🐒💨Sendal

110 21 37
                                    

"Gue tandain nih!" ujar Akmal didepan pintu rumah sambil memegang spidol permanen di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue tandain nih!" ujar Akmal didepan pintu rumah sambil memegang spidol permanen di tangannya.

Matanya memandang puas kearah sendal jepit berwarna putih dengan tulisan Akmal disana. Dia baru saja menandai sendalnya, karena beberapa hari lalu dia menjadi korban pencurian sendal di masjid saat ia sedang melaksanakan ibadah sholat tarawih. Pas keluar, sendalnya ilang dan tinggal sendal buruk disana, mana telapak sendalnya nganga lagi. kan gak enak banget di lihat.

"Anjir sabi juga ide lo" celetuh Mika yang barusan keluar dari dalam kamarnya dan menghampiri Akmal yang berada di depan pintu rumah.

"kemarin sendal gue di colong orang, nih udah gue tandain biar ketahuan siapa yang nyolong sendal gue ntar" ujar Akmal sedikit kesal.

"udah pada siap? Yang lain mana?" tanya Joshua yang juga baru keluar dari kamarnya. Sudah dengan setelan rapi dan peci yang bertengger manis di kepalanya.

"gak tau bang, masih di dalam mungkin" jawab Mika

"tapi, tumben ini rumah sepi. Biasanya pada rusuh ... hmmm mencurigakan" ujar Akmal seraya meletakkan telunjuknya di dagu.

"oh iya, tumben lo gak bareng bang Thanya sama Dira, biasanya lo lengket sama mereka udah kek lem setan!" cibir Mika

"emang gue pengasuh mereka yang harus stay 25 jam sama mereka gitu?"

"24 jam bodoh!" cerca Mika

"typo anjing!" kesal Akmal

"duhh kok malah berantem kalian? panggil yang lain udah mau adzan ini!" tegur Joshua

"iya bang" ujar Akmal yang hedak masuk kedalam rumah.

Namun, langkahnya terhenti saat seorang anak berlari kearah mereka dengan tergesa-gesa sambil berteriak "BANGGGGGGG GAWAT!"

"Ehh, Muel?" seru Mika

"Bang mending abang-abang sekalian ikut Muel deh, itu abang-abang yang lain lagi perang sendal noh di gang sebelah" ujar anak kecil bernama Samuel itu.

"perang sendal?" Akmal menggaruk kepalanya pelan

"Udah siap ternyata kalian, kita berangkat," ucapan Juan terhenti karena melihat ada Samuel di depan pintu bersama dengan tiga temannya yang lain "eh kecebong aer, ngapain disini?" tanya Juan kemudian.

"perasaan gue gak enak, kita pergi sekarang yok!" ajak Joshua

"yaudah ayok!"

"yok!"

"ehh, Raka masih didalam," ujar Juan

"WOY BANG RAKA LO MASIH LAMA LAGI GAK? KITA TINGGAL NIH!" teriak Akmal dengan suara menggelegar miliknya, hampir saja di timpuk sama tetangga sebelah.

"heran gue, mau sholat taraweh aja dandannya hampir satu jam." Cibir Mika.

"bentaran ngapa" malas Raka yang akhirnya keluar dari goa tercinta.

AKKINDA SOUND || SEVENTEEN 📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang