Part 11 || Kecelakaan

327 184 269
                                    

Budayakan Follow sebelum membaca 💗
Jangan lupa klik bintang dipojok kiri bawah yah ⭐

Selamat membaca

"Tiada yang tau hadirnya sebuah musibah, kau boleh menganggap hari ini kau tidak apa-apa. Tapi besok, siapa yang tau apa yang akan terjadi di hari esok? Tetaplah mengingat Allah dalam keadaan apapun, karena sebaik-baiknya penyelamat, ialah Allah Subhanahu Wata'ala." Putri Aneska Aradila.

Satu minggu telah berlalu dengan cepat, tibalah saatnya untuk Putri dan keluarga pulang kembali. Hari-hari di rumah neneknya sangat menyenangkan, dia bisa belajar banyak hal dari nenek dan kakenya. Ia telah mendengarkan berbagai cerita, mulai dari dongeng, sampai ke kisah masa lalu kakek neneknya, serta awal mula kisah cinta mama dan ayahnya.

"Abang tungguin adek ya, hari ini adek pulang," ucap Putri pada seseorang melalui handphone.

"Iya dek, abang tunggu di rumah. Hati-hati di jalan yah, jangan lupa baca doa dan jangan lupa bawa oleh-oleh hehehe," ucap Farel sambil tertawa kecil.

"Iya, abang, insya Allah."

"Ya udah, adek tutup telponnya dulu ya, dadah abang, assalamu'alaikum," lanjut Putri ingin segera mengakhiri percakapan, karena Mama dan ayahnya sedang menungguya.

"Iya dek, hati-hati ya, wa'alaikumussalam."

Seorang laki-laki paru baya keluar dengan membawa beberapa koper, lalu menaruhnya di bagasi mobil.

"Mah, Pah, kita pulang dulu ya. Nanti kalo ada apa-apa, hubungi kami." ucap Ahmad sambil menyalami tangan mertuanya.

"Iya Mah, kalo ada apa-apa langsung hubungi kami saja, insya Allah kami akan datang." lanjut Rita menambahkan, lalu ikut menyalami tangan kedua orang tuanya.

"Iya, hati-hati ya kalian pulangnya."

Putri langsung memeluk neneknya, "Nek, Kek, jaga kesehatan ya. Kalo misalnya ngerasa engga enak badan atau apa, langsung telpon aja ya," ucap Putri sembari mengeluarkan air mata.

"Uh, cucu nenek. Kenapa menangis? nanti nenek sama kakek akan sering-sering menghubungi kalian. Dan mudah-mudahan kalian tidak dalam keadaan yang sibuk," ucap nenek sambil mengelus pundak cucunya. "Sudah jangan menangis, nanti cantiknya hilang," goda nenek.

"Iya, sudah jangan menangis." lanjut sang kakek.

"Baiklah nek, kek. Kami pamit dulu yah, assalamu'alaikum," ucap Ahmad.

"Wa'alaikumussalam," jawab nenek dan kakek bersamaan.

"Putri pamit ya nek, kek. Dadah nenek, dadah kakek," pamit Putri, sembari melambaikan tangannya dan masuk kedalam mobil.

Keduanya masih berdiri di luar, dengan memandangi punggung mobil yang kini mulai menjauh.

                       ***

Terlihat dari kejauhan ada sebuah mobil truk yang sedang oleng-olengan di depan mobil mereka.

Ahmad segera mencari peluang untuk bisa menyalip mendahului mobil trek tersebut. Tapi nihil, setiap ia ingin menyalip mobil truk itu selalu menghalanginya.

"Pah, jangan nyalip dulu, itu mobil yang depan lagi oleng," larang Rita yang mulai khawatir.

"Iya, mah, tapi kalo kayak gini terus kita kapan sampainya mah," jawab Ahmad memberi pengertian.

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar

Seketika teriakan langsung memenuhi mobil tersebut.

"Ayah awas!" ucap Putri dan Rita bersamaan dengan teriakannya, mereka kini mulai ketakutan saat melihat ada sebuah kendaraan bermotor yang tiba-tiba saja lewat dari sebuah jembatan gantung yang ada di tengah sungai.

Ahmad yang menyadari itu pun ingin segera menghindari kecelakaan itu. Namun nihil, demi menghindari pengendara motor tersebut, ia terpaksa harus meminggirkan mobilnya.

Brakk

Sebuah mobil mewah itu menabrak pohon beringin besar yang berada di pinggir sungai.

Bagian depan mobil tersebut sudah hancur lebur, akibat benturan keras dari tabrakkan tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu, hanya saja, Ahmad dan Rita yang begitu sangat parah. Dikarenakan, kaca depan mobil pecah dan kepalanya pun mengeluarkan darah. Dan akibatnya, Ahmad dan Rita yang berada di depan terkena serpihan kaca tersebut. Sedangkan Putri mengalami pendarahan pada bagian kepalanya.

Beruntunglah, ada satu warga yang melintas di sana, sekaligus menjadi saksi mata terjadinya kecelakaan tersebut. Orang itu langsung menghampiri tempat kejadian dan segera langsung mengecek keadaan Ahmad dan keluarganya. Ia juga langsung mengambil dompet, handphone dan barang berharga lainya. Lalu, setelah polisi datang ia langsung menyerahkan semua barang-barang itu kepada polisi.

Warga mulai berdatangan untuk melihat apa sebenarnya yang terjadi.

Banyak warga yang berkata, "Jika tidak ada pohon itu, pasti mobilnya sudah tercebur ke dalam sungai."

Begitulah kata-kata warga yang paling banyak didengar.

Para warga pun segera mengeluarkan Ahmad beserta keluarganya dari dalam mobil, tanpa menunggu lama, mobil ambulance pun datang.

Mereka segera menuju rumah sakit kasih bunda, dan setelah sampai, para suster dan dokter pun mulai menangani mereka.

Penasaran nggak sama kelanjutannya?
Yuk, pantengin terus 😊

Jangan lupa follow instagram author yah
@putri_synkkp

Terima kasih ☺

Maaf Dikit 😓😩

SEPERTIGA MALAMKU (Revisi Sementara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang