>Dependency<

37 7 0
                                    

----
Sesampainya di kamar Minhee langsung berlari mengobrak abrik laci mencari keberadaan obatnya, dadanya terlalu sesak ia butuh obat itu sekarang.

Setelah menemukan nya dengan terburu buru Minhee meminum obat nya, ia pikir ia bisa berhenti menggunakan obat itu namun tampak nya dia masih membutuhkan nya, atau bahkan kini ia akan mulai mengonsumsi nya lagi secara terus menerus.

~~
"Oh dimana papah?" Tanya Jay ketika melihat hanya ada Minhee dan Hyerin di ruang makan.

"Om pergi tadi pagi banget, katanya dua Minggu lagi baru pulang" jelas Hyerin yang di angguki oleh Minhee.

"Minhee~ya, ayo pergi" ucap Jay lalu menarik Minhee keluar rumah.

"Yerin kita pergi!!" Pamit Minhee berteriak karena Jay yang menarik nya.

~~
Jay sedikit aneh dengan perubahan sikap Minhee yang kembali seperti semula, pada saat mereka sampai di kelas tadi Minhee malah tidur di bangkunya sama seperti dulu saat Minhee bertemu Jay pertama kali.

Keadaan kelas mendadak ricuh karena wali kelas datang bersama seorang gadis yang tentu Jay sangat kenal.

"Baik anak anak bapak membawa murid baru bisa memperkenalkan diri nak?"

"Saya Lee Hyerin, semoga kita bisa deket" sapa Hyerin yang membuat Minhee mendonggakan kepalanya, ahh dia harus minum obat lagi nanti.

"Baik Yerin duduk di sebelah Choi Beomgyu ya" ucap sang Wali kelas lalu pergi meninggalkan kelas.

"Aish kok Yerin di suruh duduk sama Beomgyu sementara gw sama lo" protes Jay yang membuat Minhee merenggut.

"Jadi lo gak ikhlas duduk sama gw? Yaudah sana" Jay tertegun mendengar jawaban Minhee, kenapa dia menjadi sensitif?

"Lo kok malah sewot PMS ya?"

"Berisik gw mau tidur" balas Minhee ketus, sepertinya Minhee benar benar PMS.

~~

Kini mereka sudah berada di kantin namun yang sedikit berbeda adalah Hyerin yang duduk bergabung dengan Jay, Minhee, Taehyun, dan juga Jisung.

"Oya Minhee hari ini pulang sama siapa? Pasti Hyerin sama Jay kan?" Tanya Jisung, sebenarnya mereka sudah tau masalah perjodohan ini

"Lah iya juga" ucap Jay.

"Gw...sama Taehyun aja, gapapa kan?" Tanya Minhee yang di balas anggukan oleh Taehyun, toh dia gak masalah juga.

"Oya ngomong ngomong kapan kalian tunangan?" Tanya Jisung yang membuat Hyerin tersipu.

"Gw denger dari om Jimin katanya sih minggu depan" ucap Taehyun.

"Hmm bener minggu depan.." lirih Jay.

"Bro, kok lo lemes gitu?" Tanya Jisung kepada Jay.

"Ha? Gw cuman gugup aja sung" tawa Jay meladeni ucapan Jisung.

Berbeda dengan Jisung dan Jay yang asik bercanda, tatapan Taehyun tertarik kepada Minhee yang bergerak gelisah hingga beberapa kali memukul dadanya, bahkan Taehyun dapat melihat tangannya mencengkram kuat sendok yang sedang ia pegang.

"Hee...gw mau ngomong sama lo, tapi bukan disini" ucap Taehyun tiba tiba yang membuat Minhee terkejut, namun belum Minhee bertanya tiba tiba Taehyun sudah pergi yang membuat mau tak mau Minhee harus mengikuti nya.

Namun sepertinya Hyerin mengerti dengan apa yang baru saja terjadi.

~~
"Mau bolos?" Tanya Taehyun tiba tiba, kini mereka sudah sampai di taman belakang sekolah.

"Tiba tiba?" Tentu saja Minhee kebingungan

"Gw tau perasaan lo Hee..." Ucap Taehyun menatap Minhee sendu, sementara Minhee hanya tertawa miris hingga tanpa sadar air matanya keluar.

Melihat itu Taehyun lantas menarik lengan Minhee mengajaknya bolos tanpa pikir panjang

~~
Kini mereka berada di sebuah jalanan di pinggir desa, keadaannya cukup sepi hingga ini adalah tempat yang pas.

Brughh..
Duk..

Taehyun hanya menutup matanya pasrah di atas motor nya melihat gadis frustasi yang tengah berbaring di tengah jalan dengan luka di sekujur tubuhnya, jangan lupa sebuah sepeda yang sudah tidak berbentuk tak jauh di sampingnya, lantas Taehyun pun menghampiri gadis itu.

"Untung gw kasiin sepeda, coba kalo motor bukan rugi aja motor ancur tapi nyawa lo juga udah melayang Hee"

Mendengar penuturan Taehyun, Minhee hanya tertawa geli tak peduli dengan sekujur tubuhnya yang terasa berdenyut nyeri.

"Gw pernah denger cerita dari Jay kalo motor lu sering keluar masuk bengkel gara gara kecelakaan, terus Jay bilang gara gara lo sakit but gw gak percaya setelah liat ini" ucap Taehyun yang masih asik berdiri di samping Minhee.

"Yahh ketauan haha, gw memang sering ngelakuin ini. Ngejatohin diri dari motor gw gak peduli nyawa gw melayang, that's my wish" jawab Minhee yang membuat Taehyun tidak menyangka.

"Aneh" gumam Taehyun. Minhee lantas mengambil sesuatu dari dalam saku jaketnya dan itu adalah sebuah botol obat, ia hendak meminum nya.

Namun Taehyun mengenal obat itu, lantas ia merebut nya sebelum Minhee meminumnya.

"Lo gila?!! Ini obat penenang yang udah di larang beredar gara gara dosis nya yang tinggi, jadi ini obat yang selalu lo minum? Lo bodoh apa gimana Hee?" Omel Taehyun yang membuat Minhee tersenyum simpul.

"Obat ini berdampak besar buat yang mengkonsumsi nya terlalu sering, bisa bikin kerusakan di jantung dan juga paru paru itulah alasannya di larang beredar 1 taun yang lalu, dan lo punya obat ini? Gimana bisa?" Lanjut Taehyun.

"Gw punya kenalan.." ujar Minhee yang membuat Taehyun menganga tak percaya.

"Lo minum obat ini udah berapa lama? Gw tau lo pinter Hee, lo tau akibat obat ini dan lo masih konsumsi ini?"

"Udah 3 taun, gw gak tau Hyun gw bener bener butuh obat itu, gw sempet berhenti selama 2 minggu dan keadaan gw baik baik aja, cuman semenjak kemarin entah kenapa gw butuh obat itu lagi" balas Minhee sendu.

"Apa karena Yerin? Karena Yerin mau di jodohin sama Jay? Iya? Lo gak waras Hee!!" Bentak Taehyun.

"Gw memang gak waras Hyun, entah kenapa waktu Tuan Park bilang mau jodohin Jay rasanya dada gw sesek banget, gw butuh obat itu..." Isak Minhee yang membuat Taehyun menghela nafasnya.

"Ayo berdiri" ajak Taehyun mengulurkan tangannya untuk membantu Minhee bangun.

Kini mereka sudah sampai di sebuah minimarket, luka di tubuh Minhee pun sudah di obati, Minhee menggoyang goyangkan kakinya sambil duduk menunggu Taehyun keluar.

Taehyun keluar dengan membawa sebuah es krim lalu memberikannya kepada Minhee.

"Sejak kapan?" Tanya Taehyun membuka pembicaraan, Minhee tau maksud pembicaraan Taehyun.

"Entahlah...semuanya berjalan gitu aja, gw bahkan gak tau sebenernya perasaan gw itu apa, gw terlalu naif" jawab Minhee.

"Itu karena lo membohongi perasaan lo sendiri Hee.."

"Lo terlalu naif karena diri lo sendiri, lo selalu berpikir rasa sayang lo ke Jay cuman perasaan sebatas pengasuh yakan? Lo selalu menepis perasaan lo dan berpikir kayak gitu, dan sekarang lo baru sadar akan perasaan lo" tebak Taehyun yang membuat Minhee terdiam ucapan Taehyun sepenuhnya benar, dia memang bodoh.

"Membohongi perasaan gakan menyelesaikan segalanya Hee...itu malah bikin hati Lo makin sakit, sekuat apapun lo berusaha senyum di depan mereka, makin hancur hati lo, gw harap lo bikin keputusan yang benar Hee.." ucap Taehyun lalu pergi meninggalkan Minhee.

"Hyun..." Panggil Minhee menghentikan langkah Taehyun.

"Besok anterin gw ya.."

----

Only You [Jay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang