[RAMADHAN SERIES]
Kontrakan Akkinda diisi oleh 13 orang dengan karakter dan pekerjaan masing-masing. di sekian banyaknya manusia, bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama? Jika penasaran bisa mampir dan baca keseruan hari-hari mereka.
Bagaimana k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“jadi ini siapa yang mau bangunin sahurnya?” tanya Joshua pada barisan para cowok tampan tapi bobrok gak ketulungan itu.
“Gu…”
“ahhh gak gak, lo bangun orang sahur kek ngakak berantem ih!” belum lagi Akmal menyelesaikan kalimatnya Mika sudah lebih dulu memotong ucapannya itu.
“yaudah kalau begitu lo aja!” suruh Mirza pada Mika
“dihhh….!” Tolak Mika, walau tidak terang-terangan.
“Buruan, udah jam berapa ini?!” tanya Raka dengan nada kesal.
“udah kasi ke Akmal aja, kepengen banget tuh bocah!” usul Juan
Dan pada akhirnya mic masjid jatuh ke …. Yaa Akmal, selamat.
Akmal menarik napas panjang sebelum melakukan kegiatan kesukaannya itu, ditemani oleh Thaya yang ada disebelahnya. Sudahlah, entah jadi apa kalau mereka berdua disatuin.
“Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh … sahuurrrr … sahuurrrrr…bapak-bapak, ibu-ibu, sahuurrr” ok sejauh ini masi normal. Coba lihat entar…
Nahkan baru juga di bicarakan baik-baik udah berulah aja mereka.
Jun hanya bisa geleng-geleng, mau di larang juga gak bisa. disuruh tenang dikit, jangankan dikit, seperdelapan pun tidak akan bisa.
“Gue gak ngerti lagi sama mereka. minus banget kelakukannya” celetuk Bian
“temen lo!” cibir Nathan.
“Temen lo juga!” sewot Bian.
“kok berantem lo bedua?” tanya Jun
“dih siapa yang berantem?” sangkal Bian
“nah itu tadi?”
“kita gak lagi berantem, kita lagi balas pantun.” Ujar Nathan
“ohh, kirain berantem” ujar Jun,
“dih, bego bener ni anak” cibir Bian dengan suara pelan
“emang” sambung Nathan
Yang lain pada sibuk beres-beresin masjid lalu sahur bareng di teras masjid. Di sini hanya ada mereka, karena ini memang jadwalnya mereka untuk bangunin sahur seluruh penghuni komplek. Gak keliling, cukup di masjid aja. Kata pak RT kalau mereka keliling yang ada meresahkan warga komplek karena tingkah absurd mereka. heran, umur aja yang makin tua, tingkah makin bocah… gak ngerti lagi lah udah.
Makanan mereka sudah disediain sama bu RT, bu RT memang paling pengertian dah. Ya sekalian, cuci mata liatin 13 bujang ganteng.
Setelah selesai makan sahur, mereka duduk-duduk di teras dulu sambil nikmati udara pagi yang menyejukkan. Suasana di tempat ini memang paling the best deh.
