__16__

256 49 8
                                    

Hari libur yang ia nantikan menjadi hari yang cukup mengerikan bagi Kyungsoo. Sejak malam itu, Chanyeol pergi dan tak kunjung pulang. Ibu mertuanya yang sudah kembali ke rumah sejak subuh tadi mengatakan Chanyeol tidak pulang ke rumah sana. Ia mencoba menghubungi sekretaris Chanyeol dan wanita itu mengatakan jika Chanyeol tidak berada di kantor.

Cemas.

Hanya itu yang Kyungsoo rasakan.

"Mamamama.." celoteh Soochan diatas meja makannya.

"Daddy kemana ya sayang, mom khawatir."ucap Kyungsoo sendu.

Sudah puluhan panggilan telepon yang ia lakukan. Tapi Chanyeol justru mematikan ponselnya. Bagaimana ia ingin menjelaskan jika ia tak di beri kesempatan seperti ini. Siapapun akan bingung jika menjadi dia.

Apa yang Chanyeol lihat itu tidak benar berita apapun mengenai dirinya itu tidak Kyungsoo benar kan. Dia begitu mencintai suaminya bagaimana bisa ia selingkuh. Chanyeol sudah lebih dari cukup baginya, maka tak ada alasan untuk melakukan hal kotor semacam itu.

Disatu sisi ia sangat menyayangkan sifat tempramennya Chanyeol. Sudah menjadi kebiasaan baginya yang begitu emosi jika sedang cemburu. Seperti tidak beri ruang untuk membela diri, Kyungsoo di buat kewalahan menghadapi emosi Chanyeol.

Nettt..

Suara bel berbunyi segera Kyungsoo berlari ke depan berharap Chanyeol ingin di bukakan pintu.

Ketika membuka pintu ia tak menemukan suaminya itu melainkan seorang gadis cantik yang sedang membawa totebag yang ia ketahui jika itu adalah minuman.

"Oo.. maaf apakah Chanyeolssi ada dirumah?" Tanya gadis itu.

"Kebetulan ia sedang keluar. Hmm, nugu...?"

"Ah perkenalkan, saya Karina tetangga baru persis disebrang sana rumahku." Gadis bernama karina itu berjabat tangan pada Kyungsoo.

"Oh saya Kyungsoo." Sahut Kyungsoo. "Ngomong-ngomong ada perlu apa dengan Chanyeol, Karina-ssi?"

"Ini aku ingin memberikan ini sebagai tanda terimakasih ku, karna sudah menolong aku kemarin. Kalau saat itu Chanyeol ssi tidak ada dirumahku mungkin aku sudah.. lebih parah dari dibayangkan."

Seperti tersambar petir Tubuh Kyungsoo menegang mendengar penuturan gadis itu. Lihatlah, siapa yang berselingkuh selama ini. Pikirnya.

"Ah begitu. Dia sedang dirumahmu? Untuk apa?" Tanya Kyungsoo ragu tapi ia amat sangat penasaran.

"Dia membantuku mengangkat barang, aku tinggal sendiri dan tidak akan mampu mengangkat barang-barang itu. Chanyeol ssi dengan baik hati menawarkan diri membantuku. Dia sangat tampan dan baik."

"Hahaha" tawa canggung Kyungsoo. "Benarkan? Dia memang sangat baik dan murah hati."

"Iya, aku sangat kagum padanya."

"Pasti itu." Sesak hanya itu.

"Hmm kalau begitu bisa aku titip minuman ini untuknya." Karina menyodorkan totebag itu dan Kyungsoo menerimanya. "Katakan padanya jika sudah pulang, sampaikan salamku padanya ya. Sekali lagi terimakasih, oppa."

"Tentu saja akan aku sampaikan."

Karina pamit pulang. Sejenak Kyungsoo menatap minuman itu.

Bahkan kau tau minuman favoritnya, sudah sejauh apa kalian.. ucapnya dalam hati.

Tak lama pria yang ia tunggu-tunggu datang. Tentu dengan raut wajah suram dengan kedua alis saling bertautan. Kyungsoo tahu betul bukan saatnya ia menanyakan perihal Karina. Tapi rasa ingin tahu sangatlah membuncah, menekannya agar pria itu memberitahunya.

"Kau pulang. Ada titipan untukmu." Ucap Kyungsoo datar.

Praktis, membuat Chanyeol mengernyit heran. Dalam hati bukankah ia yang sedang marah saat ini?. Chanyeol mengambil bungkusan itu lalu menatap Kyungsoo seolah bertanya dari siapa.

"Apa? Dari selingkuhanmu."

"Apa maksudmu?"

"Huh, beberapa jam yang lalu aku di buat seperti orang bodoh karna tuduhan yang aku bahkan tidak pernah melakukannya. Dan sekarang terbukti, siapa dan siapa yang bermain-main."

Chanyeol mendengus geli. "Kau mencoba playing victim?" Sahutnya. "Setelah ketahuan kau mencoba melimpahkan kesalahan itu seolah aku yang salah dalam masalah ini, begitu?!"

"Aku tidak. Aku tanya padamu.. apa yang kau lakukan di rumah tetangga baru itu? Kenapa bisa kau ada disana dan menyelamatkannya? Bukankah waktu di telepon bilang setelah membantunya kau langsung kembali." Tekan Kyungsoo.

Chanyeol diam.

"See? Sebenarnya kau yang memulai lebih dulu."

"Bagaimana bisa kau bicara seperti itu! Kau menuduhku."

"Aku tidak. Aku hanya mengatakan sebuah fakta. Dan barang buktinya sudah menemuiku tadi. Dengan bangganya memujimu.. hahaha lagi-lagi aku di perlakukan seperti ini."

"Kau tidak bisa mengatakan itu. Dia tahu aku sudah beristri."

"Oh ya? Lalu bagaimana denganku? Seluruh orang di milter tau aku istri seorang Park Chanyeol." Sahut Kyungsoo sedikit jengah. "Sudahlah percuma berdebat denganmu. Yang ada kau akan terus menuduhku, dan percaya dengan apa yang kau lihat itu."

Chanyeol menahan tangan Kyungsoo yang hendak pergi.

"Kyungsoo.."

"Apalagi?! Kau mau terus menuduhku, huh?! Kau terus menyudutkan ku! Aku tidak bermain-main tapi kau terus mencaci maki ku! Aku katakan padamu, di foto ikut bukan aku! BUKAN AKU! tapi kau tidak percaya. Lalu sekarang kau ingin menjelaskan mengenai selingkuhanmu itu! Aku tegaskan padamu ya Park Chanyeol, apapun yang kau akan katakan aku tidak akan percaya padamu." Ujarnya marah. "Ah satu lagi, sebelum kau pergi lagi. Alangkah baiknya kau kembali dengan membawa surat cerai."

Brak!

Kyungsoo masuk ke kamar anaknya.

Kacau. Hanya itu yang dapat menggambarkan perasaan, suasana, dan keadaannya sekarang. Chanyeol terduduk di kursi sambil menunduk meremas kepalanya yang semakin sakit. Bukan hanya kepala, tapi juga di dadanya. Ada rasa sesak disana, tak ia pungkiri marahnya ia karena rasa takut akan kehilangan Kyungsoo. Ia takut Kyungsoo meninggalkan, ia takut kyungsoo berpaling darinya.

Atas dosa-dosa yang pernah ia perbuat kepada Kyungsoo menjadi bom tersendiri untuknya. Takut sewaktu-waktu kesabaran dan rasa cinta Kyungsoo habis untuknya karena dosa itu yang mungkin membuat Kyungsoo mengingat rasa sakit itu lagi kemudian meninggalkannya.

Ia sadar betul sikap buruknya ketika cemburu seperti ini. Gimana? Ia sendiri tak bisa mengontrol emosinya, yang ia rasakan hanya satu bukan karena hal lain melainkan karna rasa takut. Hanya itu.

Tbc.

Chansoo: Park's familyWhere stories live. Discover now