PART 179

639 39 4
                                    

Sebagian besar respons orang-orang terhadap film Ikatan Cinta adalah sangat positif. Ralat, bahkan semuanya positif karena Baekhyun tidak satu pun menemukan komentar negatif di akun resmi film itu. Bukan hanya Sehun dan Luhan yang mendapat pujian selangit, keponakan Chanyeol pun mendapatkan sambutan yang memuaskan.

Tak jarang, Baekhyun juga menemukan komentar-komentar yang menyembutkan kalau Sehun dan Luhan sangat cocok. Banyak juga yang berharap Luhan dan Sehun bisa menikah di dunia nyata. Ya, tentu saja Baekhyun setuju dua pengkhianat itu sangat cocok! Apalagi jika hancur bersama, ia lebih setuju lagi.

Sialnya, dua pengkhianat itu pasti sedang dibanjiri pujian di mana-mana. Membuat Baekhyun ingin cepat-cepat membalikkan keadaan, mengubah pujian itu menjadi hujatan. Mengingat itu, lagi-lagi Baekhyun teringat Chelsea sehingga harus bersabar sedikit lagi.

Dulu, saat Baekhyun masih berpacaran dengan Sehun, Baekhyun lupa detail waktunya, yang pasti sudah sangat lama. Sehun pernah berjanji akan melakukan siaran langsung di instagram. Hanya saja, saat itu ponselnya nyaris lowbatt. Sehun yang boleh dibilang baru mulai terkenal, tidak mau mengecewakan penggemarnya. Akhirnya Sehun log-in menggunakan ponsel Baekhyun.

Setelah itu terjadi, entah Sehun yang lupa atau memang pria itu tidak kepikiran untuk log-out karena merasa Baekhyun tidak mungkin macam-macam. Toh, dulu hubungan mereka masih romantis-romantisnya bahkan sudah sangat serius hingga memikirkan tentang pernikahan.

Sampai sekarang, akun Sehun masih bisa kapan pun Baekhyun akses. Meski sebenarnya selama ini Baekhyun tidak pernah membukanya sama sekali, Sehun juga tampaknya tidak pernah me-reset passwordnya. Untuk itu, Baekhyun berencana akan mengunggah foto-foto sialan itu langsung di Instagram Sehun.

Baekhyun lalu tersadar sudah menghabiskan beberapa menit waktunya di kamar. Ia yakin, papanya pasti sudah menunggunya di luar, padahal tadi ia sekadar pamit hendak menelepon Chanyeol saja. Bisa-bisanya ia malah tidak keluar kamar lagi.

Ah, sekarang Baekhyun jadi ingat Chanyeol. Bukankah seharusnya pria itu sudah sampai, mengingat tadi mengatakan sedang berada di hotel terdekat? Kenapa lama sekali?

Baekhyun akhirnya keluar kamar. Ia menajamkan penglihatannya barangkali saja salah lihat. Namun, jelas Chanyeol sudah duduk di sofa ruang tamu bersama sang papa!

Tunggu, sejak kapan Chanyeol datang? Kenapa tidak memanggilnya? Lalu, apa yang sedang mereka bicarakan? Daripada penasaran, Baekhyun akhirnya memberanikan diri menghampiri mereka dan duduk di samping papanya. Sedangkan Chanyeol duduk berseberangan dengan mereka berdua.

"Baekhyun, kenapa nggak bilang kamu pulang diantar sama bos sekaligus calon menantu papa?"

"What?!" jelas Baekhyun gelagapan. "Siapa yang bilang dia calon menantu papa?" Ia lalu mendelik ke arah Chanyeol yang sepertinya takut Baekhyun mengamuk.

"Kamu nggak suka sama Chanyeol, ya?" tanya Papa Byun lagi.

Seketika wajah Baekhyun memerah, kenapa tiba-tiba membahas ini?

"Ke-kenapa papa nanya itu?"

"Karena Chanyeol suka sama kamu. Barusan dia bilang sendiri sama papa," terang Papa Byun. "Sudah lama papa menantikan momen ini, ada seorang pria yang bilang sayang sama putri papa."

Baekhyun langsung menoleh lagi pada Chanyeol. Apa-apa ini?

"Tadi, sejujurnya papa terkejut ada yang datang dan mengaku bos kamu. Bahkan, papa lebih terkejut saat tahu bos kamu yang antar kamu pulang. Bukannya diajak mampir dulu, malah disuruh pergi. Kamu pikir nyetir itu nggak capek?"

"Ma-maaf, pa. Pak Chanyeol itu orang sibuk, makanya aku nggak bisa lama-lama di sini," sanggah Baekhyun.

"Lha, ini buktinya apa? Buktinya masih santai di sini, balas Papa Byun. "Papa juga nggak nyangka, kenapa kamu bukan turun di depan rumah aja? Kasihan, kan, Chanyeol harus cari-cari rumah ini."

"Masih alasan yang sama, pa. Aku ngelakuin itu supaya Pak Chanyeol bisa lebih cepat balik ke kantor. Pak Chanyeol itu sibuk."

"Terus, kalau sibuk ... kenapa balik lagi ke sini? Kamu yang minta, kan, Baekhyun?"

Sial, kenapa jadi seperti ini? Baekhyun tahu, ini bukan salah Chanyeol. Namun, haruskah Chanyeol mengatakan itu semua pada orangtuanya?

Bersamaan dengan itu, terdengar bunyi ponsel yang otomatis memecah pembicaraan mereka. Papa Byun lalu bangkit dari duduknya dan berkata, " Papa angkat telepon dulu, ya." Pria itu lalu berjalan menuju ponselnya yang tergeletak di bufet yang ada di ruang tamu. Setelahnya, ia memutuskan melangkah ke arah ruang keluarga untuk mejawab telepon di sana.

Selagi Papa Byun menjawab telepon, Baekhyun seolah bersiap memangsa Chanyeol. "Dari kapan dan sejauh mana kamu ngobrol sama papa? Seharusnya kamu telepon aku begitu sampai di sini."

Tentu saja Chanyeol segera menjelaskan sebelum Baekhyun benar-benar marah. Jadi, begitu sampai di depan rumah ini, Chanyeol langsung bersiap menelepon Baekhyun. Namun, tiba-tiba seorang pria paruh baya mengetuk mobil Chanyeol dan menanyakan apa yang sedang Chanyeol lakukan di situ.

Chanyeol pun menjawab sedang menunggu pemilim rumah keluar sekaligus memastikan apakah nomor rumahnya benar. Hal yang tidak pernah Chanyeol tahu adalah, ternyata pria paru baya itu adalah Papa Byun. Orangtua Baekhyun. Tentu saja Chanyeol sangat gugup. Rupanya Papa Byun baru saja dari minimarket terdekat untuk membeli minuman segar.

Sampai pada akhirnya, di sinilah Chanyeol berada. Di ruang tamu rumah orangtua Baekhyun.

"Kamu harusnya chat aku."

"Mana sempat? Aku langsung diinterogasi, Baek. Kamu tahu gugupnya aku?"

"Tahu gini harusnya kita ketemuan di tempat aku turun tadi aja."

"Seandainya waktu bisa diulangi lagi, aku tetap melakukan hal yang sama. Aku nggak menyesal karena jawaban yang aku lontarkan dari setiap pertanyaan papa kamu tadi ... aku jujur. Aku emang sayang sama anak gadisya ini."

"Kamu masih sempat bahas itu?"

Chanyeol lalu tersenyum. "Maaf."

"Oh ya, ada kabar terbaru dari Kai atau Kyungsoo?"

Chanyeol menggeleng. "Belum, Baek."

"Kalau begitu tunggu apa lagi? Sebaiknya kita balik ke sana."

"Baek, aku rasa mendingan kita tunggu di sini aja."

"Apa?"

"Gimana kalau sebenarnya mereka lagi di jalan? Kalau kita balik lagi ke sana, mereka malah tiba-tiba sampai di sini."

Baekhyun terdiam, mencoba berpikir.

"Chanyeol benar, Baekhyun. Sebaiknya kalian nunggu di sini aja, kalau pengen ngomong sama mama," timpal Papa Byun yang sepertinya baru selesai menelepon.

Papa Byun lalu kembali duduk di tempat semula. "Papa nggak tahu alasan kamu nggak pulang bareng mama, tapi papa yakin ada sesuatu hal yang nggak beres."

"Ini salah paham, pa. Serius," jawab Baekhyun cepat.

"Oke, biarkan papa mendengar apa masalahnya. Atau begini aja deh, kalian jelaskan saat mama sampai di sini. Papa juga mau dengar."

"Baik, om. Kami siap menjelaskan semuanya." Kali ini Chanyeol yang berbicara.

"Untuk itu kalian tetap di sini, ya. Barusan mama nelepon dan nyuruh papa menahan kalian di sini. Jadi, kalian jangan kemana-mana, oke?"

"Mama nelepon papa?"

"Iya, Baekhyun. Kalian tunggu di sini aja, ya. Mama pulangnya bukan besok, tapi hari ini. Papa juga masih pengen ngobrol-ngobrol sama Chanyeol."

KALA CINTA MENGGODA / CHANBAEK GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang