RTS . 3

611 73 27
                                    

Setelah pertemuan singkatnya dengan Hoseok, Namjoon pulang keapartemennya dalam keadaan kurang baik. Padahal tadi dia hanya minum empat gelas alkohol. Seharusnya dia baik-baik saja. Tapi nyatanya kepalanya begitu pening sekarang.

"Hah, apa yang terjadi padaku? Pusing sekali rasanya."

Karena merasa gerah akhirnya Namjoon memutuskan untuk mandi kembali. Padahal tadi sebelum pergi dia baru saja mandi. Tapi tentu saja pulang dari sana badannya jadi bau rokok dan alkohol. Tidak enak rasanya tidur dalam keadaan kotor seperti itu.

Selesai mandi, Namjoon pergi ke dapur untuk mengambil air minum dengan hanya mengenakan celana pendek. Suhu tubuhnya meningkat membuat tenggorokannya jadi terasa kering.

Diteguknya air dingin yang ia ambil dari lemari pendingin. Ia meneguknya hingga habis setengah botol. Tapi bukannya berkurang dia malah tambah haus.

"Apa yang terjadi padaku? Mengapa tubuhku jadi terasa panas begini?"

Namjoon mulai merasakan ada yang tidak beres dengan dirinya. Kepalanya berputar hebat hingga membuatnya harus berpegangan erat pada meja makan agar tidak jatuh. Botol air minum yang ia pegang jatuh begitu saja kelantai hingga menimbulkan suara jatuh yang keras.

Suara itu mengagetkan Taehyung yang tengah tertidur dikamarnya. Ia sontak mendudukan diri diranjang dan menatap kearah pintu kamar yang tertutup.

"Suara apa itu barusan? Apa Namjoon hyung sudah pulang?"

Dilihatnya jam yang terpajang didinding. Pukul dua belas malam lebih sedikit. Tidak berniat kembali tidur, Taehyung malah turun dari ranjang dan melangkahkan kakinya keluar kamar. Hendak mengecek dari mana sumber suara yang sudah membangunkan tidurnya itu.

Ketika Taehyung sudah berada diluar kamar, matanya sedikit memicing karena penerangan minim yang membuatnya kesulitan melihat kedepan. Ia kemudian meraih sakelar lampu lalu menyalakannya. Takut jika nanti dia malah tersandung dan jatuh. Saat yakin tidak ada siapapun diruang tengah Taehyung membawa langkahnya menuju kearah dapur dan ruang makan.

Betapa terkejutnya dia saat mendapati Namjoon terduduk dilantai disebelah meja makan dengan botol minuman tumpah disebelahnya. Dengan setengah berlari dia menghampiri Namjoon. Raut wajahnya terlihat begitu khawatir dengan keadaan calon kakak iparnya itu. Namjoon terlihat sangat tidak baik dengan keringat yang mengucur deras membasahi tubuhnya.

"Hyung? Kau kenapa? Apa kau sakit?" tanyanya cemas.

Bukannya menjawab, Namjoon hanya mengguman kecil. Taehyung yang tidak mengerti hanya bisa terdiam bingung menatapnya.

"Kau mabuk hyung? Kenapa mulutmu bau alkohol?" tanya Taehyung lagi.

Karena Namjoon tidak bisa diajak bicara akhirnya Taehyung berinisiatif untuk membawanya ke kamar milik Namjoon dan Seokjin. Dengan susah payah ia memapah tubuh Namjoon yang lebih tinggi darinya. Beruntung ia akhirnya bisa mencapai kamar dan kemudian menaruhnya diranjang dengan sangat hati-hati. Taehyung menghela napas lega saat melihat Namjoon yang sudah terbaring.

"Sebenarnya apa yang sudah kau lakukan dengan Hoseok hyung? Kenapa kau jadi begini? Ck, bukan dirimu sekali," Taehyung menggumam.

Ia kemudian mengecek suhu tubuh Namjoon dengan menempelkan tangannya ke dahi Namjoon. Tadi ia merasakan Namjoon sedikit panas saat memapahnya. Benar saja. Suhu tubuhnya naik.

"Kau demam ternyata."

"Uugh..."

Tiba-tiba saja Namjoon melenguh. Taehyung menarik tangannya. Ia lalu mendekatkan diri pada Namjoon.

"Hyung? Bagaimana keadaanmu? Kau merasa pusing? Mau kuambilkan obat? Atau... akh!!"

Secara tiba-tiba Namjoon menarik Taehyung hingga membuatnya menimpa tubuh Namjoon. Namjoon memeluk tubuhnya erat hingga membuat Taehyung kesulitan untuk melepaskannya.

REWRITE THE STARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang