Next Step

949 89 4
                                    

Pagi ini Sarawat bergegas ke kampus. Wajahnya cerah mengingat hari ini ia akan menemui kekasihnya.
Tak pernah sebelumnya seorang Sarawat Gunthitanon sesemangat ini pergi kuliah.
Alasan semangatnya ke kampus saat ini adalah tak lain dan tak bukan karena Tine Teepakorn.

Sarawat mengirim pesan pada Tine, "Sampai jumpa di kampus, sayang." kemudian dia pun menuju kampus.

Sesampainya di kampus, ia membaca balasan pesannya dari Tine.
"Ih.... Norak." balas Tine.

Sarawat pun tersenyum membacanya, ia membalas "Tapi seneng kan?"
Tak lama, Boss dan Man menghampirinya. Heran dengan wajahnya yang tersenyum sendiri.

"Ai Wat, gila meung? Ketawa sendirian." tanya Boss.
"Gapapa." jawabnya masih tersenyum.

Kedua temannya saling melihat satu sama lain penuh keheranan, pasalnya Sarawat dikenal memiliki ekspresi wajah yang datar sehingga orang tak menyadari apa yang sedang ia rasakan.

Maka ketika dia mulai sering tersenyum atau terlihat bahagia, itu termasuk fenomena yang langka terjadi pada Sarawat.

"Tadi kita ketemu Earn. Ditanyain liat lo apa ngga, katanya ga tau. Tapi kayaknya lagi sedih. Kenapa tuh meung?"

"Oh itu. Aku sama Earn putus."

"SHIAAAA?!!!! Cing o (Serius)?" teriak Boss.

Man pun tak dapat menutupi keterkejutannya, "Kok bisa? Becanda kan? Becanda sih ini." ujar Man tak percaya, "Tapi barusan lagi ngobrol sama Earn bukannya? Kok ketawa tawa sendiri?"

"Nggak. Selama kalian mengenalku berpacaran dengan Earn, apakah kalian pernah melihatku tersenyum seperti orang gila gini?"

"Hah, iya juga ya. Nggak pernah sih. Hehe" sahut Man nyengir, "Terus kenapa putus sama Earn? Kayaknya kalian ga ada masalah apa-apa. Gak pernah berantem juga. Kenapa tau-tau putus?"

"Udahlah, kalian gak bakal ngerti." ujar Sarawat menepuk nepuk punggung Boss, "Kelas 10 menit lagi nih. Yuk lah." lanjutnya.

Boss dan Man mengangguk dengan tatapan kosong karena pertanyaan mereka masih tak terjawab.

........di Fakultas Hukum.......

Tine sudah dikelas ketika membaca pesan dari Sarawat, "Sampai jumpa di kampus, sayang."
'Norak banget ni orang' pikirnya.
"Ih.... Norak." balas Tine sambil tersenyum memikirkan wajah Sarawat ketika membaca pesannya.

Teman-temannya yang sedari tadi memperhatikan Tine bersikap aneh, mulai heran.

"Meung.... Otak masih jalan?" kata Fong melihat lihat wajah Tine.
"Shia!" ujar Tine memukul kepala temannya dengan kertas yang ada di atas mejanya.
"Koth kord... koth kord..." ucap Fong.

"Ini kenapa lagi lo? Gimana? Udah ada rasa sama phi Mil sekarang? Seneng chat-an sama dia?" tanya Phuak.

"Hah? Ngomong apa sih? Gue udah putus sama phi Mil."

"ALAIWA?" ujar Phuak tercengang, diikuti oleh Fong yang kaget hingga membuka mulutnya seolah berkata, 'Hah?'
Ohm yang sedang meminum es kopi nya pun kaget dan tersedak, "Yang bener?"

"Nih minum dulu" ujar Tine memberikan air mineral pada Ohm.

"Jadi, gimana Tine coba dijelasin. Jangan sampe kita terakhir lagi yang tau keduluan sama tukang gosip seantero kampus." paksa Phuak.

"Gue sudah putus sama phi Mil kemarin," jawab Tine serius, "Tapi gue udah jadian sama phi Sarawat kemarin juga." lanjutnya senang.

Phuak yang mendengarkan Tine langsung menggelengkan kepala dan bertepuk tangan untuk temannya itu, diikuti Fong dan Ohm namun dibarengi dengan wajah penuh kebingungan.

The Love so Pure ( Sarawat x Tine )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang