !