Bagian 7

3.4K 603 33
                                    

Jaemin tertawa sambil menatap layar handphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tertawa sambil menatap layar handphonenya. Sedang membaca chat beruntun dari Yangyang di grup. Temannya itu heboh menceritakan bahwa Haechan sudah ada pacar dan sering pulang malam. Sedangkan yang bersangkutan terus menyangkal, dan berkata itu tidak benar.

Dia selalu suka saat kedua sahabatnya berbagi cerita begini, walaupun hanya lewat media sosial tapi sudah cukup membuatnya senang. Mungkin karena kos dan fakultasnya berbeda, mereka juga jarang bisa berkumpul bertiga. Jaemin jadi sering merindukan pertikaian mereka.

"Jaem, ada cowok lo di depan."

Jaemin menoleh dan melihat Jisung, teman sekamarnya.

"Kak."

Jisung memutar bola matanya, "Iya. Kak Jaemin."

Jaemin turun dari kasurnya. Dia sedikit bercermin dan merapikan rambutnya. Lalu segera keluar rumah, memasuki mobil hitam yang terparkir di pinggir jalan.

"Kok gak pake jaket?"

Baru masuk, Jaemin sudah dihadapkan oleh pertanyaan dari Mark. Malam hari ini memang cukup dingin. Terlebih lagi kota mereka berada di pinggir laut.

"Aku gak kedinginan kok. Ngapain malem-malem kesini?"

Meskipun Jaemin bilang begitu, Mark tetap mengambil hoodie miliknya di kursi belakang dan menyodorkan ke Jaemin. Dia senang tentu saja. Pacarnya ini sangat perhatian dan dia merasa di jaga.

Mark menarik tudung hoodie itu agar terpasang di kepala Jaemin. Sepasang tangan dinginnya memegang kedua pipi Jaemin dan mengelus nya.

"Aku habis ngomong sama Mom soal kita."

"Ahh." Jaemin menurunkan pandangannya. Sebenarnya dia sudah bisa menebak cerita selanjutnya. Ibu dari pacarnya itu pasti sangat marah mengetahui hubungan mereka. Tapi dia tidak menyangka akan secepat ini, saat hubungan mereka baru resmi berjalan 3 bulan.

"Mom pasti marahnya cuma sebentar kok. Gak usah dipikirin. Dia cuma shock aja tadi."

Biasanya Jaemin akan tenang dengan kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Mark. Tapi masalah kali ini berbeda. Ibu nya Mark sudah tau, pasti sekarang berita tersebut sudah terdengar oleh ayahnya dan keluarganya yang lain juga.

Sejujurnya Jaemin takut. Menghadapi orang tuanya sendiri saja dia masih tidak berani.

Mark menggenggam tangan laki-laki di depannya, "Baby, gak usah khawatir. Kita hadapin semua bareng ya."

Jaemin mengangguk dan membalas genggaman tangan Mark tak kalah erat.

"Tau gak? Tadi aku habis main ke rumah sepupuku. Ada anjing kecil disana, lucu."

Jaemin menatap Mark yang kini bercerita tentang anak anjing sepupunya. Mark berusaha agar Jaemin memikirkan hal lain dan tidak merasa sedih. Jaemin jadi terharu. Malam itu, mereka habiskan dengan berbagi cerita lucu di mobil sampai tertidur.

「 #ocean 」

Suasana pertemuan kali ini agak berbeda. Haechan jadi heran. Biasanya Hyunjin akan mencari kesempatan untuk dekat dengan Jimin. Tapi kali ini yang dia dekati justru Chaeryeong.

Apa mungkin Hyunjin sudah bosan menerima penolakan dari Jimin? Tapi menurut Haechan, Hyunjin itu bukan orang yang gampang menyerah.

Haechan merasa adanya senggolan dari samping kirinya. Dia dan Jungwoo saling menatap. Dan seolah mengerti arti dari tatapan itu, dia menggeleng. Dia tidak tau apa yang telah terjadi.

"PPT nya udah selesai nih. Minta flashdisk nya dong."

Haechan menyodorkan flashdisk di depannya ke arah Jimin.

Jimin tersenyum dan berkata, "Thank you."

"Udah selesai semua kan? Balik yok." Perkataan Hyunjin itu menarik perhatian orang-orang yang ada di meja.

"Iya. Pulang aja gak papa. Ntar makalah nya biar gue sama Haechan yang print."

Haechan menatap Jungwoo bingung. Dia sebenarnya tidak berniat ikut ke percetakan. Padahal dia sudah berencana akan segera pulang dan membeli beberapa barang untuk Renjun. Sepertinya dia harus menunda hal itu lagi.

"Gue ikut aja ya?" Tanya Jimin yang langsung di tolak Jungwoo. Dia bilang dua orang sudah lebih dari cukup untuk membawa 47 lembar kertas.

Saat Jungwoo memintanya untuk mengeluarkan kunci motor, Haechan hanya menurut. Yah, paling tidak, dia tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk mengendarai motor.

Setelah sampai dan menyerahkan flashdisk ke Bang Hasan si pemilik percetakan, mereka berdua hanya perlu menunggu.

"Chan, katanya Hendery sama Yangyang pacaran ya?"

Haechan yang sebelumnya menatap kertas-kertas berwarna di etalase, menoleh ke arah Jungwoo dengan pandangan kaget.

"Denger darimana? Gue cuma tau mereka deket doang."

Jungwoo mengangkat bahunya, "Denger waktu cewek-cewek ngegosip. Katanya ada yang liat mereka jalan sambil gandengan. Ada juga yang bilang mereka kissing di taman kota. Waktu gue tanyain ke Hendery, dia malah cengegesan terus kabur."

Haechan memberengut kesal. Didengar dari reaksi Hendery yang di ceritakan Jungwoo, sepertinya berita itu benar. Dan parahnya Yangyang tidak menceritakan apapun padanya.

"Bentar ya, Bang."

Haechan berjalan keluar tempat percetakan. Mengeluarkan handphonenya dan mencari kontak Jaemin.

"Jaem, gue ada teh anget. Mau gak?"

"Lo dimana emang?"

"Percetakan samping minimarket deket kampus."

"Di percetakan Bang Hasan sekarang juga ngejual teh?"

Haechan menghela nafas. Dia pikir Jaemin yang lola sudah hilang setelah berpacaran dengan Mark.

"Gue tuh mau spill the tea. Ngasih tau berita. Bukan mau ngasih teh beneran."

"Berita mah di tipi juga ada, Chan. Ngapain harus lo ceritain segala."

"Yangyang temen lo itu bukan artis ya. Gak mungkin masuk tipi lah anjir!"

"Oh. Lo mau gibahin Yangyang. Ngomong dari tadi kek. Ke kos aja."

Tangan Haechan membentuk tinju di depan mulutnya. Dia dari tadi menahan diri agar tidak berteriak kesal kepada Jaemin lewat telepon. Lebih baik dia berteriak sepuasnya di depan orangnya langsung nanti.

---------

Ada yang sama kayak aku gak sih? Overthinking beberapa hari gara-gara vlive Dreamies bagian ini.


Kenapa Jaemin nunjuk Renjun? Kenapa Renjun ngalihin pembicaraan dan kayak malu sambil pegang telinga? Kenapa ekspresi Mark, Chenle, Jeno sama Jaemin begitu??? Mana Haechan cuma ketawa pula. Kan aku jadi berteori.
Mau real apa nggak, aku tetap membadut😭

-Luna🤡

Ocean | RenhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang