🐒💨 Ketupat

96 18 28
                                    

Benar-benar tidak terasa ramadhan tinggal satu hari lagi karena besok sudah idul fitri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar-benar tidak terasa ramadhan tinggal satu hari lagi karena besok sudah idul fitri. Karena tidak ada yang mudik, mereka memutuskan untuk dirumah sembari membuat makanan wajib yang selalu ada di hari Raya Idul Fitri, Yaaa ketupat.

Sebagai juru masaknya adalah Mirza. Dia bisa masak apa saja karena keluarga dia itu tukang masak semua, dari ayah, ibu sampai adiknya semua bisa masak. Keluarga koki emang.

"Halo gaess balik lagi sama Junpi disini, udah lama gak live jadi canggung. Ehehehhe"

Demi apa, Vernon, Akmal, Dira, Thaya hampir saja melempar itu panci ke kepala Jun karena sangkinkan jijiknya melihat aksi Jun saat melakukan Live. Gaya bicaranya itu loooo di buat se imut mungkin. Mungkin kalau kaum hawa yang lihat akan menjerit kesenangan, tapi bagi kaum adam? Mereka pasti menjerit ingin menenggelamkannya, kecuali kaum adam yang beda spesies.

Mari tinggalkan Jun yang sedang live sambil unboxing paketnya yang kemarin. Mari geser kedapur dan lihat kelakuan si kucing garong yang meresahkan warga sekitar sedang merusuhi Mirza dan Nathan yang lagi fokus masak. Mereka tidak ingin mengajak Jun karena tidak ingin nanti ketupat mereka rasanya seperti neraka.

"Bang Nathan tumben bantuin," celetuk Akmal

"Gue emang sering bantuin" sinis Nathan

"Kok gue gak pernah liat?" Celetuk Thaya

"Mata lo aja yang buta!" Sinis Nathan

"Za ini untuk apa?" Tanya Akmal sambil menaruh panci itu kekepalanya

Mirza hampir mengumpat karenanya, pasalnya itu panci untuk masak bukan buat dijadikan helm sama itu manusia kurang akal. Astagfirullah, kudu sabar dan tawakal.

"HEH! ini tu buat masak bukan buat mainan!" Kesal Mirza merebut pancinya.

"Gue kan cuma nanya" cibir Akmal

"Pertanyaan lo mendorong gue buat jadi orang bego. Dah dah sana kalian, ganggu gue masak aja!" Sebal Mirza

"Bang Mirza kenapa marah gitu?" Tanya Vernon bingung

Mirza langsung menarik senyum mengerikannya "gak gak gue gak marah," katanya sembari masih tersenyum ala ala joker.

"mau sampek kapan lo pada disana? Sini aja, bantuin gue nyusun lego" ujar Juan yang terduduk ruang tengah dengan di kelilingi oleh legonya. Dia masih gak boleh banyak gerak, makanya dia disitu aja seharian ini main lego.

"Woy Dira, dari kapan lo disitu?" Tanya Akmal

"Suka-suka gue lah!" Sinis Dira.

"Kenapa orang-orang pada sinis ke gue? Salah gue apa?" Rajuk Akmal

"Lo bernapas aja salah Mal" Thaya mengusap punggung Akmal pelan sambil mengikuti ekspresi sedih Akmal, definisi abang gak ada U nya gini emang.

AKKINDA SOUND || SEVENTEEN 📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang