PART 181

599 39 6
                                    

Baekhyun terbangun dari tidurnya. Baru saja ia bermimpi aneh, Chanyeol menikah dengan Luhan. Dalam mimpi itu, Baekhyun merasa sangat tidak rela. Bahkan, saat sudah bangun pun rasanya masih sesak. Apa-apaan ini?

Jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul 2 dini hari. Sebaiknya Baekhyun tidur lagi agar besok bisa berbicara dengan sang mama, Baekhyun yakin, mamanya pasti sudah sampai di rumah ini.

Detik berikutnya, Baekhyun kembali tertidur, terlebih rasa kantuk yang tidak bisa ditahan lagi.

Keesokan harinya, Baekhyun langsung membuka tirai kamarnya begitu membuka mata.Setelah menggosok gigi dan cuci muka, ia pun keluar kamar untuk mencari keberadaan mamanya. Rupanya sang mama benar-benar sudah datang, dugaannya pasti benar bahwa mamanya sampai di rumah ini tadi malam.

"Mama...." Baekhyun memeluk mamanya dari belakang, tak peduli kalau mamanya sedang sibuk menyiapkan sarapan. "Maafin aku, ma. Maaf udah bikin mama kecewa."

Mama Byun memutar tubuhnya, lalu membalas pelukan Baekhyun. "Mama udah tahu semuanya, justru mama yang minta maaf kalau selama ini cenderung mendesak kamu tentang pernikahan. Mama nggak tahu kalau masalah yang kamu alami seberat ini."

Baekhyun memang sudah menduga pasti kemarin terjadi sesuatu sehingga Kai dan Kyungsoo ikut-ikutan tidak bisa dihubungi. Namun, ia tidak menyangka mereka berdua akan menceritakan rahasia besar ini pada mamanya.

"Mama nggak tahu kalau selama ini kamu masih sama Sehun. Kamu diselingkuhin? Dasar Sehun nggak tahu diri. Kalau tahu sejak awal, pasti kemarin mama kasih pelajaran!"

"Udah nggak, ma. Seratus persen udah berakhir," jawab Baekhyun. "Ma ... aku nggak bohong kemarin yang mama lihat itu kesalahpahaman."

"Mama tahu."

"Serius?" Jujur saja Baekhyun agak terkejut.

Mama Byun mengangguk. "Mama udah tahu semuanya. Maafin mama juga ya, kemarin sempat syok banget."

"Entah apa yang terjadi kemarin sampai-sampai mama menunda pulang, tapi aku bersyukur mama udah nggak salah paham lagi. Jujur, aku udah takut banget." Ya, salah satu yang Baekhyun takuti adalah ... saat orangtuanya marah besar padanya.

Sejujurnya Mama Byun ingin sekali membahas tentang Chanyeol, terlebih kejadian di rooftop. Namun, ia yakin pipi Baekhyun akan langsung memerah. Untuk sekarang, ia belum mau menggoda putrinya. Ya, karena yang terpenting saat ini Baekhyun baik-baik saja dan bonus kabar gembiranya ... ada pria yang tulus mencintainya. Mama Byun sudah sangat senang.

"Katanya kamu punya video mesum Sehun sama selingkuhannya yang artis juga. Tunggu apa lagi, sebarin sekarang!"

Kalau bukan karena Chelsea, Baekhyun pasti sudah beraksi. Ya, berkali-kali Baekhyun hampir tidak tahan untuk cepat-cepat mengunggahnya, dan lagi-lagi suara Chanyeol terngiang di telinganya agar dirinya sabar dulu. Sabar. Sabar. Sabar!

Baekhyun lalu melepaskan pelukan mereka. "Tunggu, Kai sama Kyungsoo cerita ini juga?"

"Ya. Dari mereka mama jadi tahu semuanya, sayang. Tanpa terkecuali," balas Mama Byun. "Mama nggak rela putri mama yang cantik ini disakiti. Mereka harus mendapatkan balasan yang setimpal!"

"Obrolan kalian pagi-pagi udah berat banget, ya. Papa jadi takut," timpal Papa Byun yang baru saja bergabung. Ia menarik kursi di meja makan, lalu duduk dengan santainya. "Lagian mama, nggak baik ngajarin tentang balas dendam."

"Papa itu nggak ngerti. Anak kita ini udah diselingkuhin, pa. Papa ingat apartemen yang Baekhyun dan Sehun beli secara patungan? Nah, si bendot itu bawa selingkuhannya ke sana. Apa namanya kalau bukan nggak tahu diri?! Baekhyun terlalu baik sehingga sampai sekarang belum mengunggahnya."

"Papa tahu demi siapa? Demi keponakan calon suaminya," sambung Mama Byun.

Mata Baekhyun membelalak terkejut. "Apa mama bilang?"

"Iya, kamu nahan ini demi keponakan Chanyeol, kan? Uh, tante yang baik."

