m a r a h ~ ^2

71 9 0
                                    

San termenung menunduk. Dirinya terlalu takut melihat kedua kesayangannya ini marah karena ulahnya.

Bahkan bundanya saja menggeleng tak percaya melihat tingkah anaknya. Benar-benar di luar batas.

Wooyoung juga tak jauh berbeda. Dirinya juga kecewa dengan San, kekasihnya sendiri.

"Bisa jelasin?" Tanya bunda dengan lirih

"Maafin San.."

Hanya itu dan hanya itu saja yang bisa San katakan serta lakukan sekarang.

"Kamu yau apa yang kamu lakukan tadi salah?" San mengangguk pelan

"Lihat bunda kalau lagi ngomong,"

Okay, San bener-bener kecewa juga dengan dirinya. Kenapa bisa di luar batas sih?! Gak tega lihat Wooyoung si manisnya menunduk kecewa.

"San minta maaf, t-tadi gak se-sengaja,"

Terdengar helaan napas panjang mengisi kesunyian ruang makan yang bergabung dengan dapur.

"Gak tau bunda,"

Detik itu bunda Choi melangkah pergi meninggalkan kedua pasangan ini duduk dalam diam.

"Wooyoung.. maafin san,"

Wooyoung tak bergeming, masih tetap menunduk melihat lantai yang berwarna coklat. Lebih menarik dari pada San.

San gusar tak mendapat respon Wooyoung.

Memutuskan menyentuh tangan kekasihnya pelan.

Wooyoung tak menolak, dirinya tetap diam.

"Woo.."

Bola mata Wooyoung bergerak melihat San. Menunggu sang empu meneruskan kalimatnya.

"Aku tau aku salah. Maaf. Iya aku tau, maaf juga gak bisa mengembalikannya semula,"

"Lo tau kan. Semua manusia diciptakan untuk dimatikan?"

San terkejut mendengar nada bicara Wooyoung yang terdengar dingin, juga kata lo keluar dari bibirnya.

San tak habis pikir. Begitu besarnya kah kesalahannya.

"Tadi gak sengaja Woo.. ke senggol tadi," jelas San berharap Wooyoung mengerti

Tapi Wooyoung berdecih pelan menatap San tajam menjadikan nyali San menciut.

"Emang se-gampang itu lo minta maaf setelah lo buang makanan ini?? Lo tau kan San, bunda udah capek dari pagi. Nyiapin sarapan, cuci baju, nyetrika baju-baju lo walau pun udah punya pelayan. Ngerti dikit kali! Dan lo bilang apa? Kesenggol? Lo mikir lah anjir, kata kesenggol itu saudaranya alasan. Jadi lo gak usah alasan. Kalau lo gak mau makan, ya udah gak usah makan! Beli sono sendiri, delivery kek. Lo mikir lah gunung, bahan masakan yang terlihat murah sebenarnya tuh gak murah! Gak murahan kayak jalang lo itu!"

"Apa?! Lo lihat apa? Gak terima kalau gue ekspos jalang-jalang menjijikan lo itu? Santai aja kali bos, kayak lo gak pernah selingkuh. Cih!" Smirk Wooyoung yang mendapati wajah San merah padam

hilang?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang