Jangan lupa follow yah 💗
Saat asik-asiknya belajar, tiba-tiba salah seorang siswa dari kelas XI MIPA¹ berdiri diambang pintu.
"Assalamu'alaikum, maaf Ibu, ada yang bernama Putri Aneska Aradila?"
"Wa'alaikumussalam, oh iya ada, itu orangnya," Ibu guru itu pun langsung menunjuk Putri.
Lalu siswa itu segera menghampiri Putri.
"Kamu di panggil kepala sekolah, ada yang ingin bertemu."
"Baik Kak, terima kasih," ucap Putri sembari menundukkan kepalanya.
Lalu Putri meminta izin kepada guru mata pelajarannya pada saat itu.
Setelah sampai di ruang kepala sekolah, Putri melihat kedua orang tuanya juga berada di ruang tersebut.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," salam Putri sembari menghampiri kedua orang tuanya yang sedang duduk.
"Wa'alaikumussalam, ayo duduk, Nak," ajak Bapak kepala sekolah.
"Iya, Pak," dengan di iringi anggukan kecil.
"Jadi kedatangan Ayah dan Mama ke sini, untuk meminta izin kepada guru kamu," jelas Ayah.
"Memangnya izin kemana Ayah?" dengan sangat penasaran dan sedikit bingung Putri bertanya pada ayahnya.
"Nenek kamu, dia sedang sakit, dan dia ingin bertemu denganmu."
"Apa Abang juga ikut Ayah?"
"Abangmu tidak bisa ikut, karena katanya dia banyak tugas."
"Baik, Ayah."
Sedangkan Bapak kepala sekolah dan mamanya Putri hanya menyimak percakapan mereka.
"Baiklah Han, kami pulang dulu yah. Seringhsering mampir ke rumah, rumah kami selalu terbuka untukmu."
"Han? Kenapa Ayah memanggil nama Pak Burhan dengan sebutan Han?" begitulah pertanyaan yang masih berada di dalam hati seorang gadis remaja itu.
"Heheh, iya nih, rencananya memang ingin pergi beserta dengan keluarga. Tapi Hafidz belum pulang dari pondoknya, nanti kalo Hafidz sudah pulang, kami pasti ke rumah."
"Masya Allah, Hafidz sekarang sudah besar yah pasti, Han?"
"Iya begitulah, pertumbuhan anak-anak kita memang sangat cepat."
"Iya, betul sekali, kalau begitu, kami pamit dulu, sampai jumpa lain hari. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Iya baik, silahkan, wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."
***
Di perjalanan menuju rumah, Putri bertanya kepada ayahnya.
"Ayah keliatannya akrab banget sama Pak kepsek, memangnya Pak Burhan itu siapanya Ayah?" tanya Putri selidik.
"Oh itu, Burhan itu sahabatnya Ayah dari dulu."
"Ouh, sahabatnya Ayah."
"Iya, Nak."
"Terus, Hafidz itu siapa Ayah?" tanyanya lagi.
"Hmmm," dehem Mama.
"Mama kenapa?"
"Enggak, Mama enggak kenapa-kenapa."
"Hafidz itu anaknya Burhan, kenapa memangnya?" tanya Ayah penasaran.
"Ouh, gitu ya Ayah, enggak papa sih Yah, cuman nanya aja."
"Mama kok dari tadi diam aja sih, nggak mau ikutan ngobrol gitu Mah?" tanya Putri pada mamanya.
"Mama lagi sariawan, lagi nggak mood ngomong," jawab Mama dengan raut wajah sedih.
Author
............Ouh teryata mamanya Putri sariawan gaesss
Semoga suka 💓
Jangan lupa follow yah geesss🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPERTIGA MALAMKU (Revisi Sementara)
Novela JuvenilFollow sebelum membaca 💗 بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞ Selamat datang di cerita pertama aku. Semoga kalian suka maklumin jika banyak salah...