"Yaudah, aku mau pulang ya." Ucap Arthur sembari berdiri."Oke." Kataku singkat. Aku bangkit dari duduk.
Bertujuan untuk mengantarnya keluarArthur berjalan keluar mansion.
"Aku pulang dulu, Ash." Pamit Arthur."Iya, hati-hati." Ucapku.
Dia mengangguk. Berjalan memasuki mobilnya. Mobil Arthur melesat keluar dari pekarangan mansion.
Aku masuk kedalam, setelah mobil Arthur menghilang dari pandangan ku.
Aku berjalan kearah lift, menuju letak kamarku. Sampai dikamar, aku mengambil ponsel yang aku taruh dinakas, kemudian berbaring di tempat tidur.Aku menyalakan ponsel, membuka room chat teman-teman ku.
Hello
Ellsvr.d
HaiiiiiiiiiiiiiiiGhreylond
Hei
Kenapa Ash?Kumpul kafe gue
Ellsvr.d
Ayo lah
OtwGhreylond
Bareng gue @Ellsvr.dEllsvr.d
Oke Ge:)Gue tunggu
Tempat biasa.Ellsvr.d
SipGhreylond
Iya bebsAku keluar dari room chat, kemudian bersiap-siap untuk ke kafe. Aku memakai bawahan jeans. Atasan baju oversize berwarna putih yang aku masukan bagian depannya, bagian belakang dikeluarkan. Tote bag warna putih polos. Dipadu dengan sneakers warna putih. Rambut aku kuncir kuda. Ditambah dengan riasan natural, dan jangan lupakan kacamata hitam yang aku kenakan. Perfect.
Setelah siap. Aku keluar dari kamar, berjalan menuju halaman depan. Asthon pasti sudah menunggu ku. Tadi aku sempat mengabarinya untuk bersiap mengantarkan ku ke kafe.
Sampai didepan, aku melihat Asthon yang berdiri di samping mobil. Dia melihat ku berjalan ke arahnya, langsung membukakan pintu. Aku langsung masuk kedalam mobil.
Setelah menutup pintu, dia masuk kedalam tempat kursi kemudi. Setelahnya mobil bergerak, perlahan keluar dari pekarangan mansion. Membelah jalan raya. Cukup jauh letak kafe dari mansion.Beberapa puluh menit kemudian mobil yang aku tumpangi berhenti di depan kafe milikku. Asthon keluar untuk membuka kan pintu. Aku keluar mengucapkan terimakasih. Aku langsung berjalan masuk kedalam kafeku.
Pelayanan kafe yang melihat ku langsung membungkukkan badan menyapa ku.
"Selamat datang, Nona.""Ya. Bawakan makanan dan minuman ke ruangan ku, untuk 3 orang. Seperti biasa. Ah, dan beberapa camilan." Ucapku pada pelayan itu.
"Iya nona." Katanya.
Setelahnya aku berjalan ke lantai paling atas, tempat ruangan ku berada. Kafe ku memiliki empat lantai. Lantai satu dan dua untuk umum, lantai tiga untuk pelanggan VIP atau pelanggan yang memesan tempat untuk meeting dan sejenisnya. Di lantai dua juga dilengkapi tempat outdoor, biasanya ditempati oleh para pasangan remaja. Dari matahari mulai tenggelam sampai malam, kafeku lebih ramai. Kafe ku juga memberi hiburan seperti live music yang di mainkan band-band remaja yang sudah dikontrak kafe ku atau pun pelanggan yang ingin menyumbang lagu.
Aku memasuki ruangan ku, duduk disalah satu sofa yang ada. Di lantai empat ini, aku mendesainnya seperti tempat tinggal. Ada satu kamar dengan kamar mandi, satu set sofa, satu set meja makan dekat jendela, tidak ada dapur karena aku bisa meminta chef kafe ku untuk memasak. Dan juga dilengkapi rooftop yang hanya bisa di akses oleh orang tertentu.
Beberapa saat kemudian Ella dan Geisha datang. Selayaknya rumah sendiri, mereka langsung duduk tanpa ku suruh.
"Atas dasar apa nih, Lo ngajak kita ngumpul?" Tanya Geisha.
"Bosen." Jawabku singkat.
"Oh." Katanya singkat, mengikuti ku.
"Besok libur kan, Ge?" Tanya Ella kepada Geisha.
"Iyalah. Besokkan emang libur." Jawab Geisha santai.
"Emang Kenapa?" Tanya Geisha kemudian.
Ella menggeleng. " Gapapa, tanya doang." Kata Ella.
"Kirain apa." Ucap Geisha.
Aku hanya diam memperhatikan mereka berbicara, tanpa niat ikut menimbrung. Sampai akhirnya pelayan datang membawa masuk pesanan yang aku minta.
"Makasih." Ucapku setelah pelayan itu selesai menaruh pesanan ku.
"Sama-sama nona." Kata nya sambil tersenyum. Setelah itu dia pamit keluar.
Ella dan Geisha langsung melanjutkan obrolan setelah pelayan itu pergi. Dengan aku yang sesekali menimpali pembicaraan mereka. Obrolan kami berlanjut sampai sore. Ella dan Geisha pamit pulang terlebih dahulu. Setelah mereka pergi, aku langsung menyuruh Asthon untuk menjemput ku. Kemudian aku turun kebawah menuju area masuk kafe.
Saat sampai mansion aku langsung ke kamar, untuk membersihkan badan. Aku keluar kamar menggunakan pakaian santai ala rumahan. Aku turun menuju ruang tamu untuk menonton tv, sampai waktu makan malam tiba.
Di ruang makan, para maid sedang menyajikan makan malam. Aku duduk didekat kuris yang berada di ujung. Aku belum melihat kakek, sepertinya kakek masih diperjalanan pulang.
"Hai Ash." Sapa kakek tiba-tiba.
Aku menoleh kearahnya. " Hai kek." Sapaku balik.
Kakek duduk di kursi ujung, dekat denganku.
"Mari kita makan." Kata kakek. Aku mengangguk.Setelah makan, aku pamit ke Kakek. Aku mengatakan ingin ke ruang kerja. Aku kesana ingin mengecek berkas-berkas kafe ku. Aku berada diruang kerja cukup lama. Aku keluar dari sana saat merasa mulai mengantuk. Aku langsung berjalan ke kamar untuk menjemput mimpi.
____
Pagi nya, setelah bangun tidur. Pelayan mengetuk pintu, mengatakan bahwa kakek ku sedang menunggu ku di meja makan. Mendengar itu aku langsung bersiap-siap, takut kakek terlalu lama menunggu.
Di ruang makan
Aku duduk disalah satu kursi,sedikit jauh dengan kakek.
"Ashley." Panggil kakek.
"Ya?" Aku menoleh kearahnya.
"Aku ingin kau ikut denganku ke kantor. Aku akan mengajarimu sedikit demi sedikit, agar nanti setelah lulus kau siap mengambil alih perusahaan." Kata kakek.
Aku mengangguk. "Jam berapa kek?" Tanyaku.
"Setelah sarapan." Jawab kakek.
"Baik kek." Kata ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREFERABLE
FantasyAdellia Zevanya. Seorang Perempuan berumur 20 tahun, berwajah pas-pas an, memiliki tubuh yang jauh dari kata ideal. Terlalu banyak kekurangan namun masih ada kelebihan. Salah satu nya diberkahi dengan otak yang encer hingga bisa membuatnya selalu m...