5

1.7K 172 1
                                    

Kami bertiga keluar dari kelas menuju kantin. Selama diperjalanan menuju kantin, banyak yang melihat kami sambil berbisik-bisik. Tapi hanya beberapa orang saja yang berani berbisik terang-terangan tentang kami bertiga. Sisanya hanya berani berbisik dari kejauhan. Seperti orang ketakutan.

Siapa yang tidak kenal kami bertiga? Salah satu anak donatur sekolah ini. Sekaligus termasuk jajaran primadona sekolah.

Yah, aku mengingat nya. Semakin kesini, aku secara bertahap ingat siapa 'Ashley' ini. Gadis yang aku tempati tubuhnya. Termasuk seberapa bodohnya dia dalam pelajaran. Memang benar manusia tidak ada yang sempurna. Seperti Ashley ini. Dia memang memiliki wajah cantik yang mendukung, body ideal. Tapi sayang otaknya tidak secantik wajahnya.

Dia selalu mendapat ranking satu........ dari belakang.

Cukup lama dan cukup jauh, letak antara kelas kami dengan letak kantin. Butuh beberapa menit untuk sampai.

10 menit kemudian kami sampai dikantin. Kami bertiga duduk di kursi kosong yang terletak dipojok selatan kantin. Tempat yang mendukung, dari sini kami bisa melihat murid-murid lain yang sedang makan atau bersenda gurau menikmati hari bebas ini.

"Gue mau beli siomay pak mail nih. Kalian mau beli apa? Sekalian gue pesenin." Ujar Ella menawarkan.

"Gue bakso lah, kan tadi udah ada niatan makan bakso. Sama minumnya es teh aja." Ucap Geisha.

"Lo apa Ash?" Tanya Ella kepadaku.

"Gue samain kaya Geisha." Jawabku cepat.

"Oke deh." Kata Ella.

Ella berdiri lalu melangkah pergi memesan makanan. Aku dan Geisha hanya diam sambil memperhatikan murid-murid lain yang sedang makan.

Cukup lama menunggu. Ella kembali dengan membawa satu nampan berisi makanan yang  aku dan Geisha pesan, termasuk makanan yang Ella pesan sendiri. Terlihat Ella kesusahan membawanya. Aku berdiri membantu membawakan makanan yang dibawa nya.

"Tau aja Lo Ash." Kata Ella dengan cengiran.

Aku dan Ella kembali duduk setelah menaruh makanan. Kami bertiga mulai makan, makanan yang kami pesan. Diselingi candaan Ella dan Geisha. Aku hanya diam menyimak sambil tersenyum menanggapi candaan mereka.

"Ah-- kenyang gue, bakso pak Samsul emang mantep." Ucap Geisha sambil menepuk-nepuk perut nya.

Bersamaan dengan itu bel tanda istirahat berbunyi.

"Balik ke kelas yuk. Bel istirahat Uda bunyi, ntar makin rame ni kantin.'' kata Ella. Ella memang tidak terlalu suka keramaian.

Aku dan Geisha hanya mengangguk menyetujui. Kami berdiri lalu berjalan menuju kelas.

Dikelas masih banyak anak-anak yang sedang bergosip, bermain game, dan tidur.
Kami bertiga masuk lalu duduk di bangku masing-masing.

Ella bermain ponsel, Geisha tidur karena kekenyangan. Dan aku? aku mendengar kan musik sambil melihat-lihat sekeliling.

Waktu untuk istirahat habis, artinya sekarang waktu pulang!.

Ella membangunkan Geisha yang sedang tidur untuk diajak pulang. Karena mereka berdua berangkat bersama, pastinya pulang juga bersama.

Aku dan ke dua temanku berjalan keluar. Kami berpencar, aku kearah gerbang karena Asthon pasti sudah menungguku. Ella dan Geisha ke parkiran karena mereka berangkat menggunakan mobil.

Aku berjalan ke gerbang sekolah, aku melihat mobil yang pagi tadi mengantar ku ada disana dengan Asthon yang berdiri diluar.

Ketika Asthon melihat ku mendekat, dia membukakan pintu penumpang untukku.

"Silahkan masuk nona." Ucap Asthon mempersilahkan.

Aku mengucapkan terimakasih lalu masuk ke mobil kemudian duduk.
Asthon menutup pintu lalu mengitari mobil menuju kursi kemudi. Mobil berjalan melesat menuju mansion.

Cukup jauh perjalanan menuju mansion. Ketika sampai, mobil masuk ke pelataran mansion. Mobil berhenti tepat di depan pintu masuk mansion.

Asthon keluar mengitari mobil, lalu membukakan pintu untuk ku. Aku keluar lalu mengucapkan terimakasih sambil tersenyum.

Aku berjalan masuk kedalam mansion. Ketika sampai diruang tamu, aku melihat kakek sedang duduk membaca majalah seperti tadi pagi.

Aku duduk disalah satu sofa dekat kakek. Kakek mendongak ketika merasa ada seseorang duduk.

"Oh kau Ash. Bagaimana harimu disekolah?" Tanya kakek kepadaku.

Aku tersenyum. "Baik kek, seperti biasanya. Hanya saja karena hari ini pertama masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas. Jadi dibebaskan. Besok pembelajaran baru dimulai.'' balasku menjelaskan.

Kakek mengangguk lalu tersenyum.
"Oh begitu. Apa kau tidak lelah Ash? Kembali lah kekamar untuk istirahat. Nanti saat waktunya makan siang biar Asthon yang memanggil mu." Ujar kakek.

Aku mengangguk mengiyakan. Aku memang sedikit lelah. Aku berdiri lalu berjalan menuju lift untuk masuk ke kamar.

Saat aku berjalan menuju lift, aku melihat foto  yang dicetak besar ditembok. Aku berhenti sebentar untuk melihat foto itu. Aku melihat didalam foto terdapat gambar sosok ku yang sedang berdiri ditengah-tengah antara kiri perempuan yang sedang tersenyum merangkulku dan kanan laki-laki yang mirip denganku. Sepertinya mereka kedua orangtuaku. lalu dibelakang kedua orangtuaku ada sosok Kakekku yang sedang tersenyum. Betapa bahagianya mereka. Lalu dimana orang tuaku?. Puas melihat aku melanjutkan berjalan menuju lift.

Sampai dilift aku menekan tombol lantai dua, letak kamarku berada.

Ting!

Pintu lift terbuka, lalu aku berjalan melewati lorong-lorong yang cukup panjang untuk Sampai ke tempat kamarku berada.

Aku berhenti tepat di pintu kamarku. Aku membuka pintu lalu masuk. Walaupun aku sudah melihat nya tadi pagi, ini tidak membuat ku untuk tidak terkagum-kagum. Ini berbeda dengan kamarku yang dulu ku tempati semasa hidupku dulu menjadi Adellia.

Aku berjalan menuju walk in closet. Aku masuk. Disana berjejer rapi lemari-lemari berisi berbagai macam jenis pakaian, aksesoris, sepatu, tas, dan sebagainya. Yang pastinya dibeli dengan harga yang fantastis.

Aku membuka lemari pakaian. Lalu mengambil baju oversize dan celana pendek.  Aku berganti baju, cukup gerah memakai seragam sekolah tadi. 

Aku keluar dari walk in closet lalu berjalan menuju tempat tidur. Aku berbaring terlentang menatap langit-langit, lama kelamaan aku mengantuk kemudian tertidur.

Dua jam kemudian aku terbangun. Aku melamun memikirkan mimpi yang baru ku alami tadi.

Aku mengingat seluruh ingatan tubuh ini lewat mimpi itu. Ashley Zevanya Denien, nama tubuh gadis yang aku tempati ini. Ashley satu-satunya keturunan keluarga Denien, hasil pernikahan kedua orang tuanya. Ayah Ashley merupakan anak tunggal dari Thomas Denien, Kakek Ashley. Ibunya juga merupakan anak tunggal dari keluarga Regandra. Kedua orang tua Ashley meninggal saat Ashley berumur 15 tahun. Mereka mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang dari kantor, yang menyebabkan meninggal ditempat. Sekarang Ashley hanya tinggal bersama kakeknya Thomas Denien, nenek Ashley sudah satu tahun meninggal sebelum kedua orangtuanya kecelakaan.




Aku pake nya POV 1 yaa
Sekian, sankyuu

PREFERABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang