>Babysister?<

61 10 21
                                    


----

"Oh Minhee sudah datang?" Ujar seorang pria yang membuat Minhee refleks berdiri, namun karena kepala nya sedang pusing membuat Minhee sedikit oleng, beruntung Jay menahannya dari belakang.

"Loh kamu gak apa apa? Kok banyak plester gitu?" Tanya pria itu lagi yang membuat Minhee menunduk.

"Papah yakin mau jadiin Hee pengasuh jay? Jaga diri nya sendiri aja gak bisa" ujar Jay yang membuat Tuan parkㅡayah Jayㅡ terkekeh.

"Masih mending ada yang mau urusin kamu Jay, kalo gitu saya ke kamar dulu oke? Saya bakal balik lagi, jadi Kalian tunggu disini" pamit Tuan Park.

"Aishh kepala gw rasanya mau copot" gumam Minhee lalu mendudukkan tubuhnya di sofa.

"Makanya kalo gak tahan ujan ujanan gak usah sosoan, sekarang demam kan" ujar Jay tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang sedang ia mainkan.

"Mohon maaf, yang kemarin sengaja lewatin genangan air pake motor nya siapa ya?" Tanya Minhee emosi, Sementara Jay hanya terkekeh geli.

"Ahh syukurlah kalian ternyata deket ya, baik mari kita bicarakan kontrak nya sekarang" ujar Tuan Park tiba tiba yang membuat Minhee melongo, apa tadi? dekat?Wahh andai saja dia tau kelakuan anaknya yang satu ini.

Akhirnya Tuan Park membicarakan beberapa aturan termasuk Minhee yang di haruskan untuk tinggal di rumah Tuan Park, karena Tuan Park selalu pergi untuk urusan bisnis hingga berbulan-bulan.

Jay awalnya menolak peraturan ayahnya itu namun Jay bisa apa, keputusan sang ayah sangat mutlak tak bisa di ganggu gugat.

"Baik sudah? Kalau begitu saya akan ke kamar, saya akan istirahat" pamit Tuan Park, kini di ruangan itu hanya tersisa Jay dan Minhee.

"KangHee~ sibuk ya?" Tanya Minhee tiba tiba yang membuat Jay menoleh, ahh dia menelpon rupanya.

"Kenapa Hee?"

"Jemput~"

"Lo gapapa?"

"Kan motor gw rusak, mau cari taxi susah harus jalan ke depan sementara pala gw rasanya mau copot"

"Copotin aja Hee"

"Kurang ajar!!ㅡ" Belum Minhee selesai berbicara Jay dengan cepat merebut ponsel Minhee.

"Gw yang bakal anterin lo" ujar Jay lalu pergi meninggalkan Minhee yang masih terdiam.

"Lo mau kemana? Itu HP gw jangan di bawa juga dong!!" Protes Minhee.

"Mau ganti baju kenapa? Mau ikut? . Hp lu gw sita dulu sampe lu sembuh!" Finish Jay yang membuat Minhee mendelik.

"Aish siniinㅡakhh"

"Jangan teriak teriak makanya, jadi sakit kan kepalanya, udah tunggu di luar sana" titah Jay yang membuat Minhee mendengus kesal.

Minhee pun memutuskan untuk menunggu Jay di luar, setidak nya ia bisa menghirup udara segar.

"Lu gak bawa jaket?" Tanya Jay yang baru keluar dari rumah itu.

"Gw gak sempet pulang ke rumah tadi" jelas Minhee.

"Yaudah yuk" ajak Jay yang sudah siap, kaos putih di tambah celana  jeans hitam panjang jangan lupakan beberapa aksesoris yang ia kenakan, jika Minhee jujur Jay itu tampan hanya saja kelakuannya yang menyebalkan.

"Lu gak minta aneh aneh kan?" Tanya Minhee tiba tiba membuat Jay menoleh kebelakang.

"Maksudnya?" Tanya Jay bingung.

Only You [Jay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang