Suara sirine terdengar kesetiap penjuru camp militer. Beberapa tentara berlarian menuju lapangan. Dalam sekejap suasana menjadi tegang. Para tentara berpakaian khusus anti bom berlari menuju sebuah gedung, tempat dimana Kyungsoo berada.
Pesawat temput sudah sejak dini hari berputar di udara, mengamati situasi yang sedang tidak kondusif ini. Ramai-ramai para penyiar berita menginformasikan hal penting ini. Dan menyarankan agar penduduk berdiam diri di rumah.
Chanyeol yang sedari tadi duduk dengan penuh ke khawatiran tidak sedikitpun mengalihkan pandangannya pada layar televisi dan ponsel.
"Sebuah bom bunuh diri ditemukan di pusat kota seoul, dan telah menewaskan 20 orang.. belum diketahui motif utama pelaku melakukan penyerangan. Namun, di duga pelaku berasal dari Korea utara.." (breaking news)
"...kini, kembali ditemukan ledakan di camp militer Humphreys, yang terletak di selatan seoul, yang telah menewaskan sekitar 10 tentara...."
Chanyeol mengusap kasar wajahnya. Tak hentinya ia panjatkan doa, agar Kyungsoo diberi keselamatan.
Drrtt..
"Ne, hyung. Bagaimana apa sudah ada kabar dari Kyungsoo?"
"Maafkan aku Chanyeol. Saat ini para tentara sedang berpencar, dan aku belum menemukan Kyungsoo."
"Hyung, tolong temukan dia. Setidaknya beritahu aku jika dia baik-baik saja." Chanyeol menitihkan air matanya.
"Hmm, aku berharap dia baik-baik saja. Tapi chan, kenyataan pahitnya adalah... bom yang baru saja meledak berada di tempat Kyungsoo bertugas. Maafkan aku, harusnya aku tidak memberitahumu. Tapi,..."
Ngingggg...
Kepala Chanyeol terasa pening, telinganya tak bisa berfungsi. Dunianya terasa runtuh dalam sekejap.
"Chan..?? Yeobseyo??"
Nginggg....
"Kau baik-baik saja?"
Chanyeol tak dapat mendengar apapun. Hingga akhirnya tubuh nya ambruk ke lantai.
.
.
.
.
."Chan.. bangun sayang,"
"Kyungsoo kau selamat!" Ia langsung peluk tubuh itu. "Jangan tinggalkan aku,"
"Aku tidak pernah meninggalkanmu."
"Aku takut."
"Aku disini,"
Duarrrr....
Mata chanyeol membelalak mendapati tubuh Kyungsoo semakin melemah. Ia lihat bayangan seseorang disana, dengan sebuah pistol di tangannya.
"Aniya! Kyungsoo ya..!"
"Maafkan aku.."
Chanyeol membuka matanya, kembali ke alam sadarnya. Ia edarkan pandangan ke sekelilingnya, syukurlah ia masih berada di tempat yang sama.
Ia raih ponsel menelpon seseorang.
"Yeobseyo eomma,"
"Eoh, adeul. Cepatlah kemari, Soochan tak hentinya menangis."
"Ne, aku kesana sekarang."
Chanyeol bergegas bersiap menjemput anaknya yang ia titipkan sejak pagi. Karena ia sibuk harus mencari Kyungsoo dan juga pekerjaannya yang tidak bisa ia tinggalkan begitu saja.
Dijalan, ia melihat kekacauan bekas bom bunuh diri yang di beritakan tadi. Gedung-gedung pertokoan sebagian runtuh dan hanya menyisakan puing. Darah bergelimpangan dimana-mana. Membuatnya gemetar saat melintasi jalan itu.
YOU ARE READING
Chansoo: Park's family
Short Story[Kelanjutan Baby don't Cry Versi ke 2 ] Beberapa kisah tentang kehidupan keluarga Park setelah menikah dan memiliki anak. Warning!! Cerita Boyslove/Gay 🏆#66 March 2021 [Chansoo] _________ Cover by Momaeko Happy reading,