◌Stockholm Syndrome:Thank you ◌

1.4K 88 3
                                    

Stockholm syndrome
_________________

Typo? Tandai😁

Play:Love me like you~Little Mix

Happy Reading
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*


"Kau membuat ini untukku?"tanya Laura, ia  berkali-kali mengatakan itu, tentu saja ia tak percaya dengan apa yang Maxime buat untuk nya.  Mustahil jika pria itu melakukan semua ini untuk Laura, namun Maxime mengatakan nya berulang kali pada Laura jika pohon kecil yang di penuhi bunga mawar itu ia persembahkan untuk Laura.

"Kau tidak suka?"tanya Maxime, Laura menggeleng cepat.

"Aku suka"ucap Laura, ia menatap bunga mawar yang tersusun indah membentuk sebuah pohon kecil.

"Aku hanya kurang percaya jika kau melalukan ini untuk ku"ucap Laura pelan. Maxime tersenyum kecil atas apa yang Laura ucapkan, bukan hanya Laura yang tidak percaya, bahkan Maxime sendiripun tidak percaya dengan apa yang ia lakukan untuk Laura.

"Aku juga"jawab Maxime.

"Kenapa kau membuat ini untuk ku?"tanya Laura yang mengharuskan Maxime mencari alasan yang tepat atas apa yang Maxime lakukan untuk Laura.

"Ku rasa itu tidak penting, karena jika kau menyukai semua ini kau tidak akan bertanya alasan semua ini ada, bukan?"ucap Maxime, Laura mengangguk kecil , untuk saat ini Laura tidak akan berdebat dengan Maxime karena apa yang Maxime lakukan untuk nya, membuat Laura merasa kagum.

"Terimakasih"ucap Laura.

"Tidak perlu, wanita seperti mu tidak perlu berterimakasih"ucap Maxime, Laura menatap Maxime, seperti nya pria itu sensitif dengan kata Terimakasih yang Laura ucapkan padanya.

"Seperti apa?"tanya Laura dengan tatapan bertanya kepada pria yang kini juga menatap nya.

"Kau merasa seperti apa?"tanya Maxime kembali bertanya pada Laura.

"Seperti diriku"jawab Laura.

"Ya seperti itu"ucap Maxime singkat agar Laura bisa melupakan pertanyaan nya dan melihat keindahan bunga-bunga yang ia buat untuk Laura.

"Kau ingin sendiri?"tanya Maxime.

"Terserah jika kau ingin pergi"ucap Laura, Maxime tak menjawabnya, mungkin benar jika Laura butuh waktu untuk sendiri.

"Baiklah aku akan pergi"ucap Maxime.

"Kau akan kemana?"tanya Laura, ia menatap Maxime saat pria itu hampir melangkah pergi dari tempat nya.

"Kau butuh waktu sendiri, bukan?"ucap Maxime.

"Aku tidak bilang begitu, aku hanya mengatakan Terserah"ucap Laura, Maxime menghembuskan napas panjang, mungkin Maxime yang tidak terlalu mengerti dengan wanita atau justru Maxime yang tak mengerti maksud dari kata Terserah yang Laura ucapkan hingga ia mengambil kesimpulan yang menurutnya benar.

"Aku tidak mengerti Laura"ucap Maxime, ia berusaha menahan amarah nya, jika saja Maxime tak memiliki rasa kasihan pada Laura, mungkin Maxime akan kembali menampar Laura seperti yang ia lakukan beberapa hari yang lalu.

Stockholm SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang