Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku bisa bertahan dengan semua siksaan ini, karena aku tau...suatu saat nanti kebahagiaan akan hadir dikehidupan ku nanti!!"
~Arsyila Nathalia Wijaya~
༻◦•◦•●◉●◉✿◉●◉●•◦•◦༺
3 hari telah berlalu dari kejadian Arsyila tidur di gudang, selama 3 hari ini, ia masih sama diperlakukan dengan tidak adil!
Sinar mentari masuk melalui celah-celah jendela gudang menyinari seorang gadis yang tengah terlelap tidur kini terbangun, yaps! gadis itu adalah Arsyila, ia bangun dari tempatnya tidur lalu menyibak sedikit gorden jendela untuk melihat keluar rumah.
Kebetulan hari ini adalah hari minggu, ia pingin keluar jalan-jalan bersama Revano, tapi jika di lihat-lihat ia tak kan mungkin bisa keluar untuk sekedar jalan-jalan mengingat papa-nya saja belum membukakan pintu gudang untuknya.
Arsyila berjalan menuju pintu, lalu memukul-mukul pintu berharap papa atau mama-nya dengar.
'Brak' Brak' Brak'
"Pa! Ma! Bukain pintunya," Teriak Arsyila dari dalam gudang.
"Pa! Bukain pintunya, Syila mau keluar," Teriaknya lagi tapi nihil tak ada yang membukakan pintunya, apa mungkin papa sama mama-nya lupa jika mereka mengunci Arsyila di gudang.
Tiba-tiba terdengar suara mobil dari luar, Arsyila langsung melihat siapa yang datang dari balik gorden, mata Arsyila langsung melotot melihat seseorang yang turun dari mobil tersebut.
'Tok' Tok' Tok'
"Assalamu'alaikum," Salam seseorang tersebut, sambil membawa bunga yang sangat cantik.
'Cklek'
Pintu dibuka oleh seorang wanita yang sudah terlihat berkeriput tapi masih tetap cantik.
"Wa'alaikumsalam, eh, nak Vano! Datang pagi-pagi banget" ucap Astritia, yaps yang datang adalah Revano.
"Syila-nya ada tante?" Tanya Revano sopan.
"Yah, Syila-nya baru aja keluar katanya mau joging," ucap Astritia bohong padahal Arsyila sedang berada di gudang.
"Oh, gitu ya tan, Syila joging sama siapa tan?" Tanya Revano merasa ada yang sedang disembunyiin oleh Astritia.
"Sendiri," balas Astritia malas.
Tiba-tiba Dea datang bersiap untuk joging, "eh, kak Vano!" Sapa Dea yang hanya dibalas senyuman oleh Vano.
