ARSYILA || 24

72 13 4
                                    

Hai, Vren! I'm comeback!
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN KRISARNYA YA. THANK YOU, VREN!

༻◦•◦•●◉●◉✰◉●◉●•◦•◦༺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༻◦•◦•●◉●◉✰◉●◉●•◦•◦༺

"Mungkin aku boleh kehilangan orang yang aku sayang, atau pun kehilangan sesuatu yang aku punya. Tetapi tidak untuk kehilangan dirimu yang selama ini aku sayang." REVANO NATHANIEL W.

"Kamula penguat hidupku, kamulah segalanya bagiku, kamulah orang yang selalu aku harapkan, kamulah yang menyemangati hidupku, dan kamulah salah satu alasan yang membuatku bertahan hidup sampai saat ini. Namun sekarang, kamulah orang yang menyuruhku pergi dari kehidupanmu untuk selamanya." ARSYILA NATHALIA W.

༻◦•◦•●◉●◉✰◉●◉●•◦•◦༺

"Tega kamu Syil, kenapa kamu bohongi aku?" Revano mengusap air matanya dengan kasar. Lampu hijau menyala, Revano ingin mengejar mobil mereka, tapi ia terhalang oleh truk di depannya dan membuat Revano kehilangan jejak mereka berdua.

"Shut!" Umpat Revano.

Revano membanting setirnya, ia akan kembali pulang ke rumah. Ia begitu kecewa hari ini, kepercayaannya telah dirusak oleh seseorang yang ia cintai. Hatinya begitu kacau, Revano begitu terluka melihat apa yang ia lihat tadi.

Saat sampai dirumah, Revano memasukan mobil sportnya digaransi dengan kasar. Kemudian ia berlari menuju kamarnya. Saat di ruang-tamu, Kirana Mama Revano pun bingung. Apa yang terjadi dengan anaknya saat ini.

"Van, kamu kenapa sayang?" Tanya Maya dengan wajah khawatir.

Sebelum ia menaiki anak tangga, ia menoleh ke arah Mamanya. "Ngga apa-apa, Mah. Aku hanya butuh waktu buat sendiri, Mah." Jawab Revano, lalu berjalan menuju kamar kembali.

Sesampai dikamar Revano langsung membanting pintu kamarnya. Ia menghancurkan barang-barang yang berada dikamarnya. Dia kecewa, amarahnya tidak bisa dikendalikan lagi. Pecahan demi pecahan dilantai begitu banyak.

PRANG!

Revano meninju cermin yang ada dikamarnya, sehingga menyebabkan tangannya terluka dan berdarah.

Dari bawah Kirana mendengar suara barang jatuh dan suara pecahan kaca yang seperti disengaja. Kemudian ia memutuskan untuk ke atas menuju kamar Revano

"Vano, kamu kenapa? Please, cerita ke Mama." Tanya Kirana panik, takut terjadi apa-apa dengan anaknya.

"PERGI! Beri aku waktu buat sendiri, Mah!" Sentak Revano, Kirana tidak mengerti dengan anaknya. Tapi ia mencoba memahami kondisinya. Dan memberikan waktu buat Revano sendiri.

ARSYILA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang