KALA CINTA MENGGODA / CHANBAEK GS

PART 191

Seminggu berlalu. Di saat Baekhyun dan Chanyeol menikmati kebahagiaan mereka, berbeda dengan Sehun dan Luhan yang mulai frustasi karena rencana terbaik versi mereka tidak ada yang berjalan lancar.

Awalnya memang masih ada akun-akun yang membela mereka. Sambil bersembunyi, mereka mengharapkan keadaan bisa lebih tenang. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Semua seakan makin kacau.

Boleh dibilang, ini adalah skandal pertama yang mereka hadapi karena satu kali pun mereka belum pernah menyelesaikan masalah secara mandiri. Ya, selama ini mereka terlalu dimanjakan oleh Chanyeol.

Selama ini, biasanya Chanyeol lah yang selalu membereskan jika terjadi sekecil apa pun masalah. Untuk itu, baik Luhan maupun Sehun sejujurnya agak terkejut dan kebingungan harus berbuat apa. Langkah terbaik mana yang seharusnya diambil.

Dalam kebingungan tak berujung, hampir seminggu ini mereka berdua sudah berusaha meminta bantuan dengan menelepon rekan sesama artis, berharap ada yang bisa membantu membersihkan nama mereka atau setidaknya mengenalkan pada pengacara yang andal agar bisa menempuh jalur hukum dan yang terpenting menang. Jujur, baik Luhan dan Sehun sangat sadar betul bahwa Chanyeol dan orang-orang di belakangnya bukanlah orang biasa, tentunya akan sulit dikalahkan.

Sialnya, rekan-rekan artis yang mereka hubungi, tidak ada satu pun yang mau berada di pihak mereka dan cenderung mengabaikan permintaan mereka. Alih-alih membantu, beberapa di antara rekan artis yang mereka mintai tolong malah sengaja ikut 'menumpang pansos' dalam kasus ini demi meningkatkan popularitas masing-masing. Tidak hanya itu, bahkan Xiumin dan Chen saja lebih memihak pada Chanyeol.

"Brengsek! Mereka nggak ada apa-apanya dibandingkan kita, tapi berani-beraninya menolak membantu padahal saat kita nggak ada masalah ... mereka semua bersikap seolah-seolah mengagumi kita. Menganggap kita ini panutan, kalau ketemu pun pasti minta foto. Buktinya sekarang apa? Kurang ajar!" umpat Sehun.

Sedangkan Luhan, wajahnya mulai memerah menahan amarah sambil membaca komentar-komentar buruk untuk mereka berdua. Di saat seperti ini, baik Luhan dan Sehun baru menyadari kalau mereka tidak memiliki satu pun teman. Kini mereka berdua seolah terjebak dalam ruangan tanpa suara. Pengap dan sesak, tapi tidak bisa melarikan diri.

"Kamu ngapain masih baca-baca komentar? Dibilangin jangan dibaca! Para fans juga nggak berguna! Bukannya membela, malah ikut-ikutan menghujat. Padahal sebelumnya, mereka berharap kita bersatu di dunia nyata, kenapa pendirian mereka bisa berubah-ubah secepat itu? Dasar fans sampah, palsu!" tambah Sehun.

"Aku frustasi, Hun. Mau sampai kapan kita sembunyi di sini?" Sungguh, selama ini Luhan merasa Sehun begitu sempurna secara fisik. Namun, selama seminggu bersembunyi bersama di tempat Baekhyun memergoki perselingkuhan mereka ini, Luhan baru menyadari Chanyeol jauh di atas Sehun yang sekarang tampak begitu kacau. Sehun juga sangat kasar, sikap yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

"Kamu pikir aku juga nggak bosan? Aku pengen secepatnya keluar dari masalah nggak penting ini. Aku pengen hidup bebas seperti biasa, bisa ke mana aja, makan enak dan tentunya dicintai semua orang. Aku mau reputasiku pulih seperti dulu. Oh Sehun, pria yang menjadi suami idaman nyaris semua wanita!" jawab Sehun kesal. "Aku nggak nyangka masalahnya bisa serumit ini."

"Akun gosip juga sialan semua. Setiap hari nge-up berita kita terus, gimana publik mau tenang kalau begini?! Belum lagi trending Twitter, kita jadi pembahasan dimana-mana," balas Luhan. "Mana, Hun ... kamu bilang setengah masalah hidup kita udah dianggap selesai karena paras ini? Aku rasa masalah kita malah semakin menumpuk setiap harinya."

Mereka bahkan sudah berusaha menyuap akun-akun gosip agar tidak terus-terusan mem-blow up kasus mereka berdua. Sayangnya, tidak berhasil. Akun-akun itu malah meng-capture 'transaksi suap' ini lalu menyebarkan. Alhasil, mereka semakin dibanjiri hujatan, cacian dan hinaan. Memalukan. Hancur sudah reputasi mereka. Hancur sehancur-hancurnya, bahkan mereka tidak tahu harus bagaimana lagi.