MATURE CONTENT 18+
✧༺🖤༻✧
Sequel:Obssesion
Laura Amora Macusrine anak kedua dari Brianna Magdalene Macusrine dan Marquez Aethelred Macusrine, memiliki nasib berbeda dari sang Kakak, Auntumn Levandra Macusrine. Ji...
Stockholm Syndrome ____________ ⚠WARNING! MATURE CONTENT⚠ Yang punya trauma BDSM Skip aja deh😭😭
Typo? Tandaiii
Happy Reading __________
Maxime membopong tubuh Laura untuk ia bawa masuk ke dalam Mansion, sudah cukup waktu untuk mereka menghabiskan saat-saat manis seperti tadi sekarang saatnya menghabiskan waktu dengan sesuatu yang terasa hangat.
"Apa yang akan kita lakukan?"tanya Laura yang hanya mendapat senyuman dari Maxime, sungguh membuat Laura curiga dengan tujuan Maxime setelah ini.
Maxime melanjutkan langkahnya menuju salah satu ruangan yang sering ia kunjungi bersama wanita-wanita yang ia bayar untuk kepuasan nya. Maxime menurunkan Laura di depan sebuah ruangan yang tertutup oleh sebuah pintu berwarna hitam pekat.
"Ini bukan kamar kita"sahut Laura
"Memang bukan, tapi kita akan menghabiskan waktu di tempat ini"ujar Maxime, ia segera membuka pintu di hadapan nya lalu menarik tangan Laura untuk ikut masuk kedalam ruangan itu, meski merasa curiga Laura tetap memperlihatkan senyum di wajahnya ketiga Maxime kembali menggenggam tangan nya.
_______________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laura menelan ludah kasar ketiga melihat lagi kamar dengan nuansa merah yang di lengkapi alat-alat seksual yang pernah Laura lihat sebelumnya saat pertama kali ia melakukan nya dengan Maxime.
"Setiap tempat yang aku tinggali, tentunya memiliki ruangan untuk kepuasanku"ujar Maxime, Laura melihat ke arah Maxime yang berdiri di belakangnya.
"Apa kau akan melakukan kekerasan secara kasar meski itu dengan ku?"Laura bertanya
"Tentang kepuasan aku tidak perduli dengan siapa aku bercinta"jawab Maxime
"Tugasmu hanya menuruti ku "ujar Maxime
"Aku bukan orang yang lembut"ujar Maxime untuk pertama kali.
"Kita sering melakukan nya dan kurasa kau bukan orang yang kasar"ucap Laura mencoba tak mempercayai ucapan Maxime.
Maxime tersenyum tipis kepada wanita yang kini berdiri dihadapan nya dengan rasa takut yang menyelimuti dirinya.
"Saat itu kau belum menerima ku"ujar Maxime , ia mengusap lembut pipi Laura.
