Awal mula

51 13 34
                                    

Hai, jangan lupa voment nya!

Hai, jangan lupa voment nya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________

Tangis seorang perempuan itu menggema di seluruh ruangan, wanita itu di tarik oleh seorang laki laki untuk melakukan hal yang tak pantas.

Tentu saja ia menolak,ia tak mau. Laki laki itu bernama Davian. Anak tertua dari Exander company. Anak perusahaan yang terkenal di negara ini, hanya negara ini.

Wanita itu masih sesegukan terutama ketika laki laki itu menampar dan menjambaknya, ia hanya wanita miskin yang mencari pekerjaan sebagai tukang antar cafe.

"Nana, kamu tolong antarkan pesananan ini ke apartemen dekat GUBUK-mu itu." Perintah salah satu asisten boss.

Hari itu ia ingin pulang, tapi tertahan oleh pesanan terakhir antar mengantar. Wanita itu seringkali di ejek dengan penekanan kata gubuk.

Dia hanya wanita miskin yang tinggal di gubuk, karena ia sangat membutuhkan pekerjaan halal maka ia melamar menjadi pelayan antar di cafe tersebut.

Nana mengantarkan pesanannya ke salah satu apartemen dengan alamat yang sudah tertulis di kertas tersebut.

Ketika Nana mengetok pintu dan memencet bel di depan salah satu kamar, keluarlah seorang laki-laki mapan yang sedang mabuk.

Entah karena pekerjaan, wanita, ataupun karena kebiasaan dirinya saja.

Ketika Nana ingin pulang, tangannya di tarik masuk oleh laki-laki itu. Tapi ketika ia memberontak pun tak bisa. Tenaganya kalah jauh dari laki laki ini.

Akhirnya ia hanya bisa menangis tersedu-sedu dengan perbuatan laki-laki ini ia tak bisa berbuat apa-apa ketika laki-laki ini mulai melecehkannya.

Ia pasrah karena tidak tahu apa yang harus dilakukannya, Ia hanya berdoa kepada Tuhan tentang apa yang dilakukannya.

Tamparan di pipi, jambakan di rambut, pukulan di badannya. Ia hanya bisa mendesis kecil ketika merasakan sakit.

Pria itu bejat sekali mengambil sesuatu yang seharusnya bukan milik dia tapi milik orang yang laki-laki lainnya kelak yang menikahi Nana nanti.

Sekarang laki laki itu masih melanjutkan aksinya tanpa memperdulikan tangis seorang Nana.

Ketika merasa puas laki-laki itu menyudahinya dan merebahkan badannya di kasur lalu tertidur.

Berbeda dengan Nana yang memungut bajunya berserakan karena ulah laki-laki itu dan pulang ke rumahnya.

Itu kejadian menyedihkan.

______

Beberapa bulan kemudian ....

"Perut kok ga enak banget, ya? Mual banget dari kemarin." Gumam Nana, nama panggilan sehari hari.

Nana tetap mengabaikan perutnya dan pergi ke tempat kerjanya. Kali ini tidak banyak pesan antar, karena kata temannya ia terlihat pucat.

Fin(e) [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang