Chanyeol membelokkan mobilnya memasuki gerbang kawasan militer. Terlihat sudah banyak sekali keluarga pengantar di dalam sana, menemani salah satu keluarga mereka yang akan menjalani wajib militer. Bahkan ada sebagian dari mereka yang menangis, karna enggan melepaskan.
Cukup lama memang masa wajib militer ini untuk yaitu selama 2 tahun. Bersyukurlah Chanyeol karna Kyungsoo di beri keringanan dan hanya menjalaninya selama 1 tahun saja.
Mendapatkan lahan parkir ia segera memakirkan mobilnya. Namun tidak langsung turun dari mobil.
"Chan, ingat ya semua perkataanku kemarin. Jika memang kamu kewalahan mengurusnya, kamu bisa titipkan ke Eommaku."
"Hmm"
"Jangan terlalu banyak di beri susu. Jika ia terus menangis hibur saja ya.."
Chanyeol diam kali ini.
"Kau mendengarkan aku tidak, Chan?"
Kyungsoo menghela nafas melihat Chanyeol hanya terdiam dan melamun. Lantas ia mengelus bahu kekar milik suaminya itu. Membuat Chanyeol tersadar dari lamunan dan menoleh ke arah Kyungsoo.
"Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja." Ujar Kyungsoo.
"Aku takut kamu terluka."
"Aku akan berhati-hati."
Chanyeol tersenyum tenang. Meskipun dibalik senyumnya itu terselip rasa khawatir.
Mereka pun turun dari mobil bertemu dengan kedua orang tua Kyungsoo yang ikut mengiringi tadi. Kyungsoo segera memberikan anaknya pada sang Ibu. Syukurlah, Soochan betah dan tidak rewel ketika sedang bersama neneknya.
Tak berselang lama, terdengar suara sirene. Lalu beberapa tentara berdatangan dan memerintahkan para calon peserta wamil agar berbaris di lapangan.
Sebelum pergi, dengan berat hati ia berpamitan pada anak, orangtua dan suaminya. Kyungsoo mencium kedua pipi anaknya itu penuh kesedihan. Kemudian memeluk Chanyeol erat.
"Aku akan merindukanmu." Bisik Chanyeol.
"Nado."
Cup
Chanyeol mengecup ringan bibir tebal Kyungsoo.
"Soochanna.. mom pergi ya. Sampai bertemu kembali minggu depan. Bye bye" pamit Kyungsoo.
Karna belum mengerti apa-apa. Soochan melambaikan satu tangan mungilnya seraya berceloteh khas bayi.
Kyungsoo pun berlari kearah lapangan.
.
.
.(5 hari berlalu....)
Chanyeol yang sudah terlihat seperti sugar daddy, menggendong putranya seperti koala di dalam kantor miliknya. Dengan sabar ia berjalan mondar mandir seraya membaca beberapa berkas.
Sebelumnya Soochan ia titipkan pada ibu mertuanya. Selama satu hari anak itu terlihat nyaman, kemudian di malam harinya ia terus menangis. Mau tak mau Chanyeol menjemputnya tengah malam.
"Soochanna, ada apa sayang? Mengapa menangis? Cup cup.." ujar Chanyeol menepuk-nepuk pelan punggung putranya itu.
Hoakk hoakk..
YOU ARE READING
Chansoo: Park's family
Short Story[Kelanjutan Baby don't Cry Versi ke 2 ] Beberapa kisah tentang kehidupan keluarga Park setelah menikah dan memiliki anak. Warning!! Cerita Boyslove/Gay 🏆#66 March 2021 [Chansoo] _________ Cover by Momaeko Happy reading,