___5___

713 93 7
                                    

Hari baru yang saat ini mereka lalui berjalan dengan lancar. Kini, putra mereka sudah terbiasa akan ketidakhadiran Kyungsoo setiap harinya. Chanyeol pun sudah sangat telaten dalam menjaga anaknya. Semua berjalan dengan normal dan santai.

Kyungsoo pun kini tak perlu lagi mengkhawatirkan Soochan, karena Chanyeol sudah paham cara merawat putra mereka apalagi ketika sedang rewel. Keluarga yang begitu terlihat bahagia. Hmmm... bertambah bahagia ketika tahu Kyungsoo dipromosikan menjadi pemain theater untuk militer. Wah, rasa bahagia yang luar biasa untuk Kyungsoo. Karena menjadi pemain drama adalah salah satu keinginannya sejak dulu.

"Chan, aku akan bermain drama bulan besok. Kamu datang ya bersama eomma dan appa."

"Tentu, chagiya." Sahut Chanyeol memeluk Kyungsoo. Kini mereka sedang berbaring di ranjang cinta mereka dengan saling berpelukan. "Kamu mendapat peran apa?"

"Hmm.. tak tahu. Mereka belum memberiku naskahnya. Aku hanya diberitahu akan ikut andil dalam drama itu." Ucap Kyungsoo seraya mengelus buah jakun milik Chanyeol dengan telunjuknya.

Membuat si pemilik jakun, dugun-dugun. Dan seperti merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya dan harus segera di tuntaskan. Kalian tahulah......

Dan tak lama, ranjang cinta itu berderit menandakan ada aktivitas diatasnya yang sedang dilakukan penuh cinta.

Namun, situasi berubah seketika pada satu malam.

Nuutttt...

"Yeobseyo."

"Kamu tidak pulang hari ini chagiya?" Tanya Chanyeol.

"Mianhaeyo. Aku harus berlatih hari ini." Ucap Kyungsoo terdengar penuh penyesalan.

"Hmm.. yasudah tidak apa-apa. Semangat latihannya. Dan jangan terlalu lelah. Istirahatlah yang cukup."

"Eung, nado-yo. Aku latihan dulu ne. Saranghae."

"Nado"

Tuuttt tuttt...

Chanyeol hanya bisa memandang pasrah ponselnya. Sudah dua minggu Kyungsoo tidak pulang kerumah. Putranya pun sepertinya sudah sangat merindukan mom nya, terlihat dari caranya berceloteh yang selalu mengatakan mom.

"Mommomm.." celoteh Soochan sambil terduduk di kasur. Yang tidak kunjung tertidur padahal sudah pukul 12 malam.

Chanyeol menghampiri dan berbaring di samping Soochan. "Soochanna, ayo tidur sayang sudah tengah malam. Kamu tidak mengantuk eoh?"

"Dadadada..."

"Arreseo, arreseo. Tidur siangmu cukup, daddy tau. Tapi kamu harus tidur, Daddy besok bekerja. Dan butuh tidur," sahutnya  seraya merapihkan rambut lebat putranya.

"Mmm... dadaa,"

"Jangan seperti itu sayang. Kalau kamu menyuruh Daddy tidur siapa yang akan menjagamu nanti."

"Oooo...dididi," Sahut Soochan seakan menjawab setiap ucapan Daddynya sambil menatap daddynya.

"Iya. Nanti kalo tidak dijaga Soochan jatuh, aw sakit.. gitu. Bobo ne? Daddy buatkan susu ya." Chanyeol hendak bangun.

"Akkh!! Dadaa." Teriaknya tidak ingin ditinggal kemudian mengulurkan tangannya pinta di gendong.

Chanyeol hanya tersenyum menanggapinya, namun mau tak mau ia menggendong putranya seraya membuat susu di dapur.

"Jaa, susunya sudah jadi. Ayo bobo."

Chanyeol menidurkan Soochan di kasurnya. Tak lupa ia menaruh guling di samping putranya agar tidak jatuh. Secara putranya ketika tidur tingkahnya tidak jauh sepertinya. Sama-sama pecicilan dan suka berpindah tempat.

Chansoo: Park's familyWhere stories live. Discover now