"Percayalah, tidak ada yang lebih berarti di dunia ini melainkan keluarga." Farel Prasetya._______________________
Sedangkan pihak kepolisian sedang mencoba menghubungi pihak keluarga. Kebetulan, pada saat itu, polisi berhasil menghubungi salah satu pemanggil terakhir pada salah satu kontak handphone milik korban. Dan beruntungnya, orang yang berhasil dihubungi oleh pihak kepolisian adalah Farel.
"Hallo, selamat siang." ucap Pak polisi.
"Iya, siang. Kok suara cowok, ini siapa? di mana adik saya?" tanya Farel bertubi-tubi.
"Kami dari pihak kepolisian, apa benar anda keluarga dari saudari Putri Aneska Aradila?" tanya polisi.
"Iya, benar. Ada apa dengan adik saya?" panik Farel.
"Saudari anda bersama kedua penumpang lainya mengalami kecelakaan. Sekarang korban sedang dirawat di rumah sakit kasih bunda," jelas Pak polisi.
"Bapak jangan bercanda, keluarga saya pasti baik-baik saja Pak," kata Farel tidak percaya.
"Kami paham, ini kabar yang cukup mengejutkan untuk anda. Silahkan datangi rumah sakit kasih bunda untuk informasi selanjutnya." jelas Pak polisi mengakhiri percakapan.
Disisi lain, Farel yang mendengar kabar duka itu pun kini langsung bangkit dari duduknya.
Fadlil yang mendengar itu pun ikut khawatir. "Siapa Rel? kenapa dengan keluargamu?" tanya Fadlil.
Farel hanya diam membisu, lalu bergegas pergi.
Fadlil hanya bisa mengikuti Farel dari belakang, karena ia penasaran, sekaligus khawatir dengan kata-kata Farel kepada seseorang dibalik handphone tadi.
"Farel, kita mau kemana?" tanya Fadlil pada Farel.
Lagi lagi Farel tidak menjawab pertanyaannya, dia ingin sekali tau, sebenarnya apa yang terjadi.
"Loh, Farel kita ngapain ke rumah sakit? siapa yang sakit?" tanya Fadlil setelah sampai di rumah sakit.
Farel menoleh kebelakang, "Keluarga aku, saat perjalanan pulang, mengalami kecelakaan," lirih Farel dengan mata yang berkaca-kaca, lalu melanjutkan langkah kakinya.
Fadlil yang mendengar itu ingin langsung melontarkan banyak pertanyaan. Namun, Farel sudah melangkah pergi menjauhinya.
"Assalamu'alaikum, permisi Sus. Kamar pasien yang bernama Ahmad, Rita, dan Putri di mana ya?"
"Wa'alaikumussalam, oh, pasien yang mengalami kecelakaan itu sedang dirawat di ruang ICU." jawab Suster tersebut.
"Baik, terima kasih."
Sedangkan Fadlil, ia masih setia untuk mengekori Farel yang dari tadi tidak menghiraukannya sama sekali. Ia juga ingin menanyakan banyak hal, tapi masih belum bisa ia tanyakan sekarang. Karena ia juga paham, Farel pasti sangat khawatir mendengar kabar bahwa ke tiga orang yang dia sayangi sedang dalam musibah.
Setelah sampai di ruang yang dimaksud, ia ingin sekali masuk ke dalam ruangan itu. Untuk mengecek keadaan ke tiga orang yang paling berarti dalam hidupnya. Tapi keadaan mengharuskannya untuk menunggu, dikarenakan para dokter sedang menangani Ahmad, Rita dan juga adik kesangannya, Putri.
"Yang sabar yah, Insya Allah, mereka semua akan baik-baik saja. Lebih baik, kita sholat sekarang, kita do'akan mereka agar cepat sembuh," ucap Fadlil mencoba menenangkan hati sahabatnya itu.
Sebenarnya dia juga sedih, orang yang ia kagumi, sekarang sedang mengalami musibah. Ditambah lagi, beserta keluarganya. Sungguh tragis bukan?
"Kamu benar Fad, hanya Allah yang dapat menolong kita," jawab Farel, "ayo kita sholat!" lanjutnya mengajak Fadlil, lalu segera pergi meninggalkan tempat itu dan menuju ke mushola yang ada di rumah sakit tersebut.
"Iya Rel, ayo!"
Mereka terlihat sangat khusyuk dalam sholatnya.
"Ya Allah, keluarga hamba sekarang sedang dalam musibah, sembuhkanlah keluarga hamba. Berikan mereka kekuatan, agar bisa terus bertahan dalam sakitnya. Berikan anugrahmu Ya Rabb, sembuhkanlah keluarga hamba. Agar kami dapat berkumpul seperti hari-hari sebelumnya. Pulihkan senyum di wajah mereka, mereka adalah orang yang paling berarti dalam hidupku Ya Allah. Sembuhkanlah mereka, tiada makhluk yang berhak di sembah melainkan engkau Ya Allah. Allahumma rabban nasi, adzhibil ba'sa isyfi. Antas syafi. La syafiya illa anta syifa'an la yughadiru saqaman. Washallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa'alaa aalihi washah bihi wasallama. Subhaana rabbika rabbil 'izzati 'ammaa yashifuuna wasalaamun 'alal mursaliina walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin." do'a Farel dengan air mata yang berlinang.
Begitu pun sebaliknya dengan Fadlil, mereka meneteskan air mata disetiap do'a-do'a yang mereka panjatkan. Dan berharap Allah akan mengabulkan do'a-do'anya.
............
Saat sampai di luar ruangan ICU, ketiga dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Dokter, bagaimana dengan keadaan keluarga saya?" Farel bertanya dengan penuh harap, ia berharap keluarganya akan baik-baik saja.
"Ke tiga pasien memiliki luka dibagian kepalanya, dan akibatnya mereka kehilangan banyak darah. Kami sedang berusaha untuk mencari pendonor darah yang cocok untuk pasien," jelas salah satu dokter tersebut.
Mata Farel kembali berkaca kaca setelah mendengar penjelasan dari dokter yang menangani keluarganya.
"Dokter, tolong lakukan yang terbaik, sembuhkan mereka," ucap Fadlil membuka suara.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin, tolong kerja samanya untuk membantu kami mencari pendonor darah yang cocok untuk salah satu pasien. Karena di rumah sakit ini stok darah tersebut sudah habis,"
"Golongan darah apa yang dibutuhkan dokter?" tanya Farel dan Fadlil bersamaan.
"Golongan darah---" kalimat sang dokter terpotong karena kehadiran seorang suster yang memberikan kabar gembira kepada mereka.
"Dokter, golongan darah A dan golongan darah AB sudah tersedia," ucap suster.
"Alhamdulillah," seketika semua orang mengucapkan Alhamdulillah setelah mendengarkan kabar itu.
"Hanya saja, golongan darah A+ stoknya sudah tidak ada dok," suster itu kembali berbicara.
"Saya A+ dok," ucap Fadlil dengan sangat cepat.
Jangan lupa Follow dan klik tanda bintang di pojok kiri bawah ya.
Biar author semangat nulisnya😊
Buat yang udah follow and vote
Terima kasih 😊Dan buat yang baca and engga follow
Terima kasih juga, karena sudah mampir 😊See you in the next part 🥳🤩😍
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPERTIGA MALAMKU (Revisi Sementara)
Teen FictionFollow sebelum membaca 💗 بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞ Selamat datang di cerita pertama aku. Semoga kalian suka maklumin jika banyak salah...