51. Akhir sebuah hubungan

489 73 2
                                    

Aku berharap kamu datang.

Lalisa Ayuki Nugroho.

Lisa bercermin di kaca, setelah kehadiran Saudara kembar nya di pesta ulang tahun, Alaska tidak kembali lagi ke pesta itu.
Setelah seminggu tidak ada kabar akhirnya Alaska meminta Lisa untuk menemui nya di taman.

Sebenarnya Lisa Sangat bingung, kenapa Alaska tidak kembali lagi ke acara pesta. Kenapa dia tidak memperkenalkan Daniel pada Lisa dan yang lainnya.

Hila memasuki kamar putrinya dan melihat Lisa yang sedang memilih baju. "Pasti mau ketemu Alaska 'kan?" Tebak Hila.

Lisa tertawa dan memeluk Hila. "Mama bisa aja deh."

Hila mengguyar rambut Lisa. "Kalo memang kamu mencintai Alaska, pun sebaliknya. Perjuangkan, Nak. Mama sangat mendukung kamu." Hila menyeka air matanya.

Lisa merasa aneh dengan Ibu nya. "Mama kenapa nangis?"

"Lisa, Mama Sangat takut dengan karma. Kamu adalah Putri Mama satu-satunya. Ayah mu adalah orang keji, Mama sangat takut perlakuan nya di masa lalu jatuh pada kamu."

Lisa menggenggam erat tangan Hila, walaupun Lisa tidak tahu apa kesalahan kedua orangtuanya ini di masa lalu, tapi Lisa mengerti Ibu nya sangat khawatir pada dirinya. "Mama tenang aja ya, sebuah karma bisa terjadi jika memiliki timbal balik. Kita berdoa sama Tuhan, keadilan pasti ada, Ma. Kalau Papa yang berbuat baiknya Papa yang bertanggung jawab. Karma itu tidak akan menyentuh Lisa sedikitpun."

Hila mengangguk, Lisa menyalami tangan Hila dan pergi dari sana. "Lisa pergi ya, Ma."

Lisa pergi ke taman yang sudah di tentukan oleh Alaska, Matanya menyusuri semua area taman. Akhirnya Lisa melihat Alaska duduk di sebuah bangku di bawah pohon.

"Dorr!" Lisa mencoba untuk membuat Alaska terkejut dengan menepuk bahu pria itu, Namun Alaska masih diam tidak ada pergerakan sedikit pun. "Kok gak kaget sih?"

Lisa merasa bahwa Alaska Sangat berbeda hari ini, dia lebih banyak diam. Alaska juga tidak menoleh sedikitpun pada Lisa.

Alaska menangis dalam hati, sifat ceria Lisa. Senyum Lisa semua menghantui Alaska. "Duduk, Sa."
Kalo aja Lo tahu, kehancuran Kakak gue yang buat gue benci sama Lo, Sa. Lanjut Alaska dalam hati.

Lisa menempelkan tangannya di dahi Alaska. "Kak Alaska sakit?" Alaska hanya menggeleng.

"Kak Alaska, kembaran Kak Alaska Nama nya siapa?" Tanya Lisa dengan semangat.

"Daniel."

"Apa jangan-jangan, Daniel itu adalah orang yang dulu aku pernah ceritain ke Kak Alaska, yang nyelamatin aku di Bali."

"Gue gak mau bahas itu, Sa."

Lisa berdecak pelan. "Jadi apa dong? Kak Alaska dari tadi diam aja. Kak Alaska kemana aja, seminggu ini gak ada kabar."

Air mata Alaska jatuh, bertepatan dengan hancur nya semua harapan, hatinya sangat teriris antara benci dan mencintai Lisa. Namun, bayang-bayang perlakuan keji Ayah Lisa sanggup menghancurkan semua rasa cinta Alaska pada Lisa.

"Tujuh belas tahun yang lalu, seorang gadis dihancurkan tepat di hadapan Ayah nya, apa Lo tahu gimana hancur nya sang Ayah, melihat anak nya di lucuti tepat di depan matanya?"

