RTS . 11

512 59 42
                                    

LANJUTIN SEKAlIAN BIAR PADA URING2AN AMA AKU... 🤣🤣🤣








(((((****)))))






Taehyung tersentak hingga tubuhnya bergetar. Namjoon, Seokjin dan Junghyun yang melihatnya buru-buru menghampiri mereka berdua sebelum keadaan memburuk.

Namjoon menarik Taehyung dalam pelukan sedangkan Seokjin menarik Jungkook yang terlihat berapi-api. Junghyun berdiri berdiri diantara Jungkook dan Taehyung. Menatap marah pada Jungkook yang juga emosi.

"Hentikan Jeon Jungkook! Kau menakuti putraku! Pergi dari rumahku sekarang juga!" Junghyun berteriak marah pada Jungkook.

"Kalian tidak bisa melakukan ini padaku! Kau tidak boleh menikahkan mereka paman! Taehyung adalah kekasihku! Kau tidak boleh memisahkan kami!"

"Keadaan sudah berbeda Jungkook-ah. Maafkan aku. Tapi Taehyung sendiri sudah mengambil keputusan. Aku harap kau ikhlas menerimanya."

Jungkook menatap nanar pada Taehyung yang bersembunyi dibalik lengan Namjoon yang memeluknya. Hatinya terasa tercabik karena Taehyung menolaknya.

"Kajja kita pergi dari sini Jungkook-ah. Kita harus bicara," Seokjin dengan sekuat tenaga menarik Jungkook pergi dari sana.

Kini Jungkook tidak lagi melawan. Dia berbalik dan mengikuti langkah Seokjin yang membawanya keluar dari Mansion Kim.

Selepas kepergian Jungkook, Junghyun berpaling pada sang putra. Taehyung nampaknya syok dengan apa yang barusan terjadi. Dia memegang kemeja Namjoon dibagian depan dengan erat.

"Namjoon-ah, tolong bawa Taehyung ke kamar. Dia masih harus istirahat. Aku nanti akan menyuruh pelayan shin membawakan makanan untuknya. Tolong jaga dia sementara aku harus menyelesaikan pekerjaanku," pinta Junghyun.

"Ne paman."

Mereka berpisah. Junghyun berlalu menuju ruang kerjanya. Sedangkan Namjoon membawa Taehyung naik ke kamarnya lagi. Dia membantu Taehyung untuk duduk bersandar dikepala ranjang sedang dia sendiri menarik kursi untuk duduk disebelahnya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Namjoon cemas.

"Aku tak apa hyung. Aku hanya kaget saja," jawab Taehyung.

Namjoon menatapnya iba. Entah berapa banyak rasa sakit yang kini Taehyung rasakan dan itu semua gara-gara dirinya.

"Maafkan aku Taehyung-ah. Semua ini adalah kesalahanku. Jungkook bersikap begitupun mungkin karena terlalu syok dengan apa yang terjadi. Kuharap kau tidak akan membencinya."

"Seumur hidup aku tidak akan pernah bisa membenci Jungkook. Aku mencintainya hyung dan aku pula yang sudah mematahkan hatinya. Sudah seharusnya dia marah padaku. Dia pasti merasa sangat terhianati."

"Jangan bersedih. Aku yakin suatu saat dia bisa mengerti dan akan menerima keputusanmu. Dia adalah pria yang baik."

"Dia memang baik. Sangat baik."

Namjoon meraih kedua tangan Taehyung lalu menatapnya lembut.

"Mulai saat ini kau adalah tanggung jawabku. Jadi apapun yang terjadi padamu adalah urusanku juga. Jangan pernah memendam atau menyembunyikan hal apapun lagi. Kita akan melewatinya bersama-sama, ne?"

Taehyung tidak menjawab. Dia hanya menatap Namjoon dalam diam.

"Kenapa? Apa kau membutuhkan sesuatu?"

"Aniyo. Aku hanya sedang berpikir."

"Apa yang kau pikirkan?"

"Banyak hal. Mengenai hubungan kita. Juga antara aku dan Jungkook, kau dengan Seokjin hyung. Aku berpisah dengan Jungkook. Dan kau juga terpaksa berpisah dengan Seokjin hyung demi bertanggung jawab padaku. Seandainya saja aku tidak hamil, mungkin semuanya akan baik-baik saja. Maafkan aku," lirih Taehyung.

REWRITE THE STARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang