Barisan para cowok ganteng. Iya ganteng dan kalem, kalau dilihat dari jauh. Coba deketan dikit dan lihat tingkah mereka di jalanan itu. bikin naik silap tau gak. Jalanan yang seharusnya muat untuk orang lalu lalang ini malah penuh dengan pasukan kontrakan AKKINDA yang sekarang sibuk berjalan menuju masjid untuk rapat dengan anak remaja masjid yang lainnya.
Tentu saja, karena hari ini hari sabtu dan kebanyakan dari mereka yang libur makanya rapatnya diadain di hari ini dan semuanya pada setuju tuh.
Joshua jalan beriringan dengan Juan, sedangkan sisanya dibelakang entah apa-apa saja tingkahnya. Joshua tidak pernah mau ambil pusing, mau mereka nyanyi sampai tenggorokan mereka lekang juga gak masalah sama dia. Juan? Karena giginya masih suka kumat-kumat, dia memilih diam dan dzikir dalam hati supaya titan dalam tubuhnya tidak mengamuk.
“ASSALAMUALAIKUM!” salam Thaya memang yang paling menggelegar ditelinga, tidak heran banyak orang yang kadang suka elus dada karena tingkah dan suara petir miliknya.
Untungnya yang ada di dalam masjid hanya ada anak-anak RM (Remaja Masjid bukan RM BTS) kalau ada orang tua pasti Thaya sudah kena geplak pakai sendal kamar mandi.
“wa’alaikumsalam…” walaupun begitu salam harus jawab, kalau tidak berdosa.
Gitu-gitu mereka anak remaja masjid yang sangat rajin, tapi terkadang meresahkan karena tingkah mereka. Tolong kecualikan Joshua, Juan dan Raka, karena mereka selaku yang tertua jarang membuat masalah dan membuat orang-orang mengeluh karena tingkah adik-adik mereka.
“heh bang Dirga, Lo yang tadi pagi subuh nyalain lagu lingser wengi ya?” tuduh thaya langsung sesaat duduk di sebelah lelaki bernama Dirga yang matanya 11 12 mirip dengannya. Sama-sama segaris.
Mendengar pertanyaan itu Dirga hanya tertawa kecil, “gak sengaja kepencet, lo takut ya?” tanya Dirga dengan menaikkan sebelah alisnya beberapa kali.
“g—gak kok. Gue Cuma nanya…!” tekan Thaya.
“sudah, sudah, kita mulai rapatnya sekarang.” tegur Raka selaku ketua dan Joshua sebagai wakil.
Setelah rapat selesai, tidak terasa sudah mau Ashar. Mereka buru-buru beres-beres tempat dan bersiap untuk mengumandangkan adzan. Kali ini Nathan akan mengeluarkan suara sutranya. Banyak yang terpesona dengan Nathan ketika laki-laki itu sedang mengumandangkan adzan.
Joshua keluar dari dalam masjid sebentar untuk mengambil air wudhu, saat ia menuruni anak tangga ia melihat seorang gadis berhijab hitam dengan masker yang menutupi mulut dan hidungnya sedang berbicara denga seorang nenek yang di duga kehilangan sendalnya.
“nenek pakai sendal saya saja dulu, kaki nenek bisa luka kalau tidak pakai alas kaki!” ujar gadis itu dengan nada khawatir.
Joshua memicingkan matanya, ia baru melihat sosok gadis itu di komplek ini. ia hampir tanda dengan semua penghuni komplek karena dia sangat rajin bersosiali sasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKKINDA SOUND || SEVENTEEN 📍
Fanfiction[RAMADHAN SERIES] Kontrakan Akkinda diisi oleh 13 orang dengan karakter dan pekerjaan masing-masing. di sekian banyaknya manusia, bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama? Jika penasaran bisa mampir dan baca keseruan hari-hari mereka. Bagaimana k...