part eight | surprised

4.8K 443 13
                                    


Heyooo semua apakabar?
Sehat sehat terus ya jangan lupa pakek masker jangan bandel bandel.

Aku udah jarang suruh kasih bintang ya wkwkwk.

Yaudah jangan lupa vote, coment, and  share ke temen kalian kakak, adek, ibu, ayah, tetangga, pacar, doi, gebetan, crush (itu yang empat cuma buat yang punya ya, yang gak punya sabar cem saye)

Enjoy!


•••••

Di dalam mobil yang di kendarai oleh Glen dan juga Aldo mereka berdua hanya ngobrol seadanya saja seperti saat ini Glen yang menanyakan gimana sekolah Galen dan macam macam pertanyaan aneh seperti ada yang naksir atau apalah yang Aldo pikir tidak berguna.

Sebelum Glen kembali bertanya aneh aneh dengannya Aldo langsung memberikan surat yang tadi di terimanya.

"Jangan sampai papa tau"

"Apa? " Tanya Glen yang belum membuka surat tersebut. Namun dapat ia yakini surat ini merupakan bad news.

Di lampu merah baru Glen membuka surat yang di berikan Aldo kepada dirinya.

"What the- ? Ada yang gangguin Galen?"

Aldo menganggukkan kepalanya tidak menutupi kebenaran yang selama ini tidak di ketahui keluarga Galen atau hanya Glen yang tidak tau?

Untuk pertama kalinya adiknya Galen  melaporkan kejadian seperti ini. Di bully di kucilin atau apapun ia tak pernah menerima laporan dari sang adik. Glen merasa bahwa ia bukan sosok kakak yang dapat di idolakan oleh adiknya ini.

"It's okay Mam and Papa gak bakalan marahin kamu" Ujar Glen yang melihat kerisauan adiknya.

Maaf Glen tapi bukan itu yang buat Aldo risau tapi fakta di balik surat itu. Bagaimana tanggapan Hana nanti lalu Gibran apakah ia bakalan di usir?

Dan kerisauan itupun tak ia perlihatkan ke para sahabatnya dan hanya Glen tempatnya luluh.

Menurut Aldo sosok Galen dan Glen cukup dekat sekali di lihat dari bagaimana ia tidak bisa mengontrol emosinya terhadap ucapan Glen.

Fakta yang belum kalian tau bahwa Aldo memang berada di tubuh Galen tapi tidak bisa di pungkiri bahwa masih tersisa sedikit sifat yang memang tidak bisa di rubah olehnya.

Mengenai Galen sudah lama mereka tidak bertemu di mimpi.

Setelah lampu merah berakhir Glen kembali mengendarai mobilnya menuju rumah.

Sesampainya di rumah bisa di lihat oleh mereka sosok Gerhana sang ibunda tengah menunggu di depan rumah dengan wajah khawatir.

Menyadari sang putra sudah tiba Hana buru buru mendekati mereka yang baru saja keluar dari mobil.

"Sayang kamu kemana saja? ada yang luka? yang mana? kasih tau Mama" Rentetan pertanyaan yang di lontarkan Hana kepada Aldo tak lupa dengan membolak balikan badan Aldo.

"Mam anakmu di sini juga" Ujar Glen malas melihat tingkah sang ibunda yang kata Gibran memang benar hiperbola sekali.

Hana pun mendekati Glen namun bukan pertanyaan dengan nada khawatir yang di terimanya malah pukulan dan cubitan.

"Kamu ini kenapa gak langsung ngabarin Mama kalau Galen udah ketemu hah! " Marahnya kepada putra sulungnya itu.

"Aduh Mam sakit tau"

Hana mendengus kesal lalu kembali ke arah Aldo. Aldo hanya diam memandang interaksi ibu dan anak itu. Ia teringat dengan ibu panti ketika ia pertama kali ketahuan malakin orang di pasar.

Galen Keyn BanuwangsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang