Setelah membereskan kamar yang nantinya akan menjadi kamarku , aku kembali terdiam melihat jendela besar dengan tatapan kosong . Aku masih belum menghubungi kedua orang tuaku , karena aku masih tidak yakin pa ini mimpi atau memang hanya hayalanku saja , hanya kemungkinan kecil hal ini bisa menjadi nyata . Dan kedepannya aku tidak tahu bagaimana? Apakah hubungan aneh ini akan berakhir atau sebaliknya?.
"AISHA!." Aku berbalik kearah pintu
"KIMI!." Kimiwa langsung memelukku
"Bagaimana kabarmu?." Setelah Kimiwa berkata itu , aku langsung menangis , menangis seperti merasakan rasa sakit sekali
"Menangislah, tak apa ." Aku makin menangis kencang
"Kimi kenapa ka pergi? Kau membuatku takut Kimi!."
"Aku tak akan pergi lagi ."
Entah berapa lama aku menangis , hingga hari mulai gelap aku tersadar dan Kimiwa juga sudah menenangkanku .
"Aisha lihatlah kau sekarang terlihat lebih dewasa dariku , umur kita seperti jauh berbeda."
"Aku tua?."
"Tidak sikapmu lah yang dewasa , jadi kau hentikan tangisan ini ." Aku menunduk
"Kimi apa aku salah ? apa pilihanku salah ? apa aku sudah membebaninya? Apa yang akan terjadi di masa depan ? aku sangat takut pilihanku salah." Kimiwa mengangkat daguku
"Bangkitlah, Aisha dengarkan aku . Pertama kau tak salah , tak ada yang salah dalam hal ini mau itu kau ataupun Sensei ? tak ada yang salah. Kedua pilihanmu adalah suara hatimu jadi jangan salahkan dirimu . Ketiga Aisha aku bukan penjelajah waktu , aku bahkan tak tahu bagimana aku di masa depan , pilihanmu benar jika salah , tidak , tidak akan salah . Yakinkan dirimu." Aku mengangguk dengan yakin .
"Doakan aku Kimi." Kimiwa balas mengangguk
"Aisha kau tahu tidak?." Aku menggeleng
"Setelah kau menangis selama ini kau tahu , sekarang kau terlihat sangat jelek tahu! Apa tidak mali menunjukkan wajah jelekmu di depan calon suamimu?." Aku memukul Kimiwa dengan bantal .
"Dia pasti akan meninggalkanmu karena melihat wajah jelekmu itu." Kimiwa tertawa , sedangkan aku hanya cemberut , tapi tak lama kami kembali tertawa bersama .
...
Kimiwa aku suruh untuk menginap di aprtemen ini , karena diapun mengerti , meski memang Jin masih di aprtemen ini . Makan malam kami tanpa ada suara hening , hanya ada suara televisi yang menyala . Aku sudah sembuh tdari tangisan tadi , tapi wajahku masih sembab , Jin terus saja melihat ke arahku , bukan aku merasa percaya diri , tapi memang inilah nyatanya dia melihatku, terus saja melihatku .
"Aisya." Aku melihat ke arahnya , sekarang kami sudah menyelsaikan makan malam mdan berada di balkon.
"Saat mengenalmu aku mulai mengetahui banyak hal yang belum pernah aku tahu."
"Memangnya apa? ."
"Bayak. Aku belajar banyak darimu , oleh karena itu aku akan mulai mendalami tentangmu dan juga agamamu ." Aku terdiam , aku masih terkejut dan mungkin sekarang aku masih terombang- ambing di tengah kehidupan nyata atau hayalanku .
"Baiklah besok kau bisa carikan aku buka tentang Islam berbahasa Korea , kita cari di internet saja , dam ketika aku pulang sudah ada bukunya ." Aku mengangguk , tak lama dia kembali berkata dengan tatapan yang sangat menyakinkan
"Aisya . Dengarkan aku ." Aku menatapnya dengan gugup
"Nanti aku akan pergi berlibur ke Eropa bersama member lain , setelahnya kita akan kembali bertemu , lalu kemudian kita akan pergi ke Korea setelah dari Korea kita akan ke Indonesia bertemu dengan keluargamu ." Yang berputaran di pikiranku adalah kata ."Benarkah?, benarkah?, benarkah?."
"Aisya....."
"Ah iya ?."
"Bagaimana kau setuju ."
"Iya aku setuju."
"Tenang saja hari- harimu seperti biasa pasti akan kembali seperti semula , aku yakin itu . Hwaiting uri Aisya." Aku tersenyum dan mengfangguk
"Aku sudah memaafkanmu , tapi entah kenapa di dalam lubuk hatiku berkata lain." Jin terlihat penasaran .
"Kenapa? Apa yang tersimpan di dalam lubuk hatimu ? kau tak memaafkanku?."
"Coba jelaskan apa aku bermimpi?." Dia tertawa ."Kau tak bermimpi , lihat aku , aku sangat nyata untuk kau mimpikan." Kini aku yang tertawa ."Ingat Aisya , Sekarang dan seterusnya jika kau membutuhkan apapun hubungi saja aku , bahkan jika kau sedang merasa bosan hubungi saja aku , aku siap menemanimu berbicara apapun tanpa henti denganmu ." Ucapnya dengan senyuman manisnya
"Kemudian?." Tanyaku
"Kau tak akan merasa kesepian lagi ."
"Meski sudah lama kau tak mengucapkan Iam Handsome tapi jiwa percaya dirimu masih tetap tinggi ." Dia tertawa dan amalam ini kami tutup dengan tawa yang menyambut aku dipagi hari nanti.
...
Aktifitas normalku memang belum kembali seperti semula , tapi sekarang aku sudah mersa lebih normal daripada hari- hari sebelumnya . Naomi Kim eonnie sangat terkejut ketika tahu aku akan dinikahi oleh Kim Seokjin ,tapi Naomi Kim eonnie sangat senang ketika aku memberitahunya tentang ini , dia turut senang karena menurutnya seorang Kim Seokjin itu sudah bertanggung jawab atas perbuatannya yang membuat hari- hariku hancur , tapi aku tak sepenuhnya menyalahkan dia . Namun yang selalu aku ucapkan kepada Naomi Kim eonnie adalah."Jika memang ingin bertanggung jawab bukan begini caranya eonnie ." Dan Naomi Kim eonnie membalasku "Tapi kau menyukainya bukan?, kau menyukai semua ini kan?." Aku malah terdiam , hatiku berkata iya , tapi mulutku berkata tidak , itu buka berarti munafik bukan?.
Setelah lama berbincang dengan Kim seokjin yang baru saja berpulang dari tournya ke Eropa , dan ditambah satu bulan yang terasa sangat singkat , akhirnya dia memutuskan untuk mengajakku ke Korea . Sebenarnya aku tak yakin untuk pergi sendirian , tapi di Seoul sudah ada Naomi Kim eonnie aku memutuskan untuk pergi . Aku denganJin tidak akan bertemu langsung dan perlu beberapa tahap agar kita bertemu langsung , lalu setelahnya bertemu dengan calon mertuaku. (Em ketemu camer ciee)
.............................................................................................................................
CIE SI AISHA KETEMU CAMER ...............EKHEM ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,GIMANA NIH???INTINYA PARA PEMBACA TERHORMAT TERIMAKASIH UNTUK STAY ,,,,LOPYU,,,,,VOTE YE
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible LOVE
Fanfiction--Ini berkisah tentang mahasiswi Indonesia sekaligus seorang muslimah yang berkuliah di Jepang menemukan cinta dan juga idolanya . menurutnya tak ada hal yang tidak memungkinkan jika kita yakin terhadap sesuatu.--- . . . . . . . . . . ENJOYING BUAT...