Mengetahui Kyungsoo memilih mengundurkan diri perusahaan, membuat hari Jongin semakin kacau. Rapat evaluasi tahunan bahkan tidak berjalan dengan baik. Lagi-lagi dia mendapat teguran Direktur Choi. Jongin kacau, lagi.
Dengan kacaunya rapat, Jongin terpaksa lembur hingga jam sepuluh malam. Udara dingin Seoul semakin menusuk hingga ke tulang. Jaket tebal hangatnya tak cukup membuat pria jangkung itu hangat. Tentu saja apartemen adalah yang paling dia idamkan.
Saat hendak masuk mobil seseorang menepuk pundaknya. "Jangan terlalu banyak berpikir Jongin. Kesempatan tidak bisa menunggu. Sekarang atau tidak sama sekali."
Itu Luhan yang kemudian berlalu memasuki mobil. Bener juga ya, kalau begitu besok Jongin akan menemui Kyungsoo, toh kebetulan ia hanya akan menghadiri pertemuan dengan clien jam sepuluh pagi, jadi dia bisa menemui Kyungsoo sebelum bertemu clien.
Esok paginya, Jongin dibuat kesal oleh suara bel apartemennya. Siapa mahluk yang bertamu pagi-pagi buta? Ini bahkan baru jam enam pagi. Jika ini Soojung, maka ia tak akan segan-segan mengusirnya. Bahkan jika itu salah satu dari dua sahabatnya, Chanyeol dan Jongdae, atau bahkan keduanya.
Meski geram dan masih ngantuk, Jongin tetap bangun dan membuka pintu. Adiknya tak mungkin bisa diandalkan. "Siapa sih pagi-pagi, tolonglah."
Pemandangan pertama yang ia dapatkan ketika membuka pintu adalah sosok Chanyeol. Hal itu membuat Jongin ingin segera memaki dan mengucapkan sumpah serapah, namun baru aja dia ambil nafas, Chanyeol udah nyodorin sebuah kertas.
Jongin yang merasa heran pun mengambil kertas itu. Jadwal penerbangan pesawat di Bandara Incheon. Merasa bingung karena Chanyeol tak mengatakan apa-apa. "Apa ini?"
"Penerbangan Kyungsoo jam tujuh empat lima, tujuan Roma, Italia."
Hah? Jongin masih membola dan mencerna kalimat Chanyeol. Namun, beberapa detik kemudian dia panik langsung berlari ke kamarnya. Mengambil jaket sembarangan dan kunci mobil. Dia harus bicara dengan Kyungsoo walau sebentar saja. Kyungsoo akan meninggalkannya.
Chanyeol yang menyadari rencananya berhasil hanya tersenyum. Meski Jongin tak menghiraukannya setelah ini karena lelaki itu buru-buru turun ke basement dan menuju Bandara. Jarak menuju Bandara kurang lebih satu jam, ditambah jalan bersalju seharusnya cukup membuat Jongin setidaknya bertemu Kyungsoo walau hanya sebentar. Sebenernya rencananya ini sempet ditentang oleh Baekhyun, tapi Chanyeol meyakinkan kekasihnya untuk mengizinkan mereka bertemu dulu. Mereka harus menyelesaikan masalahnya.
***
Dengan nafas yang memburu, Jongin mencoba fokus nyetir ditengah jalanan yang cukup banyak salju. Selain harus sampai tujuan dengan cepat dan tepat waktu, paling penting dia juga harus selamat dijalan. Setidaknya biarkan Jongin bertemu dengan Kyungsoo. Biarkan Jongin jujur kepada laki-laki itu tentang perasaanya.
Selama perjalanan Jongin menggerutu. Selain jalanan yang padat karena beberapa kendaraan berjalan lambat, juga ia kesal ada beberapa pohon tumbang yang menganggu jalanan. Ia takut. Takut tak ada lagi kesempatan untuk sekedar berbicara dengan Kyungsoo.
Dua puluh menit berlalu, akhirnya Jongin tiba di Bandara. Jam tujuh empat puluh, artinya hanya lima menit waktu yang tersisa. Ah sialan! Dia harus segera mencari keberadaan Kyungsoo.
Berbekal dengan kertas jadwal penerbangan yang diberikan Chanyeol, Jongin berlari-lari menuju tempat dimana biasanya para calon penumpang berkumpul untuk segera naik pesawat. Matanya fokus mecari tulisan Incheon-Roma 7.45.
Ketika ia hampir putus asa, langkah kakinya sudah bener-bener ia seret dan paksa. Nafasnya bahkan tidak teratur sama sekali, tidak jauh matanya menangkap sosok mungil laki-laki yang begitu ia rindukan. Melihatnya dari jauh membuat rasa di dada Jongin semakin berguruh dan membuncah.
![](https://img.wattpad.com/cover/257545334-288-k311363.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gravity
FanfictionTentang Kyungsoo yang bucin sama Jongin dan Jongin yang Tsunade-eh Tsundere. Mereka seperti gravitasi satu sama lain. -bxb -nonbaku -kata kasar Tidak disarankan untuk homophobic, harap bijak untuk tidak usah membacanya. Rank #1 hunho/seh...