10. Siapa wanita yang bersama count?

342 80 14
                                    

Aula istana sudah sangat ramai. Banyak bangsawan berkumpul, membentuk beberapa grup disetiap meja untuk saling bergosip.

Kaisar dan keluarganya juga sudah berada di aula. Namun karena ini adalah pesta penyambutan, mereka berbaur dengan bangsawan lainnya.

Jadi tentu saja, meja yang paling ramai adalah meja dimana keluarga kekaisaran berada.

"Apakah Count Arluke tidak akan datang?" kaisar bertanya pada Duke Andalas disebelahnya.

"Tenang saja Yang mulia, Count sudah berjanji akan datang. Mungkin dia terlambat karena sesuatu" jawab Duke Andalas.

Kaisar mengangguk angguk paham. Tiba tiba, seorang pria besar yang sudah lumayan tua datang bersama dengan seorang wanita muda yang mirip dengannya.

"Yang mulia, saya sangat berterima kasih karena anda sudah repot repot mengadakan pesta penyambutan seperti ini untuk kami" Daron menunduk sopan ketika dia sampai didepan kaisar.

Kaisar tertawa, "Ini tidak merepotkan sama sekali~! Tuan Daron, apakah anda menikmati pestanya?" tanyanya.

Daron ikut tertawa. "Tentu saja Yang mulia. Ini pesta yang sangat mengagumkan. Ah ya.. Saya hampir lupa.." seolah teringat sesuatu, Daron menarik wanita disebelahnya untuk menghadap kaisar.

"Ini adalah putri tunggalku, Arel" Daron memperkenalkan putrinya.

Arel menunduk sopan. "Sungguh suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda, Yang mulia. Saya adalah Arel don Alonso"

Mata birunya bersinar dengan indah dibawah lampu kristal, dan kaisar merasa terhibur melihat itu.

"Sungguh putri yang sangat cantik. Berapa umurmu?" puji kaisar.

"23 tahun, Yang mulia"

"Hohoho~ Pangeran ketiga berusia 26 tahun, tahun ini. Sepertinya wanita cantik berumur 23 tahun akan menjadi pasangan yang serasi. Bukankah begitu, tuan Daron?" kaisar menanyakan pendapat.

Daron hanya tertawa. "Tentu saja, yang mulia" dia berusaha menanggapi dengan sopan, tidak menolak ataupun menerima. Karena sebenarnya, dia memiliki rencana lain untuk putrinya. Tapi di sisi lain, dia juga ingin menarik kaisar menjadi sekutunya.

"Saya mendengar rumor tentang pengangkatan ratu mafia yang baru, dan sepertinya putri anda adalah kandidat terkuat, bukankah begitu tuan Daron?" duke Andalas tiba tiba bertanya setelah cukup lama diam.

"Hahaha, duke Andalas pasti bercanda. Bagaimana mungkin saya berani bersikap percaya diri seperti itu" Daron jelas pura pura merendah.

Tapi duke Andalas tetap memilih untuk mengikuti alurnya.

"Kenapa tidak? Bukankah keluarga Alonso adalah pemenang dari perang antar mafia yang terjadi 2 tahun lalu? Anda meredakan kekacauan yang terjadi saat itu dengan sangat baik" puji duke Andalas.

"Ah itu benar.. Keluarga anda sangat hebat tuan Alonso. Bahkan saya juga mengaguminya" kaisar juga ikut memuji.

Sementara itu, Daron yang terlena menerima pujian, terus menerus menikmatinya sambil tertawa dan pura pura merendah.

Dia sama sekali tak menyadari, seseorang melihatnya dengan tatapan jijik dari atas tangga.

"Jangan gugup" Arluke memegang tangan Lavia yang memeluk lengannya. Dia pikir Lavia gugup karena tangannya sedikit bergetar, jadi Arluke berusaha menenangkannya.

Lavia yang tersadar bahwa dia sedang bersama Arluke, kembali memasang wajah manisnya yang polos. "Tentu saja, aku tidak gugup"

Arluke tersenyum sekali pada Lavia sebelum menuntunnya menuruni tangga.

The metamorphosis of a villainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang