[On going]
[Update sesuai mood]
17+
Fungsi kehidupan itu hanya dua.
Pertama, membuat orang lain tersiksa
Kedua, membuat orang lain bahagia
Aku jelas ada di nomor pertama.
~Erina
Note:
● ini kisah anak yang memiliki trauma dalam hidup.
● author j...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_________
Eri di tarik paksa oleh bodyguard Davian menuju panti asuhan milik Davian pribadi. Eri terus berontak dan menangis kencang membuat bodyguard milik Davian merasa dongkol dan mulai memukuli Eri agar berhenti menangis.
Eri di paksa masuk ke dalam mobil, Eri terus menangis tanpa berhenti. Walaupun dadanya sudah merasa sesak, ia tidak punya siapapun lagi selain Sang Mama. Sekarang Sang Mama pun sudah meninggalkannya.
Ia tidak perduli jika bodyguard itu terus memukulinya sampai badannya sudah remuk dan banyak bentol biru yang biasa disebut dengan bengkak. Sampai sampai seorang bodyguard itu mulai membiusnya hingga ia tertidur.
Eri tak sadarkan diri, para bodyguard itu melajukan kembali mobilnya. Kali ini mereka pergi ke arah yang berbeda dari arah panti asuhan. Ia membawa Eri menuju sebuah gubuk kecil di dekat laut, bodyguard Davian membuang Eri di sana.
_________
Efek obat bius yang diberikan sudah habis, membuat Eri terbangun dan ia melihat ke sekeliling. Tidak ada siapapun di sini. Eri tau apa itu panti asuhan karena dulu Sang Mama pernah membawa dia berkunjung ke salah satu panti asuhan yang tidak jauh dari perkarangan rumah mereka. Ah, lebih tepatnya rumah yang mereka sewa.
"Eri, sini, nak!" perintah Nana pada Eri yang terbengong bingung ketika memasuki sebuah tempat yang ramai dan penuh anak-anak. Eri perlahan mendekati Nana dan memegang baju Nana, ia takut. Takut ia akan di buang.
"Mereka ini adalah anak-anak yang dibuang oleh orang tuanya, ada juga mereka yang dibuang orang lain karena mereka tidak mempunyai orang tua. Jadi Eri harus bersyukur karena masih mempunyai orang tua yang baik dan mampu merawat Eri." jelas Nana.
"Mama ndak an ang Eli, an?" tanya Eri.
(mama ga akan buang Eri, kan?)
Nana tertawa mendengar ucapan anaknya, anaknya benar-benar takut hidup sendirian. Cepat atau lambat ia juga akan hidup sendiri jika Nana sudah meninggal. Tapi biarlah ia tertawa dengan anaknya selagi bisa.
Nana mengelus puncak kepala milik Eri lembut, "Kita ke sini untuk sedekah, Sayang. Mama tidak akan membuang putri kesayangan Mama. Kan, hanya Eri satu-satunya harta yang berharga dalam hidup Mama."
"Dekah tu pa, Ma?"
(sedekah itu apa, ma?)
"Sedekah adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekedar zakat maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah mencakup segala amal, atau perbuatan baik." jelas Nana.
"belalti ita arus dekah, ya, Ma?" Nana hanya mengangguk mendengar ucapan Eri.