Malam itu aku akhirnya menginap di apartemennya Naomi Kim eonnie , karena sidah terlalu malam jika aku pulang , dan Naomi Kim eonnie juga setuju dengan keputusanku katanya ."Dunia malam tak senyaman namanya." Aku belum bercerita kepada siapapun , tentang Jin yang akan menikahiku, uh ini sangat – sangat tidak memungkinkan bahkan jika aku memikirkan ini sampai satu tahun pun , tapi memang ini nyatanya . Aku sering terdiam dan tidak fokus ketika berbicara dengan Naomi Kim eonnie .
Kimii hariku sangat berat aku
Ingin lari Pulanglah aku butuh kau.
Hari ini aku disini.
-Aishalys
Itulah pesan yang aku kirimkan kepada Kimiwa, aku tidak tahu harus berkata apa , aku ingin dia datang dan bercerita semua hal kepadanya . Aku pulang diantar oleh Naomi Kim eonnie , dia masih takut jika aku menaiki kendaraan umum.
"Terima kasih eonnie."
"Hati- hati ya." Setelah Naomi Kim eonnie pergi aku langsung berjalan menuju dormku , sekarang aku masih berjalan di lorong dorm masih menuju pintu dormku . Aku berjalan menunduk alih- alih agar tidak dikenali orang .
"Ha!." Aku terkejut saat melihat ada seseorang yang berjongkok tepat di depan pintu dormku , dia melihatku kemudian berdiri melepas maskernya , dia adalah Kim Seokjin , entahlah dia pandai menyamar sepertinya , dia memakai jaket tebal , topi , masker , dan masker . Wajahku masih memakai masker jadi kekesalan di wajahku tidak terlalu terlihat.
"Lebih baik kita berbicara di dalam." Dia mengangguk , aku kembali menuju kedepan pintu dan kenapa kertas pengajuan untuk segera pindah kenapa harus ditempel disini, dia juga sekarang tahu bahwa aku akan diusir , aku melepaskannya kemudian meremasnya dan secepat mungkin membuka pintu . Aku menyimpan tas dan jaketku ke sembarang arah .
"Duduklah." Dia duduk di depanku
"Kenapa kau datang tiba-tiba ?!, kenapa kau tidak mengabariku dahulu ?! kita bisa bertemu di tempat lain ! kenapa kau datang ke dormku? , dan kenapa kau ada disini?! Hah wae? Wae? Neo wae?!! Kenapa kau datang ke kehidup-."
"Ssstt." Dia mengacungkan telunjuknya kepadaku
"Dengarkan aku dahulu." Aku mengangguk meski dengan amarah yang aku pendam.
"Kabar tentrang artikel itu sudah hampir tersebar ke Korea, kau tahu jika kabar itu sampai ke Korea? Habislah kita , aku sudah mengonfirmasi kepada dis**** dan naver untuk tidak menyebarkan kabar ini dan aku juga sudah membayar , ah sudahlah tidak usah disebutkan-." Aku memotong ucapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible LOVE
Fanfiction--Ini berkisah tentang mahasiswi Indonesia sekaligus seorang muslimah yang berkuliah di Jepang menemukan cinta dan juga idolanya . menurutnya tak ada hal yang tidak memungkinkan jika kita yakin terhadap sesuatu.--- . . . . . . . . . . ENJOYING BUAT...
