10. Getting closer

543 120 12
                                    


"Panasmu sudah turun." Ucap Jeongyeon sambil memegang kening Sana.

Sana meraih tangan Jeongyeon dan menggenggamnya.

"Bolehkah aku pulang sekarang? aku tidak terlalu suka makanan disini." Keluh Sana.

"Aniyo, kau harus bersabar. Dokter bilang kau boleh pulang lusa." Ucap Jeongyeon.

"Aku ingin makan bubur buatanmu." Pinta Sana.

"Kau mau bubur abalone?" Tanya Jeongyeon.

"Ne, buatkan aku yang banyak." Angguk Sana.

"Memangnya kau berani bayar berapa?" Tanya Jeongyeon.

"Eumm bagaimana kalau aku akan menuruti 1 permintaanmu." Tawar Sana.

"3 permintaan." Ucap Jeongyeon.

"Ani ani, 1 permintaan." Tolak Sana.

"2 permintaan?" Tanya Jeongyeon.

"2 permintaan tapi kau suapi aku." Ucap Sana.

"Setuju!" Angguk Jeongyeon.

"Hihi." Sana tersenyum.

"Memangnya apa yang mau kau minta?" Tanya Sana.

"Eum.. bisa apapun. Bagaimana kalau aku meminta kau menyerahkan Parfait padaku?" Canda Jeongyeon.

"Awas saja kalau coba coba." Ancam Sana.

"Hahaha aniyo, lagipula aku lebih senang hidup disini." Jeongyeon terkekeh.

"Baiklah, aku akan pulang sebentar untuk membuatkanmu bubur. Ada lagi yang kau inginkan?" Tanya Jeongyeon.

"Aniyo, itu sudah cukup. Cepatlah kembali." Jawab Sana.

"Ne, baiklah." Angguk Jeongyeon.

Setelah berpamitan, Jeongyeon pun pergi meninggalkan Sana. Jeongyeon pergi ke supermarket untuk berbelanja bahan bahan yang ia butuhkan. Setelah berbelanja, Jeongyeon kembali ke apartmentnya untuk memasak. Dengan telaten Jeongyeon memotong motong sayuran dan juga abalone yang ia beli. Ia memasak dengan begitu bersemangat.

*Ting nong.

Bel unit Jeongyeon berbunyi.

"Ne!" Jeongyeon pun mematikan kompor lalu berjalan menuju pintu.

*Ceklek.

*Bruk

"Aigoo-ya!" Jeongyeon begitu terkejut saat Mina tiba tiba memeluknya.

"Mengapa kau tidak menjawab telponku??" Tanya Mina dengan nada manja.

"Kau menelponku? astaga maafkan aku, baterai ponselku habis, aku lupa mengecasnya." Ucap Jeongyeon.

"Ahh dasar kau ini." Kesal Mina.

"Hmm bau sedap apa ini??" Mina pun berjalan memasuki apartment Jeongyeon.

"Kau memasak?? heol daebak!" Mina mencicipi bubur buatan Jeongyeon.

"Woahh enak!" Ucap Mina.

"Seorang temanku sakit, ia memintaku memasakinya." Ucap Jeongyeon.

"Teman? siapa?" Tanya Mina.

"Seorang teman jauh yang ku kenal. Dia sedang di rumah sakit." Jawab Jeongyeon.

"Benarkah? sakit apa?" Tanya Mina.

"Demam berdarah dan radang tenggorokan. Sedari kemarin aku menemaninya karna dia jauh dari keluarganya." Jawabnya sambil memasukan bubur ke dalam tempat makan.

Croquis ParfaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang