"Chandra mana?"
Pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Joshua adalah tentang anggota termuda dirumah ini. dari sehabis buka puasa semalam ia tidak ada menampakkan dirinya dimana-mana, bahkan ia tidak sholat tarawih tadi malam.
"Chandra sakit keknya bang" celetuh Mika
"sakit?" ulang Juan
"Hooh, dari semalam dia ngurung bawah selimut terus gak mau keluar. Mau gue periksa juga dianya gak mau" sambung Akmal.
Dengan kompak mereka menoleh ke arah kamar Chandra yang ada di lantai dua. ada rasa kosong jika Chandra tidak ada, karena yang jadi bahan bully itu selalu dia. Kalau gak ada kek ada yang kurang aja rasanya.
"biar gue liat dulu keatas" ujar Joshua khawatir.
Dia kemudian pergi keatas untuk melihat keadaan Chandra disana. Selaku yang tertua nomor tiga dia merasa punya tanggung jawab juga pada penghuni yang sakit. Disusul oleh Bian, Jun dan Akmal mereka berempat memutuskan untuk menjenguk Chandra dikamarnya, sementara yang lain masih sibuk makan dibawah.
"Chan, Lo gak kenapa-napa?" tanya Jun
Tidak ada jawaban, Chandra masih bertahan dibalik selimut tebalnya. Padahal cuaca sedang panas dan AC dikamar tidak dinyalain, tahan bener.
"Chan" panggil Joshua
Tidak sabaran, Bian akhirnya membuka selimut itu paksa. Mata mereka sontak membulat melihat keadaan Chandra yang sekarat itu.
"wah parah nih Mirza, temen sekamarnya sakit dia gak tau" ujar Bian
"Bang gue bolong ya hari ini, gak kuat banget gue kalau harus puasa" ujar Chandra dengan suara pelan dan serak miliknya.
"lo kok gak bilang lo lagi sakit sih?!" kesal Jun
"gue gak mau nambah beban!" ucap Chandra
"bego bener lo, kek begini lo tahan ya makin sakit la dudung!" omel Bian
"yaudah gak apa-apa bolong, pulihin dulu kondisi lo sampai sembuh baru sambung puasa" ujar Joshua"Anjing panas bener!" pekik Akmal setelah memegang dahi Chandra
"kaki lo dingin banget Chan" sambung Jun
"kedokter mau?" tanya Joshua
Chan langsung menggelengkan kepalanya pelan, "gak usah bang. Gue baik-baik aja, minum obat terus tidur udah bikin gue mendingan kok" ujar Chandra
"bandel! Kedokter aja dulu!" kesal Akmal
"gue gak mau kedokter bang, trauma gue tuh!" sangkal Chanda. Udahlah suara tinggal dikit, ini Akmal bikin dia emosi pula.
"Yudah istirahat aja gih, gue buatin teh hangat dulu" Ujar Bian.
Walau mereka menyebalkan dan suka buat Chanda jadi babu mereka, tapi pas Chandra sakit mereka itu peduli kok, bukan Cuma sekedar peduli aja, peduli banget malahan. Kadang Chandra suka males punya 12 abang yang suka jadiin dia babu, tapi dia sayang sama ke 12 abangnya itu kalau mereka udah ngurusin dia kek adek sendiri, perhatian banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKKINDA SOUND || SEVENTEEN 📍
Fanfiction[RAMADHAN SERIES] Kontrakan Akkinda diisi oleh 13 orang dengan karakter dan pekerjaan masing-masing. di sekian banyaknya manusia, bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama? Jika penasaran bisa mampir dan baca keseruan hari-hari mereka. Bagaimana k...