6

1.5K 135 0
                                    

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu.

"Nona, waktu nya makan siang. Mr. Denien sudah menunggu dibawah." Kata seseorang.

Aku turun dari tempat tidur, lalu berjalan membuka pintu. Didepan pintu berdiri seorang maid perempuan.

Ketika melihat ku dia sedikit membungkukkan badan.

"Selamat siang nona. Waktu nya makan siang. Mari saya antar." Ucapnya.

Aku mengangguk. Kemudian dia berjalan mendahului ku. Aku mengikutinya dari belakang.

Diruang makan. Kakek sudah duduk di kursi paling ujung. Aku berjalan kearah kursi disamping kirinya.

Aku duduk. Kemudian para maid yang bertugas membawa makanan, menaruhnya di meja. Banyak makanan yang dihidangkan. Ini terlalu banyak menurutku. Tidak mungkin aku dan kakek makan makanan sebanyak ini.

Kami berdua mulai makan dengan hikmat. Hanya suara sendok yang saling berdenting dengan piring memenuhi ruangan ini. Tidak ada yang berbicara selama makan, sudah menjadi peraturan disini.

Tak!

Suara benturan gelas yang diletakkan di atas meja.

"Apa yang akan kau lakukan setelah ini Ash?" Tanya kakek kepadaku.
Dia menatapku dengan menaikkan satu alisnya.

"Aku tidak tau kek. Mungkin aku akan menonton film dikamar." Jawabku dengan menggaruk leherku yang tidak gatal.

Suara tawa menggema. "Ahaha. Tumben sekali kau hanya dirumah Ash." Kata kakek masih dengan tertawa.

"Aku hanya ingin sendiri sekarang." Ucapku kepadanya.

Kakek menghentikan tawanya. "Oke-oke. Nikmati waktumu. Kakek akan pergi keluar mengecek perusahaan." Kata kakek lalu berdiri.

"Hati-hati dijalan kek." Ucapku.

"Iya cucuku. Nanti setelah lulus sekolah. Perusahaan yang aku kelola akan aku berikan padamu jika kau siap." Kata kakek mengelus kepalaku lembut.

Hangat. Itu yang kurasakan saat kakek mengelus kepalaku.

Aku tersenyum, mengangguk. "Baik kek. Aku akan belajar dengan giat agar bisa membanggakan mu." Ucapku masih dengan tersenyum.

Kakek membalas senyuman ku. "Semangat Ash! aku selalu mendukung mu. Aku akan berangkat, jika ada apa-apa dirumah bilang kepada kakek atau Asthon" Kata kakek

Aku mengangguk. Masih ingat dengan Asthon? Bingung tidak melihat dia? Jadi begini, Asthon memang pengawal pribadi ku. Tapi tidak 24 jam menjagaku. Dia hanya bertugas jika aku membutuhkannya atau kakek yang memerintahkan nya. Dia juga salah satu orang kepercayaan kakekku. Jadi dia tidak melulu bersamaku. Kecuali dia mengantar atau menjemput ku. Itu sudah menjadi tugas wajibnya, karena kakek belum mengijinkan ku mengendarai mobil sendiri.

Kakek meninggalkan ku, pergi berangkat menuju perusahaan. Aku juga berdiri, lalu pergi menuju kamar.

Dikamar aku menonton film. Sampai tak terasa waktu makan malam tiba. Aku berjalan keluar menuju ruang makan. Tidak dengan maid. Karena aku sudah tau letak ruang makan.

Diruang makan hanya ada maid yang berdiri didekat meja makan. Sepertinya kakek belum pulang.

Aku berjalan, duduk di kursi. Seperti tadi siang. Para maid mulai menghidangkan makanan setelah aku duduk. Mereka menghidangkan makanan yang sama banyak dengan tadi siang. Aku menoleh kearah tempat maid berdiri.

" Apakah semua ini hanya untuku?" Tanyaku pada mereka.

Mereka tetap diposisi tanpa bergeser sedikitpun dan jangan lupakan, mereka menunduk.

Salah satu maid menjawab. "Benar nona." Katanya.

Aku mendengkus. "Ini terlalu banyak untukku. Kalian semua makan lah bersamaku. Aku tidak bisa memakan makanan sebanyak ini." Ucapku kepada mereka.

Mereka menggeleng. "Tidak nona. Kami tidak bisa." Ujar mereka bersamaan.

"Kalian berani membantahku?" Tanyaku pada mereka.

"Tidak nona." Kata mereka bersamaan sambil menggeleng.

"Lalu kenapa kalian masih disitu? Apa kalian tidak dengar apa yang aku ucapkan tadi?" Tanyaku.

"Maaf nona." Kata mereka meminta maaf secara bersamaan. Lagi.

Mereka mulai berjalan mendekat ke meja makan, lalu duduk. Aku tersenyum melihat mereka.

"Bagus. Mari kita makan." Ucapku.

Ini menyenangkan. Ruang makan ini terasa lebih hidup.

Para maid dan aku selesai menyantap makanan. Salah satu maid mendongak lalu menatapku.

"Terima kasih nona." Ucapnya tersenyum mewakili para maid lainnya.

Aku hanya tersenyum, mengangguk.
"Baiklah. Aku akan kembali ke kamar, aku akan bersiap tidur. Karena besok aku sekolah. Selamat malam semua." Ujarku melambaikan tangan.

"Selamat malam nona, mimpi indah." Ucap mereka sambil sedikit membungkuk kan badan.

Aku berdiri lalu berjalan menuju kamar.
Dikamar aku berbaring ditempat tidur sambil bermain ponsel. Mendengarkan lagu, bermain social media, menyetel alarm. Cukup lama aku bermain ponsel. Aku sudah mulai mengantuk. Aku meletakkan ponsel dimeja kecil sebelah tempat tidur.
Menarik selimut, lalu mulai memejamkan mata. Mimpi pun menyambut ku.

PREFERABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang