12. Furious

542 114 12
                                    

Jeongyeon berjalan memasuku studio keluarganya lalu dengan cepat menatik kerah Chaeyoung dan menonjok adiknya itu.

*Bugh!

"Akh!" Kaget Chaeyoung.

"Woa woa hyung hyung!!" Dahyun dan Youngjae segera menahan Jeongyeon.

"APA APAAN DENGAN CERITAMU ITU HUH?! KAU SEBUT DIRIMU ANIMATOR?! AYAH BAHKAN JIJIK MELIHATMU MEMBUAT CERITA SEPERTI ITU!!" Marah Jeongyeon.

"Hyung apa apaan?!" Bingung Chaeyoung.

"Kau yang apa apaan?! Ayah memulai cerita itu dengan susah payah dan kau mengakhirinya dengan begitu payah!!" Teriak Jeongyeon.

"Woah woah hyung tenanglah, ini hanya cerita series!" Ucap Chaeyoung.

"Hyung hyung kemarilah, kita bicara." Dahyun membawa Jeongyeon menjauh sedangkan Youngjae mendekati Chaeyoung.

"Lebih baik kau beritahu temanmu itu untuk tidak mengacaukan jalan ceritanya." Ucap Jeongyeon.

"Aku selalu berusaha hyung. Dia memang selalu bersikeras untuk segera mengakhiri cerita ini secepatnya karna ingin membuat cerita baru, buatan dia sendiri." Ucap Dahyun.

"Tapi akhir akhir ini banyak hal hal aneh semenjak komputer kami rusak. Cerita cerita yang bahkan tidak kami buat, terus menerus terkirim ke stasiun tv. Seakan cerita ini pun benar benar hidup dan tidak setuju dengan Chaeyoung." Ucap Jeongyeon.

"Dahyun-ah, aku ingin mengatakan suatu hal padamu, tapi tolong jangan terlalu kaget." Ucap Jeongyeon yang membuat Dahyun bingung.

.
.
.

"D-dia queen Sana?! J-jendral Park?! J-jendral Ahn?!" Kaget Dahyun saat dibawa oleh Jeongyeon ke rumah sakit.

"Hai semua, perkenalkan ini Dahyun, salah satu animator yang membantu adikku." Ucap Jeongyeon.

Mendengar itupun Sana langsung berdiri dan berjalan cepat menuju Dahyun.

"Kau?! apakah kau sadar banyak orang orang meninggal karna ulahmh dan teman temanmu itu huh?! lebih baik kau beritau Chaeyoung si animator bodoh itu untuk membuat cerita yang baik atau kami takkan kembali ke Parfait lagi!!!!" Teriak Sana sambil meraih kerah Dahyun.

"Tenanglah Sana, diapun sudah berusaha untuk mengubah keputusan Chaeyoung." Ucap Jeongyeon.

"J-jwiseohamnida." Ucap Dahyun ketakutan.

"Kau memberitaunya tentang semuanya?" Tanya Sana.

"Ne, sekarang dia sudah tau kalian benar benar hidup." Ucap Jeongyeon.

"Komputer itu tidak akan menyala sampai mereka kubawa kembali ke Parfait. Akan aku biarkan mereka beristirahat disini dulu." Ucap Jeongyeon.

"Ceritanya berakhir saat kau membawa mereka pergi. Seharusnya ini menjadi episode terakhir, tapi sepertinya akan ada episode selanjutnya." Ucap Dahyun.

"Tentu saja akan ada episode yang selanjutnya! semua orang menginginkan akhir yang indah! dasar orang orang bodoh!!" Kesal Sana.

"Marahi saja dia Sana." Ucap Jeongyeon.

"Maafkan aku, maafkan aku." Dahyun terus menerus membungkuk.

.
.
.

Jeongyeon menatap Sana yang sedang terduduk dalam diam di balkon Jeongyeon.

Jeongyeon menatap Sana yang sedang terduduk dalam diam di balkon Jeongyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Croquis ParfaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang