52. Ducky?

471 98 7
                                    

Lisa masih diam di taman, matanya menyorot sendu ke arah kepergian Alaska. Semua kebersamaan, semua tawa hanya tinggal kenangan.

Semua janji telah berakhir. Seseorang menepuk bahu Lisa membuat nya sedikit tersentak.

Lisa mengerjab pelan ketika melihat Alaska kembali lagi. "Kak Alaska."

Dia tersenyum dan menggeleng. "Gue Daniel."

Daniel duduk di samping Lisa, dia tahu apa yang Lisa rasakan. "Maaf!"

Daniel menggeleng, dan mengusap rambut Lisa, Lisa cukup heran dengan perlakuan Daniel. Berani sekali dia menyentuh rambut Lisa, Lisa melepaskan Tangan Daniel dengan kesar.

"Apa kabar?" Tanya Daniel.

Lisa berfikir sejenak, Daniel adalah orang baik yang pernah menolong nya, haruskan dia berbuat kasar pada Daniel. "Baik!"

"Kamu masih ingat dengan ku, Lisa?"

Lisa mengangguk. "Ingat, kamu yang dulu pernah nolong aku di Bali, 'Kan?"

Daniel menggeleng namun detik kemudian dia tersenyum. "Harus nya kamu ingin suara ini, suara yang pernah memanggil kamu dengan sebutan Ducky!"

Lisa menangis dan ingin menarik Daniel ke dalam pelukannya, Namun Daniel menolak dan menahan Lisa. "Maaf, Ky. Kecewa yang aku alami saat ini, mengalah kan semua rasa sayang yang pernah ada buat kamu."

Lisa bergetar, bertahun-tahun dia mencari orang itu, dan saat ini orang itu ada di depan Lisa, air mata nya mampu mengungkapkan bagaimana orang yang di hadapan Lisa ini sangat kecewa.

"Please, kasih aku kesempatan buat membebaskan rasa rindu aku ke kamu, Ky," balas Lisa memohon agar Daniel menerima pelukan nya.

Namun Daniel tetap menolak. "Kecewa ini berat untuk aku hapuskan, Ky. Rasa hancur yang aku alami gak se imbang dengan semua yang kamu rasakan."

Lisa menyeka air matanya, terlalu sakit mendengar semua ucapan Daniel. "Dulu aku berharap, kalau suatu saat nanti aku bisa bareng kamu lagi, bercanda bareng kamu. Ternyata gak, Ky. Sekarang aku benar-benar sendiri. Aku gak punya siapapun lagi sekarang ini, aku mohon kasih aku satu kesempatan, Ky. Aku selalu cari kamu, dan bertanya siapa kamu."

Daniel mengusap air matanya, Daniel tidak mengerti. Kenapa ini semua terjadi pada dirinya dan Lisa, Dulu Daniel selalu memperhatikan Lisa secara diam-diam. Hari ini, Daniel bisa menyaksikan sendiri bagaimana Lisa hancur di hadapannya.

Semua kebahagiaan yang dulu ia rasakan bersama Lisa, telah hilang. Hari ini hanya ada benci, Daniel bukan lah tipikal orang yang pembenci. Namun, Kehancuran keluarga nya telah mendidik Daniel, apa itu dendam yang sebenarnya.

"Aku mohon, Ky!" Mohon Lisa.

Daniel menarik Lisa ke dalam pelukannya, hari ini kehancuran benar-benar ada pada mereka. Daniel tidak tahu, apa yang akan terjadi antara dia dan Lisa.

Daniel melepaskan pelukannya dan pergi dari sana.

Lisa hanya diam dan memandangi kepergian Daniel dengan Nanar, sekarang Daniel pun pergi meninggalkan dirinya. Lisa mencoba untuk berdiri dan meninggalkan area taman. Sangat menyakitkan untuk mengingat semuanya.

****

Daniel, Alaska dan Septian duduk di atas kasur milik Septian.

Alaska memeluk Septian dengan sangat erat, dadanya sangat sesak, Alaska Sangat merindukan Ibunya.

"Dimana lagi Alaska bisa menemukan Mama, Pa? Dimana Pa? Alaska rindu Mama, dimana pun tempat itu, Alaska akan kesana kalau Mama ada disana."

Alaska Dan Rahasia [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang