4. Gladiator

529 138 11
                                    

"Huft... hufttt..." Saat ini dua orang pria sedang berlatih berkelahi.

"Kau sudah cepat taecyeon, tapi lebih cepat lagi" Ucap jeongyeon di sela sela tangkisannya.

"Begini?" Taecyeon melayangkan tendangannya dan membuat jeongyeon kaget sampai tak sempat menangkis.

"Wahh itu bagus" Bangga jeongyeon yang baru saja tertendang perutnya.

"Ma-maaaff jeong!!!" Panik taecyeon.

"Tidak apa apa, ayo lanjut!" Ajak jeongyeon sambil menepuk pundak taecyeon.

Mereka pun melanjutkan latihan mereka sampai matahari tenggelam.

"Makan malam!" Teriak seorang penjaga sambil memberikan 3 nampan berisi makan malam mereka.

"Terima kasih paman choi" Ucap jeongyeon.

"Makanlah yang banyak, kalian sudah bekerja keras. Semoga besok kalian bisa bertahan dan bebas." Ucap penjaga itu.

"Ne, paman choi! tentu saja!" Taecyeon mengangguk semangat.

"Kalian berdua adalah tahanan yang paling bersemangat dan bekerja keras untuk bertahan hidup. Biasanya, tahanan lain pasrah seperti si gembul itu." Paman choi menunjuk ke arah shindong yang sedang tertidur pulas.

"Kalian orang baik. Jangan mati besok, dan mari bertemu lagi nanti. Ini makanlah, aku menyimpan buah yang banyak hari ini" Paman choi menengok ke kanan dan ke kekeyi untuk memastikan keadaan aman lalu menyerahkan 6 buah apel segar.

"Wahh terima kasih paman!" mereka berdua langsung melahap apel itu dengan girang.

"Habiskan saja, tidak perlu memberikannya pada si gembul, kalian butuh nutrisi banyak." ucap paman choi yang disambut kekehan kecil dari keduanya.

"Jangan mati ya besok! berjanjilah padaku taecyeon kau akan menjaga diri. Aku akan mengunjungi toko rotimu nanti." Paman Choi menatap taecyeon penuh harap.

"Tentu paman, aku berjanji!" Angguk taecyeon yakin.

"Kau juga jeongyeon. Kau harus selamat! aku akan mengajak mu jalan jalan keliling kerajaan ini nanti agar kau bisa menceritakannya pada keluargamu di kerajaan korea." Paman Choi tersenyum.

"Tentu saja paman! paman juga semoga sehat selalu!" Angguk jeongyeon.

"Baiklah kalau begitu aku kembali bertugas yaa, nanti aku di curigai" Pamit paman choi.

"Ne, hati hati paman." Balas taecyeon.

"Sehat selalu paman!" pesan jeongyeon.

"Huft.. andai semua penjaga sebaik paman choi." Taecyeon melahap apel keduanya.

"Hahaha dasar. Sudahlah, bangunkan shindong, dia pasti sudah kelaparan. Bemalas malasan kan membutuhkan banyak tenaga" ledek jeongyeon.

"Heii gembul bangun! makan malam terakhir kita sudah datang." Taecyeon menggoyangkan badan shindong.

"Hmmm iyaaaa" Shindong pun bangun dan makan.

"Jeong.." Panggil taecyeon di sela sela makan malam.

"Hmm?" sahut jeongyeon yang sedang melahap apelnya.

"Terima kasih." Taecyeon menatap jeong sambil tersenyum tulus.

"Haiss, apa apaan kau... kenapa bicara begitu" Jeongyeon terkekeh.

"Ani.. aku hanya bersyukur kau ada di sini, setidaknya aku punya harapan untuk hidup." Lanjut taecyeon.

"Hmm, semua ini bukan karna aku. Kaulah satu satunya orang yang berlatih dengan sangat keras selama 5 hari terakhir. Tangan mu saja sampai berotot nih" Tawa jeongyeon.

Croquis ParfaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang