part seven | nothing

5.6K 456 23
                                    

Part ini gak jelas wkwkwk
Buat selingan dulu sebelum Aldo di sidang emak bapak ups🤭

Puasanya masih jalan terus kan? Aku udah bolong satu nih guys huhuhu (malah curhat)

Enjoy!




•••••

Setelah keluar dari ruangan itu Aldo  menemukan keempat sahabatnya itu masih senantiasa menemani dan menunggunya walaupun tadi sempat di suruh kembali ke kelas oleh Pak Azam.

Terlihat tatapan mereka bertanya tanya hasil keputusan sangsi yang berikan
Oleh Guru yang bertugas di dalam.

Aldo kemudian melambaikan surat panggilan orang tua yang berada di tangannya yang di terimanya ke arah keempat sahabatnya.

Mereka berempat menghela nafas lega untuk sesaat sebelum pernyataan yang di lontarkan Aldo lagi lagi membuat mereka diam sejenak.

"Cabut"

"Hah? Gal cabut kemana? " Tanya Aril heran begitu pula dengan kembaran nya.

"Ya ke kelas lah! " Sewot Fara.

"Sekarang? " Tanya Zalpan sambil memandang ke arah Aldo yang mendapatkan persetujuan oleh Aldo.

"Apasih apasih" Heran Andi melihat si kutub Zalpan eh nambah lagi Galen.

Tidak hanya Andi yang heran Fara pun sama. Dan sejak kapan Galen lebih dekat dengan Zalpan dari pada dia batin Fara.

"Pulang" Singkat padat dan jelas.

Jawaban dari Aldo mampu membuat ketiga temannya itu bengong.

Heloooo ini Galen loh astaga bisa bisanya kepikiran pulang.

Telat satu menit aja gak pernah boro boro mau di ajak bolos dan ini surat pertama dalam kehidupan sekolah Galen yang entah apa tanggapan Hana sang ibunda. Lalu sekarang tiba tiba ngajak cabut kan mubazir kalau di tolak hehehe.

"Galen ketempelan setan ruang kedisiplinan" Ujar Andi lirih yang mendapat dengusan malas dari Fara.

"Setan yang selalu ngikutin pak Azam kali" Timpal Aril melanjutkan.

Zalpan yang sudah tak tahan melihat kelakuan si twins pun lebih memilih meninggal mereka lebih dulu menuju parkiran.

Aldo melihat kearah mereka lalu matanya menatap manik mata  yang memandang dirinya bingung dan entahlah gak bisa di deskripsikan oleh saya.

"Fara ayo! " Ajaknya meninggalkan si twins.

Aril dan Andi yang belum sadar dari melamun nya pun kini buyar ketika tiba-tiba pintu ruang kedisiplinan terbuka menampilkan sosok Pak Azam yang tengah memandang mereka berdua marah.

"Ngapain kalian masih disini?Aril Andi balik kelas! " Perintahnya terdengar sangat tegas.

Yang memang Guru kedisiplinan harus tegas bukan?.

"Eh eh iya Pak ini mau pulang" Ujar Andi ceplos yang lagi lagi membangunkan tire x duduk.

"Apa apaan pulang. Masuk kelas kalian berdua! " Teriakan Pak Azam sangat menggelegar sehingga membuat si kembar lari kalang kabut.

Pastikan mereka nanti meninju ketiga sahabatnya itu yang tega teganya meninggalnya di depan ruang kedisiplinan.

Khm emang berani kalian? -kim

Di sisi lain Deril yang juga sudah selesai mengobati wajah dan juga bibirnya di ruang kesehatan sekolah yang sebenarnya tidak perlu namun seseorang yang menyebalkan memaksanya namun tak lama ia pun berniat meninggalkan ruangan tersebut karena malas meladeninya.

Galen Keyn BanuwangsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang