"Mengingatnya membuatku penasaran." Putri Aneska Aradila.
___________________
Baru saja Bella ingin mengatakan sesuatu, bel masuk sudah langsung berbunyi.
"Yah, sudah masuk, ayo kita kembali ke kelas! Takutnya udah ada guru yang masuk," ajak Sari kepada teman temannya.
Mereka pun langsung berjalan menuju kelas. Dan benar saja, sudah ada guru di dalam kelas itu. Tapi untungnya guru tersebut baru saja masuk. Lalu mereka mengucapkan salam, dan di jawab ramah oleh teman-temannya.
"Baiklah, kalian berempat duduklah!" pinta guru yang ada di hadapan mereka.
Setelah beberapa mata pelajaran selesai, dan sekarang adalah waktunya pulang bagi para siswa dan siswi.
"Baiklah anak-anak, berhubung bel pulang sudah berbunyi, saya akhiri pelajaran hari ini. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Dengan serentak semua menjawab salam dari Ibu guru.
Putri, Bella, Mita dan Sari berjalan beriringan menuju lapangan sekolah.
"Dadah teman-teman, aku balik duluan yah," ucap Bella pada ketiga temannya.
"Iya Bella, hati-hati," jawab mereka bertiga.
"Dek ayok pulang," ajak Farel pada adiknya, yang entah dari mana dia muncul.
"Iya ayok, teman-teman aku duluan yah."
"Iya Put, hati-hati yah," jawab Mita dan Sari.
"Mit, Kak Farel sama Putri pacaran yah? Kok mereka akrab banget?" pertanyaan Sari terlontar begitu saja, karena dia memang cerewet jadi wajar saja kalau dia banyak bertanya.
"Udahlah, ayo kita pulang, besok tanyain saja sama Putri," ucap Mita tak mau repot mengajak Sari pulang.
Rumah Mita dan Sari sangat dekat, jadi mereka selalu barengan ketika pulang ataupun berangkat sekolah.
_________________
"Alhamdulillah Akhirnya sampai, ayo Abang kita masuk!"
Abangnya tersenyum tipis, "Adek duluan aja yah, Abang mau ke rumah teman dulu sebentar. Bilangin sama Mama yah, Abang cuman sebentar kok."
Aku hanya membalasnya dengan anggukan kecil, "Hati-hati yah, Abang."
"Assalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh, jangan lupa bilangin Mama yah Dek. Biasanya Adek tuh suka lupa heheh."
"Wa'alaikumussalam warahmatulahi wabarakatuh, iya, iya, enggak lupa kok," jawab Putri dengan sedikit kesal karena kejahilannya.
"Assalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh Mamah, Putri pulang," sambil mengetuk pintu rumah.
Mama membuka pintu sambil tersenyum lebar, "Wa'alaikumussalam warahmatulahi wabarakatuh, alhamdulillah anak Mama sudah pulang, gimana sekolahnya tadi?"
"Abangmu kemana, Nak?" lanjut Rita.
Putri membalas senyum Mama dengan senyuman khasnya, "Heheh iyah Mah, alhamdulillah lancar, Abang tadi katanya mau ke rumah temennya Mah. Katanya sih cuman sebentar Mah," jelasnya pada Mama.
"Oh, begitu yah sayang, ya sudah ganti bajumu sana, habis itu makan," pinta Rita kepada anaknya.
"Iya, Mah."
Dan Putri langsung menuju kamarnya, tanpa basa basi dia langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur.
"Alhamdulillah, hari pertamaku masuk sekolah ternyata cukup menyenangkan. Tapi aku masih bingung, kira-kira siapa yah yang dimaksud Sari, Bella dan Mita tadi? Mereka benar-benar membuatku bingung, tapi aku penasaran juga sih. Kira-kira siapa yah? Ah, udahlah, untuk apa dipikirin juga, nggak penting," Putri terus mempertanyakan itu, entah siapa yang mereka maksud sehingga membuatnya penasaran dan membuat Putri berbicara sendiri seperti orang gila.
................................
Farel Prasetyo."Alhamdulillah, akhirnya sampai di rumah Fadlil," gumamnya.
"Assalamu'alaikum," salam Farel sambil mengetuk pintu rumah Fadlil.
Di dalam rumah, terlihat seorang laki-laki tampan yang membuka pintu.
"Wa'alaikumussalam, eh, aku kira tadi siapa Rel, ayok masuk."
"Enggak usah repot-repot Fad, aku ke sini cuman mau ngembaliin buku yang kemarin aku pinjam. Sebenernya, tadi aku mau ngembaliin di sekolah, tapi aku lupa heheh, maaf yah, Fad," jelasku pada Fadlil.
Fadlil tersenyum, "Ah, iyah Rel enggak masalah kok, yakin nih enggak mau masuk dulu?" tawar Fadlil lagi.
"Enggak Fad, lain kali aja, aku permisi dulu yah. Assalamu'alaikum, sampai ketemu di sekolah besok. Jangan lupa besok kita latihan basket," ucap Farel pada sahabatnya Fadlil.
Fadlil hanya bisa tersenyum dengan tingkah sahabatnya itu.
"Wa'alaikumussalam, oke siap."
Farel dan Fadlil memang sudah bersahabat sangat lama, bahkan mereka sudah seperti saudara. Dia sangat baik, hatinya lembut dan tidak pernah kasar dengan perempuan. Sama halnya dengan Farel, sangat tidak suka jika melihat wanita menangis.
*******Pengen punya abang
ಥ‿ಥ
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPERTIGA MALAMKU (Revisi Sementara)
Teen FictionFollow sebelum membaca 💗 بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞ Selamat datang di cerita pertama aku. Semoga kalian suka maklumin jika banyak salah...