Lisa hanya menggeleng, Lisa cukup heran. Kenapa Alaska memangis di depannya, Lisa mengusap bahu Alaska, namun dengan kasar Alaska menepis tangan Lisa.

"Septian bukan Ayah kandung gue, Sa. Keluarga gue udah hancur. Dan Septian adalah orang yang selama 17 tahun ini menderita, hanya karena gue. Dan bodohnya gue, hanya karena bela lo, gue malah menghancurkan hati Septian."

Lisa menunduk, Sekarang dia tahu kemana pembahasan ini.

"Gue hancur, Sa. Gue dibesarkan oleh orang lain. 17 tahun gue gak pernah tahu siapa Ibu kandung gue, gue selalu berdoa dan berharap, kalau suatu saat nanti gue ketemu sama Mama, Mama peluk gue dengan baik-baik saja. Tapi apa yang gue terima, Sa? Kedua orang tua gue udah mati!"

"Lisa ngerti, Lisa juga tahu posisi Kak Alaska. Lisa tahu itu berat, Kak Alaska bisa kok cerita ke Lisa."

Alaska menggeleng, kini Alaska menoleh pada Lisa, mendapati wajah Lisa yang hanya menunduk. "Kita berakhir sampai disini aja, Sa."

Lisa menoleh pada Alaska, bagaikan dentuman yang sangat keras, Lisa Sangat bingung dengan semua yang di ucapkan oleh Alaska. "Selesai? Selama ini aku udah berjuang untuk tetap bertahan, tapi kenapa ini ujung nya?"

"Rasa sakit yang gue rasakan, gak sebanding dengan apa yang lo rasakan saat ini!" Tajam Alaska.

"Apa Lo tahu, Sa. Bokap Lo udah merebut mahkota Kakak gue dan membunuh nya dengan sangat keji, Bokap Lo juga yang udah membunuh kedua orang tua gue, dan sekali lagi bokap Lo juga yang udah menghancurkan seluruh keluarga gue, keluarga Dirgantara. Hingga akhirnya membuat gue gak akan pernah lagi bisa merasakan pelukan kedua orang tua gue, apakah masih ada Alasan untuk gue mencintai Lo, Sa?"

Lisa membuang muka masam, kenapa ini terjadi pada Alaska. Apakah ini yang di maksud oleh Ibu Lisa.

"Jawab gue, Sa. Setelah semua keluarga gue hancur, setelah Ardi Nugroho membunuh semua keluarga gue, apakah masih ada alasan untuk gue mencintai Putri nya?" Tanya Alaska dengan air matanya yang sudah bercucuran. "Gak ada, Sa. Maaf, gue harus membalaskan kehancuran keluarga gue. Terimakasih untuk semua waktu nya, gue harap Lo tetap baik-baik aja. Hubungan kita berakhir sampai disini."

"Sampai bertemu di titik terbaik, menurut takdir." Alaska segera pergi dari sana.

Lisa duduk dengan lemah, dia tidak mampu lagi menjabarkan bagaimana hatinya saat ini.

Semua perjuangan telah berakhir, hari ini hubungan nya dan Alaska juga sudah berakhir, Lisa Sangat membenci keluarga nya. "Kenapa aku lahir di antara pembunuh? Papa yang selama ini aku Kagumi adalah seorang pembunuh?"

Disisi lain, Daniel melihat kepergian Alaska, Daniel tahu apa yang di rasakan oleh Alaska.

Alaska pergi ke sebuah sungai, sungai yang sangat jernih. Matanya terus mendongak, hatinya sangat teriris.

"Alaska rindu, Mama. Setiap hari Alaska berdoa, Agar Alaska bisa bertemu dengan Mama dalam keadaan baik-baik saja, tapi apa yang Alaska Terima, Ma? Mama pergi, Alaska Belum merasakan kasih sayang, Mama."

Daniel menepuk bahu Alaska dan beralih memeluk nya. "Kamu masih punya Kakak Alaska, kita masih punya Papa."

"Rasanya gue ingin ke kuburan Mama." Kata Alaska.

"Kalau kita ke sana, keluarga Nugroho udah pasti tahu, Kalo kita juga salah satu keluarga Dirgantara."

Alaska Dan Rahasia [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang