Aku terbangun saat hari masih gelap , aku teringan sholat subuh memantikku di ujung waktu , tapi pemandangan lain mengalihkan pandanganku, dia ternyata tidak pulang . Sekarang dia tengah tertidur dengan tangan terlipat yang menjadi penopangnya . Aku baru sadar ternyata aku diselimuti overcoat tebal miliknya . Aku memberikan overcoat itu , kemudian menyelimutinya . Saat melihat sepatu , aku tak mungkin memakai high heels sialan itu .
Treet
Belum sempat aku keluar dari ruangan Sensei , dia terbanngun .
"Kau akan pergi?."
"Hai'."
"Arigatou gozaimas Sensei , sudah mengijinkanku tinggal disini ." Ucapku sambil menunduk
"Kau bisa pakai sepatuku dahulu , mumgkin akan kebesaran , trapi itu bisa membuatmu nyaman daripada heelsmu itu." Aku tersenyum dan mengangguk , sepertinya sekarang aku benar – benar sadar.
"Kau tidak akan sarapan?."
"Sepertinya nanti saja . Saya masih punya urusan besar."
"Aku mengerti ." Aku mengambil paper bag tempat high heels itu ,aku menunduk dan segera berlari keluar lewat pintu depan restaurant.
...
Mungkin sepertinya orang tuaku mengerti tapi tidak sepenuhnya mengerti apa yang kurasakan . Tapi karena ada urusan penting jadi mereka memutuskan untuk pulang ke Indonesia . Aku sedikit lega karena dengan merdanya amarah antara kami aku sangat senang , dengan ini juga aku bisa beraktifitas bebas. Aku kembali bekerja di resort dan menjalani hari – hari dengan semangat . Mengapa saat aku melihat high heels pemberian Kimiwa yang kupakai kemarin malam seakan menghantuiku , heels itu rusak dan aku tak sedih tapi bahagia , jika heels itu masih ada maka aku akan menjadi korban selanjutnya .
Malam ini sepulang dari resort aku pulang dan bersiap untuk istirahat , tapi aku teringat sepatu Sensei , karena aku terburu – buru mengejar waktu untuk mengembalikan sepatu jadi aku kembali memakai setelan hoodie yang tadi malam aku pakai, tak jorok karena bersih dan wangi. Namun ketika di perjalanan aku teringat bahwa pasti Sensei sudah pulang ke Korea , berarti mala mini aku tak akan bertemu tak apa aku akan makan di restaurantnya.
"Konichiwa!." Ucapku saat memasuki restaurant ,para karyawan sepertinya mulai mengenaliku
"Aisha-chan ! ketua sepertinya menunggu anda ."
"Memangnya Sensei ada disini?."
"Iya memang ada , silahkan." Wah aku mendapat jackpot , aku sangat tidak sabar akan bertemu dengan Sensei , aku segera berjalan menuju tempat kursus
"Selamat malam Sensei." Dia berbalik , aku terpaku dis sangat tampan mala mini
"Oh Aisya! Ternyata perkiraanku benar, kau pasti akan akan datang kembali ." Aku harus sadar , dan ingat dengan niat awal
"Ini Sensei . Saya akan mengembalikan sepatu anda ."
"Ah kau benar , maksud dari perkiraanku seperti , silahkan duduk." Aku duduk di hadapannya
"Sebenarnya Sensei , saya juga sangat – sangat berterima kasih kepada anda yang sudah membantu saya mengatasi masalah kemarin, dan saya sangat berterima kasih untuk mengerti keadaan saya ."
"Aku mungkin jarang sekali membantu orang lain , jadi akan kuterima rasa terima kasihmu ." Aku tertawa
"Baiklah Sensei , saya akan pergi."
"Pergi? Tapi aku baru saja akan bertanya sejauh mana bahasa korea mu ?." Aku mengangguk , terima kasih sudah memulai percakapan .
"Mungkin belum terlalu jauh . Tapi sudah mengerti jika ada yang berbicara dan untuk Hangeul sudah lebih baik."
"Memangnya kau belajar dari mana?les bahsa?."
"Tidak saya sepertinya banyak menonton hal yang berbau Korea , untuk Hangeul sudah lama."
"Ooh." Aku menunduk dan segera bangkit dari tempat dudukku
"Kalau begitu saya akan pergi Sensei." Aku harus mencoba lebih tenang dan juga menjaga pencitraan , sedikit bersifat dingin .
Bruuk
Tapi kenapa dalam hal seperti ini perutku harus berbunyi , lagi- lagi berbunyi .
"Kau lapar?." Aku mengangguk pelan sekali
"Hehe, sepertinya Sensei." Dia yang lebih dulu bangkit dari tempat duduknya .
"Gidaryo."
"Ne?." Ucapku dalam hati , aku tak mengerti atas sikap Sensei –ku ini , tai tak lam Sensei kembali hadir dengan membawa nampan berisikan masakannya , itu sudah pasti halal . Aku senang sekali karena akhirnya perutku dapat merasakan masakannya yang sangat berharga. Tapi dibalik perut lapar ada kesenangan yang membuatku terbang , aku pulang dari restaurant , setelah menghabiskan makanan gratis karena Sensei tak mau dibayar , dan aku nmerasa sedih karena malam ini sepertinya hari terakhir aku dapat bertemu dengan Sensei-ku.
...
Besoknya setelah aku mengembalikan sepatu kemarin , aku libur dan sepertinya tidak akan melakukan apapun karena entah kenapa hari ini aku sangat malas. Hari ini aku lebuh baik membersihkan dormku sampai ke setiap sudut dorm , entah sudah berapa bulan dormku tidak dibersihkan , bisa disebut rapih jika hanya melihat sekilas tapi sebenarnya dormku ini benar – benar tidak rapih . Saat membersihkan aku menemukan barang yang hilang , ajaib bukan padahal barang itu dahulu sering aku cari tapi tidak ada , dan sekarang malah dipertemukan , dunia memang seperti itu . Seusai membersihkan dorm yang menyimpan banyak misteri barang hilang kini saatnya aku memasak , aku memasak masakan dari Jepang dan Indonesia dalam ukuran yang lumayan besar , jadi karena tak langsung habis semua itu aku simpan kembali kedalam kulkas , untk dihangatkan lagi nantinya.
.....................................................................................................................................
JADI APA YANG AKAN TERJADI KEDEPANNYA , MAKA AYO KITA LANJUT KA PART SELANJUTNYA....,,.....,.,...BYE LOVE U
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible LOVE
Fanfiction--Ini berkisah tentang mahasiswi Indonesia sekaligus seorang muslimah yang berkuliah di Jepang menemukan cinta dan juga idolanya . menurutnya tak ada hal yang tidak memungkinkan jika kita yakin terhadap sesuatu.--- . . . . . . . . . . ENJOYING BUAT...