Sungguh, Baekhyun merasa ada getaran aneh saat mamanya mengatakan bahwa Chanyeol adalah calon suaminya.

"Ambil sisi positifnya aja. Dengan Baekhyun diselingkuhin ... berarti Tuhan memberi petunjuk kalau Sehun nggak pantas bersanding dengan Baekhyun, dan akan datang pria yang berkali-kali lipat lebih baik."

"Mana bisa begitu?!" Mama Byun dan Baekhyun mengatakannya nyaris bersamaan.

"Coba kalau Sehun nggak selingkuh, apa Baekhyun bakal saling jatuh cinta sama Chanyeol? Dalam setiap kejadian, pasti ada alasannya. Mungkin ini jalan buat Baekhyun bertemu jodoh yang sebenarnya, yaitu Chanyeol."

Sumpah demi apa pun, Baekhyun tidak menyangka papanya akan berkata seperti itu. Ia lalu menarik kursi dan duduk. Mama Byun pun melakukan hal yang sama.

"Papa udah ngobrol banyak hal sama Chanyeol. Kalau boleh jujur, papa setuju kalau dia jadi menantu papa."

"Mama juga, bahkan kemarin udah sedikit ngobrol sama orangtuanya."

"What?! Tunggu, mama serius?" Sungguh, pagi ini Baekhyun bagai mendapatkan kejutan bertubi-tubi.

"Iya, sayang. Kamu tahu, harapan orangtua selain putrinya menemukan pria yang tepat adalah ... putrinya juga mendapatkan mertua yang baik. Selama ini, mama dan papa selalu menyayangi para menantu dan memperlakukannya seperti anak sendiri, karena mama juga nggak mau kalau anak-anak mama diperlakukan buruk oleh mertuanya. Dan asal kamu tahu juga, Mama Park itu benar-benar baik."

Tentu saja Baekhyun tahu, sejak awal Mama Park memang sangat menyambutnya. Namun, ia tidak menduga orangtuanya bertemu orangtua Chanyeol secepat ini.

"Papa tahu kalian belum pacaran," ucap Papa Byun kemudian. "Tapi Chanyeol udah mengatakan keseriusannya sama papa. Chanyeol juga udah ngajakin kamu pacaran, sayangnya kamu belum menjawabnya, kan, Baekhyun?"

"Tanpa dijawab pun mama tahu kamu juga membalas perasaan Chanyeol. Apa yang kamu tunggu, nak? Balas dendam itu?" Tanya Mama Byun. "Jangan menggantungkan perasaan seseorang terlalu lama, oke? Suka bilang suka, kalau nggak ya tegasin. Meskipun Chanyeol tahu kamu membalas perasaannya, tapi dia juga butuh jawaban. Orang-orang biasa menyebutnya kepastian."

Tidak ... kenapa pembicaraan mereka bisa sampai di titik ini? Sungguh, Baekhyun tidak tahu harus menjawab apa. Rasanya ia ingin sembunyi saja.

"Ah, ngomong-ngomong soal Chanyeol ... harusnya dia udah sampai, ya."

"Mama rasa juga begitu, pa."

"Me-memangnya Chanyeol ke mana?"

"Pulanglah, Bukannya kamu yang bilang kemarin, kalau Pak Chanyeol itu sibuk," jawab Papa Byun dengan penekanan di kata Pak Chanyeol.

Sial, kenapa Chanyeol tidak pamit padanya? Apa mungkin pria itu sedang membalas apa yang pernah Baekhyun lakukan tempo hari? Saat Baekhyun pergi pagi-pagi buta tanpa pamit.

"Tenang, meskipun nggak pamit sama kamu ... tapi Chanyeol pamit sama kami berdua, kok. Chanyeol juga bakalan balik lagi ke sini kalau urusannya selesai."

"Hah? Balik lagi ke sini?'

"Mau ngelamar anak mama kali," goda Mama Byun, rasanya tidak tahan jika tidak menggoda Baekhyun.

"Mama!"

Papa Byun pun terkekeh. "Atau melamar anak papa?"

"Mama dan papa itu benar-benar—"

"Ma, Baekhyun kalau salah tingkah lucu, ya. Ulang tahun ini hadiahnya calon suami, cie cie...."

"Papa...."

Papa Byun dan Mama Byun malah tertawa puas melihat Baekhyun salah tingkah sendiri. Baekhyun lalu bangun dari duduknya.

"Eits, mau ke mana? Makan dulu, sayang."

"Mau mandi, aku mau ke rumah Tao."

"Ah iya, mama lupa bilang. Chanyeol pulangnya naik mobil sama Kai, jadi mobil yang dia bawa ke sini sengaja ditinggal. Kuncinya ada di dekat TV, kalau mau pakai."

Baekhyun hanya membalas dengan menunjukkan ibu jarinya.


KALA CINTA MENGGODA / CHANBAEK GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang