Lantern Festival

721 97 7
                                    

Sret sret

Albedo menggoreskan pensilnya di atas kanvas. Membuat sketsa untuk lukisan berikutnya. Klee berada di dekatnya juga asik dengan krayon warna-warninya. Bermain dengan imajinasinya dan menorehkannya pada kertas.

Pintu ruangan terbuka. Terlihat Sucrose membawa sebuah nampan berisikan sebuah teko berisikan teh dengan dua gelas kosong berjajar di sebelahnya dan segelas susu. Tidak ketinggalan pula biskuit untuk Klee. Dengan berhati-hati, Sucrose membawa nampan itu masuk dan meletakkannya di atas meja kecil yang berada di ruangan itu. Klee berhenti sejenak dari kegiatannya. Ia meraih segelas susu dan sepiring biskuitnya. Sucrose menuangkan teh ke dalam sebuah gelas dan memberikannya pada Albedo.

"Silakan sensei" tawar Sucrose.

Albedo meletakkan kanvas dan pensilnya. Menerima segelas teh yang diberikan kepadanya.

"Terima kasih, Sucrose" Albedo tersenyum menerimanya.

Pemuda yang memiliki julukan sensei itu menikmati kopinya. Sucrose menuangkan lagi teh pada gelas yang masih kosong.

"Ngomong-ngomong sensei, apa nanti malam sensei akan datang ke festival lampion?" Ujar Sucrose sambil menuangkan teh.

Perhatian Albedo teralih. Ia berhenti dari kegiatannya sejenak dan meletakkan gelasnya di pangkuannya. Begitu juga dengan Klee, manik merahnya menatap Sucrose saat ia mengatakan 'festival lampion' yang menarik perhatiannya. Mulutnya yang sedari tadi sibuk menguyah biskuit yang ia celup-celupkan ke dalam susu berhenti mengunyah. Bersiap mendengarkan kelanjutan pembicaraan keduanya.

"Ah, kalau tidak salah acaranya akan dilaksanakan malam ini ya?" Albedo berusaha mengingat-ingat, maniknya menatap langit-langit ruangan.

Ia melirik kanvas yang digambarnya tadi. Hari ini ia libur dan beristirahat sejenak dari penelitiannya. Rencananya hari ini Albedo memang ingin menghabiskan waktunya dengan melukis.

Klee mendekati Albedo, menarik-narik lengan pemuda itu. Matanya memancarkan tatapan penuh harapan.

"Klee mau lihat! Ayo pergi Albedo nii-chan, Sucrose nee-chan!" Semangat Klee membara.

"Ah aku tidak bisa ikut malam ini. Sayangnya aku ada urusan lain." Sucrose menolak sopan.

Semangat Klee menurun. Ujung bibirnya sedikit terlihat maju. Albedo yang melihat tingkah laku Klee itu paham jika gadis kecil itu sangat menginginkan untuk melihat festival lampion itu.

"Kita bisa pergi berdua." Albedo menepuk pelan kepala Klee yang tertupi topi merahnya.

Klee menoleh pada Albedo. Senyuman mengembang di wajahnya. Pipinya bersemu merah senang.

=°=

Sore itu, kedua kakak-beradik tidak sekandung itu mengarahkan kaki mereka menuju tempat festival lampion diadakan. Klee sudah merapatkan jaketnya. Mengenakan mufflernya dan Dedeco menggantung pada ransel coklatnya. Tangan kiri Albedo membawa easel Lukis dan tangan kanannya membawa sebuah kanvas berukuran 60x40. Ransel yang dikenakan Klee pun ia isi dengan beberapa alat lukisnya.

Beruntunglah mereka tidak terlambat saat sampai di tempat. Keduanya segera mencari spot view yang bagus untuk melihat festival lampion yang akan diterbangkan nanti. Setelah menemukan tempat yang pas, Albedo menata easel lukisnya dan meletakkan kanvas diatasnya. Ia meminta Klee mendekat dan berputar. Membuka ransel Klee dan mengambil alat lukisnya.

Klee berloncat-loncat kecil kesana-kemari merasa sangat senang dan tidak sabar. Tidak sedikitpun ia menggubris ajakan Albedo untuk duduk manis dan menunggu dengan tenang. Tingkah lakunya itu mengundang perhatian salah satu panitia acara festival lampion.

Orang itu memberikan sebuah lampion pada Klee dan memberitahunya untuk menerbangkan lampion itu sesuai dengan aba-aba. Klee yang menerima lampion itu merasa sangat senang. Gadis kecil itu merespon orang tersebut dengan anggukan semangat.

Selama menunggu puncak acara, Albedo sibuk dengan kanvas di depannya. Klee masih tidak bisa diam dengan lampionnya. Ia menjaga lampion itu dengan hati-hati agar tidak terbang duluan.

"Nii-chan, terbangkan lampionnya bersama yuk" ajak Klee.

"Eh?" Albedo kebingungan.

Klee menarik tangan kanan Albedo yang masih memegang kuas agar beranjak dari tempatnya. Albedo meletakkan palet warnanya, dan mengikuti ajakan Klee. Gadis kecil itu meletakkan tangan kanan Albedo pada lampion yang hampir tebang itu. Menyuruhnya untuk memegang lampion itu agar tetap terjaga posisinya. Setelah yakin lampion itu dipegang kuat oleh Albedo, Klee memegang sisi lain lampion dengan tangan kirinya. Kini lampion itu berada di tengah-tengah keduanya.

Aba-aba untuk penerbangan lampion diberikan. Lampion satu persatu diterbangkan. Begitu juga dengan milik Klee dan Albedo. Keduanya melepaskan lampion itu terbang ke langit malam bersamaan. Banyaknya lampion yang berada di atas Klee saat itu membuat dirinya terkagum-kagum. Mulutnya menganga besar, iris merahnya terpantul ratusan cahaya lampion yang dilihatnya.

Albedo yang melihat reaksi Klee saat itu tertawa kecil. Sebuah reaksi lucu yang ia duga sebelumnya. Iris Aqua pemuda itu beralih menatap langit. Melihat cantiknya festival lampion malam itu.

 Melihat cantiknya festival lampion malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr : https://twitter.com/hikariin25/status/1364892978053935110?s=20

Lampion memenuhi langit malam Mondstadt. Klee menikmati acara tahunan itu sampai akhir acara. Begitu juga dengan Albedo. Entah apa yang membuatnya tersenyum-senyum sendiri sembari menyelesaikan lukisannya.

=°=

"Albedo nii-chan. Tadi menggambar apa?" Tanya Klee di perjalanan pulang.

"Rahasia" Jawab Albedo singkat sambil menyembunyikan lukisannya.

Klee menggembungkan pipi. Tidak puas akan jawaban abangnya itu. Ia terus merengek meminta jawaban pasti Albedo akan lukisannya. Namun yang dituntut hanya menjawab dengan jawaban yang sama. Sesekali ia tertawa kecil merasa gemas dengan Klee.

=Author Note=
Maaf telat updatenya (dan kemungkinan bakal slow update kedepannya) Rencana harusnya kemarin tapi Malang lagi mode siaga setelah gempa 2 hari yang lalu (dimana author sendiri orang Malang) dan gempanya bisa dibilang kenceng. Seperti yang kalian lihat di berita-berita. Tanggal 10 terjadi gempa 6,7 Magnitudo dan tanggal 11 terjadi gempa 5,5 Magnitudo (kalau ga salah) terus juga masih ada gempa-gempa kecil yang bisa dirasakan. Akan diusahakan tetap update sampai fanfic ini tamat selama keadaan kondusif. Stay safe kalian semua 💕

[Genshin Impact] Days of Us (Albedo x Klee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang