PART 183

550 41 7
                                    

Setelah membaca pesan mengejutkan dari Luhan, selama beberapa saat Baekhyun terdiam. Sampai kemudian ia tertawa terbahak-bahak. Baekhyun sudah seperti orang gila yang tertawa sendiri di dalam mobil, seolah yang ditertawakannya sangat lucu. Ya, memang sangat lucu. Baekhyun merasa, Luhan jauh lebih bodoh dari yang dibayangkan. Entah apa tujuan Luhan mengirimkan pesan bodoh seperti ini, yang pasti Baekhyun tidak berminat membalasnya. Ia tidak mau ikut-ikutan menjadi orang bodoh.

Tawa Baekhyun spontan terhenti saat ponselnya kembali berdering. Seperti dugaannya, Luhan pasti meneleponnya lagi. Sejenak, Baekhyun menstabilkan napasnya akibat tertawa berlebih, lalu tanpa ragu menggeser layar untuk mengangkat panggilan Luhan.

"Ada apa lagi?" Tanya Baekhyun cepat.

"Kamu udah baca pesan dariku, kan?"

"Lalu?"

"Aku nggak bohong. Aku hamil anak Chanyeol."

"Wah, sama dong. Aku juga barusan melahirkan anak Chanyeol nih, kembar tiga," jawab Baekhyun penuh semangat.

"Aku serius, Baekhyun. Ini bukan lelucon."

"Aku juga serius, sayangnya kamu nggak percaya aku barusan melahirkan bayi-bayi yang lucu. Mirip banget sama Chanyeol, mungkin karena anak kandungnya, jadi udah kayak copy-paste wajah tampan Chanyeol."

"Kamu pikir aku percaya?!"

"Kamu juga jangan berpikir aku percaya, paham? Kamu hamil anak Chanyeol? Sangat nggak masuk akal!"

"Aku ngerti kamu pasti berpikir aku hamil anak Sehun. Serius, Baek ... ini anak Chanyeol"

Baekhyun berdeham sebentar, lalu menjawab, "Pertama, kamu bohong. Katanya nggak bisa omongin ini via telepon dan harus bertemu langsung, nyatanya apa barusan? Kamu bisa." Ah, Baekhyun jadi penasaran bagaimana ekspresi bodoh Luhan saat ini.

"Kedua, aku nggak ngerti kenapa kamu bilangnya ke aku. Hmm, apa hamil di luar nikah itu sesuatu yang patut dibanggakan, ya? Harusnya kamu malu. Apalagi katanya kamu artis terkenal.

"Baekhyun, aku bilang gini supaya-"

"Jangan bikin kesal dong. Aku belum selesai ngomong," potong Baekhyun. "Ketiga, Alih-alih ngasih tahu aku, bukankah seharusnya kamu ngasih tahu ayahnya aja? Apa jangan-jangan kamu sebenarnya ragu siapa ayahnya? Makanya jangan mau-mau aja diajak ke ranjang. Begini, kan, akibatnya? Ah, tapi ya itu hak kamu juga, sih. Aku bukan temanmu yang punya kewajiban mengingatkan terlebih semua udah terlambat."

"Aku nggak ragu, Chanyeol lah yang akan menikahiku."

"Nah, seperti yang aku bilang ... kita itu nggak berteman, kenapa kamu ngasih tau aku?"

"Aku bilang begini supaya kamu nggak berharap atau merebut Chanyeol dari aku."

"What?" Baekhyun tidak bisa menahan tawanya lagi. "Aku nggak merebut Chanyeol dari kamu, Han. Kamulah yang selingkuh sama Sehun."

"Aku dengar, pas malam premiere ... kamu pergi sama Chanyeol."

Baekhyun rasa, Luhan mulai menemukan sesuatu yang tidak beres antara hubungannya dengan Chanyeol. Apalagi setahu Baekhyun 'kencan' yang dilakukannya dengan Chanyeol malam itu, boleh dibilang sembunyi-sembunyi dan tidak ada yang tahu.

"Kalau aku pergi ke mana pun dan kapan pun sama Chanyeol, itu adalah bagian dari pekerjaanku. Aku asisten Chanyeol, kalau kamu lupa."

"Chanyeol itu tampan dan kaya, kemungkinan kecil kamu nggak tertarik. Makanya aku bilang dari awal kalau dia udah menghamiliku. Aku harap setelah kamu mendengar ini, kamu berhenti mengharapkan cinta dari Chanyeol. Kalian nggak akan bisa bersatu, karena dalam waktu dekat ... aku bakalan nikah sama Chanyeol."

KALA CINTA MENGGODA / CHANBAEK GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang